-
-
-
Joss berlari alang kepalang saat dia tahu apa yang terjadi dengan adiknya. Joss memata-matai setiap apa yang terjadi, setelah Pak Lee memberi tahu apa yang terjadi kemarin, Joss langsung mencari adiknya. Tepat siang itu saat Mew berangkat ke kantornya bersama Pak Lee, Joss langsung melesat masuk ke rumah itu dan benar saja, dia bisa melihat Gulf duduk sambil menundukkan wajahnya. Saat tubuh Gulf hampir roboh, Joss menangkapnya dan menggendongnya. Membawa Gulf ke dalam mobilnya dan segera melajukan mobilnya ke rumah sakit.
Saat mereka sampai di ruang praktek Luke
Joss meluapkan semua emosinya. Boleh saja Mew menganiaya adiknya tapi kali ini tidak akan dia biarkan.
" Joss... tenanglah."
"tenang? Kau bilang tenang? Adikku tidak salah apa-apa! Dia difitnah, lihat saja sampai aku menemukan buktinya, aku tidak akan segan-segan melempar lelaki itu ke neraka"
" Aku juga salah Joss. Seharusnya aku tidak terburu buru melapor. Maafkan aku"
" Semua sudah terlanjur terjadi"
" Joss, sebaiknya Gulf banyak istirahat, psikisnya terguncang, bayinya juga agak lemah"
" aku akan membawa Gulf ke rumahku"
" SIAPA KAU BERANI MEMBAWA DIA?" sentak sebuah suara bariton
" Mew?"
" ya! Terkejut? Hahahhaa.................. harus dengan apa ya aku menjelaskannya? Baiklah. Di rumah sakit ini banyak anak buahku yang bekerja jadi aku bisa tahu"
" Mew! Dengarkan aku. Bukan Gulf yang membunuh kedua orangtuamu. Dan ingat! Gulf sedang mengandung" ucap Joss penuh penekanan
" bukan urusanmu" Mew menggendong Gulf dan membawanya keluar
" kalau terjadi apa-apa dengan adikku, kau akan menyesal Mew!!"
Mew melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan sesampainya dirumahnya, Mew menggendong Gulf dan menidurkannya di sofa
" aku sungguh membencimu! sangat" sebaris kalimat kebencian yang entah kenapa, Mew malah merasa sakit sendiri.
Malamnya, Gulf menyiapkan makan malam. Keadaanya lemas, seharian dia belum makan apa-apa. Diam, ya Gulf hanya bisa diam. Apa yang bisa dia perbuat. Nafasnya terengah engah.
" baby lapar eoh? Sabar ya.... Nanti kita makan" Gulf berbicara pelan pada bayinya sembari mengaduk sayur yang sedang dia masak
" bisa lebih cepat? Kau ingin membunuhku hah?"
" ah... iya iya..." Gulf segera memasukka sup nya ke mangkuk dan membawa semua makan malam itu ke maja makan. Tiba-tiba rasa rindu makan malam bersama Mew terlintas. Bayangan saat mereka makan bersama pun melintas.
" heh!! Cepat sini makanannya!!"
" eh.. iya phi" Gulf meletakkan semua masakannya di meja makan dan berjalan ke dapur, duduk meringkuk di dekat pintu keluar menuju halaman belakang. Air mata mengalir membasahi wajahnya yang mulus
" papa... mama... Gulf rindu kalian, maaf aku tidak bisa ke pemakaman kalian..uhhmm..." bayi dalam perut Gulf kembali bergerak gelisah membuat Gulf menahan nyeri yang ditimbulkan
" baby? Kenapa? Lapar ya? Sebentar ya" Gulf berdiri dan berjalan menuju kulkas, senyum mengembang di wajahnya saat dia melihat sebuah sandwich mungkin sisa, tapi tak apalah. Gulf mengambil sandwich itu dan menutup pintu kulkas. Baru Gulf akan memakan sandwich itu. Tangan lain merebutnya dan menyisahkan Gulf yang menganga dan memutar kepalanya melihat Mew yang berdiri di sampingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Paradise
RomanceKamu dan Aku.... Gambaran buram dari apa itu Alpha dan Omega, awal dan akhir. Bukan kita yang menemukan cinta tapi cinta yang mempertemukan kita. Lets grow old together and love each other until the end of time - Kana -