A

408 26 0
                                    

Dari sebuah kata " Hai...." aku mengenalmu, aku tahu siapa dirimu, aku bisa merasakan apa itu cinta, aku bisa mengerti apa itu benci walau aku tahu jika hubungan ini salah, tapi inilah aku, kau dan mereka.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Namaku Gulf, oke... Aku hanya anak biasa namun keluargaku luar biasa. Ayahku sibuk sebagai arsitek yang selalu keluar kota, ibuku seorang pemilik butik yang katanya bercabang-cabang, aku kurang peduli. Aku anak tunggal, tapi aku tidak tinggal sendiri di rumah, ada kakak angkatku, aneh kan. Ya, dialah Joss. Anak pamanku yang juga adik ayahku. Joss di angkat anak oleh ayahku setelah kedua orangtuanya meninggal, awalnya phi Joss sangat baik dan memanjakan aku layaknya adik sendiri, aku pun merasa nyaman dan akhirnya perasaan yang seharusnya tidak ada, tiba-tiba muncul, aku menyukainya. Salahkah? Jawabannya tentu saja salah, mencintai sesama jenis dan yang kau cintai adalah kakakmu sendiri. Tapi aku sudah buta. Aku menyukainya. Tanpa aku tahu ternyata perhatian phi Joss selama ini bukanlah perhatian kakak kepada adiknya, namun dia juga menyukaiku.

Selama 2 tahun bersama dan kami masing-masing tahu perasaan kami. Selama itu juga di belakang sepengetahuan kedua orangtua ku, aku sering melakukan hal yang tidak wajar dengan kakakku, dari hal kecil seperti tidur satu kamar, berpelukan, berciuman dan bahkan lebih parahnya, kami melakukan hal yang tabu, bercinta.

" Hei......... Ayo sudah siang, mau kalau kau terlambat?" seperti biasa, phi Joss akan mengantar-jemput aku ke kampus.

Sejak phi Joss menyukaiku dan tahu aku juga menyukainya, sejak saat itulah dia menjadi lebih posesif, jangan sampai ada yang mendekatiku, mau itu pria ataupun wanita, hanya satu orang gadis yang boleh mendekatiku, dialah sepupu perempuanku Yihwa. Dia sangat menyayangiku, karena phi Yihwa tidak memiliki adik jadi dia menganggap aku adiknya, usia phi Yihwa dan Phi Joss tidak jauh beda tapi mereka berbeda.

" Mmm........ Phi, nanti sepulang kuliah, aku ada belajar kelompok, jadi kau tidak perlu menjemputku" ucapku saat kami dalam perjalanan ke sekolah ku. Aku sedikit melirik phi Joss yang masih fokus mengemudikan mobilnya. Kacamata hitam yang bertengger di indah di wajahnya menambah kesan dingin, angkuh dan tampan dari dirinya.

" Jam berapa?" tanyanya dingin

" Jam 2 siang, sepulang kuliah aku akan langsung berangkat bersama teman-temanku"

" Tidak ku izinkan!!"

" Tapi phi...."

" Aku bilang TIDAK AKU IZINKAN!! Kau tidak tulikan?"

" Ini tugas kampus phi"

Dan detik itu juga hal yang paling aku takutkan terjadi lagi, phi Joss menghentikan laju mobilnya dan menepi, tatapan mata dari balik kacamatanya sungguh mngintimidasi aku. Dengan cepat tangan kirinya mencengkram rahangku dan menghantamkan kepalaku ke kaca mobil. Sakit? Pastinya.

" Mulai membantah hah? Mau kau pulang dan melihat anjing kesayanganmu aku gantung dalam keadaan mati di depan kamarmu hah?"

" Hmmm........" aku hanya bisa menggeleng lemah, jangan lagi phi......... jangan anjing ku lagi

" Bagus........ Jadilah adik yang penurut, ingat nanti pulang kuliah, langsung pulang, aku tunggu di depan! Paham!!" cengkramannya melemah dan tangan itu berbalik membelai wajahku.

" Iya phi......... Aku akan langsung pulang"

" Good boy........" tangan kekar itu kembali ke tempatnya, mengemudi dengan santainya, sedangkan aku? Fikiranku penuh, aku harus mencari alasan untuk bisa mangkir dari kegiatan kerja kelompokku, sebenarnya aku masuk kelompok ini saja sudah syukur, di kelas aku sama sekali tidak memiliki teman dekat, rata-rata yang dekat denganku hanya karena sungkan dan memandang latar belakang keluargaku. Menyedihkan.

Black ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang