M

75 9 0
                                    


-

-

-

Besoknya rumah megah itu riuh dengan suara musik. Pesta yang awalnya hanya berkonsep makan malam biasa berubah drastis menjadi sebuah club malam. Musik dengan dentuman keras terdengar ke seantero rumah itu. Semua yang ada di sana baik sopir, buttler, petugas kebersihan bahkan tuan dan Ny lau pun ikut berpesta.

Di sisi lain ruang mini bar. Mew duduk bersama dengan Yihwa, Johnny dan Luke.

"Kau tau? Dengan menambahkan ini kedalam sini, semua kepuasan itu hanya milikmu Mew." Ujar Johnny antusias, seraya memasukkan serbuk putih ke dalam segelas minuman dingin di hadapannya, Namun sayang Mew sama sekali tak mendengarkannya, bahkan melihatpun tidak. Dia lebih memilih membaca hasil laporan pemasaran yang dibawa ayahnya, sembari memainkan pena di tangannya.

"Hei Mew kau tak mendengar semua kata-kataku? Lihatkah kemari!. Lagi pesta juga. Jangan memikirkan pekerjaan terus"

"Hmm." Sahut Mew seadanya, tanpa sedikitpun menatap padanya.

Sementara Luke yang sedari tadi memang masih menatapnya sengit hanya memutar bola mata jengah. Tak bisakah manusia mesum itu diam walau sedetik saja? Pikirnya dalam hati.

"Konyol." Sindirnya seraya mencibir.

Lelaki berperawakan mesum itu terkekeh mendengarnya, ia beralih beringsut mendekati Luke dan berbisik lirih.

"Aku rasa kau juga ingin mencobanya, tapi harga dirimu terlalu tinggi untuk mengakuinya."

" Apa?"

"Kau kesulitan memuaskannya bukan? Tak ada salahnya kau mencoba semua benda menakjubkan ini." Ucap Johnny itu santai seraya mengerlingkan matanya.

"YACK! Jangan menatapku dengan mata ikanmu itu! tanpa semua alat bodohmu itu! aku 1000 kali lebih sexy di bandingkan siapa saja!"

"Phi Mew~."


Ketiganya seketika mematung mendengar teriakan tersebut. Tidak! ini bukanlah sesuatu yang baik jika semua sex toys tersebar di lantai, belum lagi semua buku agenda dan design yang masih berceceran di mejanya.

"Gulf kesini, cepat bereskan semua ini!." Seru Mew seraya berlari gusar meraup apapun yang bisa di sambarnya di lantai itu.

"Astaga! Apa yang sedang kalian lakukan?"

"M—mommy"

"Kau menyembunyikan sesuatu dariku?." Tanya Gulf penuh selidik begitu melihat gerak-gerik tak biasa dari Mew, terlebih Mew terlihat merahasiakan sesuatu di balik punggungnya.

"tidak ada, kenapa kesini? Mana mama?." Jawabnya setenang mungkin, mencoba mengalihkan pembicaraan seraya berjalan kebelakang tepat pada Luke yang masih duduk di belakangnya.

"aku mencarimu phi! Tidak boleh ah?" Gulf mengerucutkan bibir dan membuang asal syal yang melilit di lehernya.

Mew tersenyum kikuk. "B-benarkah?." Ucapnya seraya mengisyaratkan tiga orang di belakangnya untuk memunguti satu persatu sex toys itu dari balik punggungnya. Dan di respon dengan sangat baik oleh ketiganya.

"Cepat...Cepat" Desis Mew, membuat tiga manusia di belakangnya begitu kalang kabut meraup semua benda-benda itu. Hingga melupakan segelas jus hasil demonstrasi milik Johnny sebagai pelengkap sex toys miliknya. Ya...segelas jus berisi campuran viagra di dalamnya.

"Mew...Mew!." Bisik Yihwa sambil menarik-narik ujung baju Mew.

"Kenapa?." Sahut Mew setengah berbisik tanpa mengalihkan pandangan dari Gulf.

Black ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang