H

84 11 0
                                    



Luke keluar dari tempat Gulf di baringkan, tempat itu hanya di tutupi oleh tirai biru muda. Mew dengan cepat menghampiri Dr. Luke yang tampak lesu, dihempaskannya dengan pelan tubuh itu ke kursi kerjanya.

" Dok.............. Bagaimana? Apa dia baik-baik saja?"

" Apa dia baru di perkosa Mew?"

" Ehmm......" hanya anggukan dan senyum pahit yang Mew berikan

" Rahimnya mengalami sedikit kerusakan karena obat keras tadi, obat itu peluruh kandungan, tapi dosisnya terlalu besar dan haah............. Hampir saja dia overdosis"

" Joss sialan" umpat Mew keras

Pintu ruang kerja Luke kembali di dobrak dengan seenaknya dan 2 sosok manusia masuk dengan tergopoh-gopoh.

" Luke............" Yihwa langsung menghambur memeluk tubuh sahabatnya itu

" Adikmu baik-baik saja Yihwa. Hanya saja dia belum sadarkan diri"

" Kenapa sebenarnya?"

Luke menjelaskan semua yang terjadi dengan terperinci. 2 jam berlalu dan ruangan itu hanya diisi dengan suara detik jam.

" Maaf Luke kalau karena kejadian ini, kegiatan kerjamu terganggu" ucap Johnny pelan

" Tidak apa-apa"

Mew duduk di kursi yang di letakkan di sisi kanan ranjang. Tangannya tidak pernah lepas mengenggam tangan kekasihnya itu. Tatapan matanya pun tak pernah lepas dari wajah kekasihnya.

" Mew, sudah sangat malam. Kamu pasti belum makan. Kita beli makan" tawar Johnny

" Tidak......... Aku masih kenyang"

" Disini ada Dokter Luke dan Yihwa. Biar mereka yang jaga ya"

" Tidak! Makasih" detik berikutnya keheningan kembali menguasai ruangan itu.

" Ehm.... Kita ke kantin saja" ajak Dokter Luke " biar Mew disini saja" Yihwa dan Johnny mengangguk. Mereka bertiga keluar dari ruangan itu dan menyisahkan Mew yang masih diam. Hatinya sedih dan marah dalam waktu bersamaan. Kejadian berjam-jam yang lalu, kembali terputar di otaknya. Tanpa sadar air mata mengalir dari mata elangnya.

" Kenapa aku tidak bisa melindungi mu? Kenapa?"

Tangan dingin yang ada dalam genggaman Mew, bergerak pelan. Mata sembab yang sejak tadi tertutup itu, terbuka perlahan. Kerjapan mungilnya mencoba menyamankan dengan cahaya yang masuk ke matanya.

" Ini dimana?" tanya nya pelan. Mew terkesiap dan mendongak. Kebahagiaan melingkupinya. Refleks, Mew langsung memeluk dan menciumi wajah kekasihnyab itu. Air matanya kembali mengalir deras. Sesak rasanya hanya untuk menjawab pertanyaan sederhana itu.

" Phi? Ini dimana?"

" Ssstt............. Kamu minum dulu ya" anggukan lemah dari Gulf membuat Mew segera meraih gelas kaca berisi air mineral di sisi ranjang dan meminumkannya pada kekasihnya itu.

" Syukurlah kamu sadar. Kita ada di ruang kerja Dr. Luke"

" Hiks..................Hiks..................."

" Ada apa? Apa ada yang sakit lagi?"

" Aku mau pulang phi~" sebaris kalimat lemah itu sanggup membuat hati Mew terenyuh. Hanya senyum kecil yang bisa Mew berikan sekedar untuk menenangkan Gulf

" Tunggu Dr. Luke dan yang lainnya kembali ya"

" Iya phi............. Phi Mew... Anu...."

" Apa? Kenapa?"

Black ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang