Gulf mendengar Joss mengatakan sesuatu. Namun suara Joss tidak terdengar jelas olehnya. Dia hanya terfokus pada sosok Mew yang meronta ingin di lepaskan.
Mata Gulf kembali dipaksa melebar saat dia merasakan bibirnya dibungkam oleh sesuatu yang basah. Itu bibir Joss! Gulf melihatnya sendiri.
Joss yang mencium Gulf dengan sangat beringas dan tiba-tiba membuat Gulf semakin ketakutan. Gulfpun mencoba melepaskan bibir Joss dengan cara menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, namun Joss sama sekali tidak melepaskan ciumannya. Justru Joss malah menarik leher Gulf agar Gulf diam. Ciuman Joss semakin menuntut membuat Gulf kehabisan nafas.
"MMMPPH−" Gulf ingin berteriak. Tapi sekuat yang ia bisa teriakannya tidak akan pernah keluar. Dengan adanya bibir Joss yang memblokir mulutnya, membuat suara teriakan Gulf hanya terdengar erangan kecil yang semakin memancing nafsu Joss.
Joss semakin memperdalam ciumannya meski Gulf sama sekali tak merespon ciumannya. Joss mencoba memasukan lidahnya kedalam mulut Gulf, tapi tidak bisa. Mulut Gulf tidak terbuka dan lidah Joss tidak bisa masuk. Namun Joss tak habis akal. Ia pun menggigit bibir bawah Gulf dengan keras, membuat Gulf mengerang keras dan otomatis membuka mulutnya, bahkan darah Gulf menetes akibat berbuatan Joss. Dan Joss tak menyianyiakan kesempatan itu. Diapun memasukan lidahnya ke mulut Gulf, meski lagi-lagi Gulf tak merespon perbuatannya.
Tapi Joss semakin memaksa Gulf, dan akhirnya Gulf pasrah menerima perlakuan kasar kakak angkatnya itu.
"HAHH−hhhhh..." Nafas Gulf terdengar putus-putus saat baru saja terlepas dari jeratan bibir Joss yang menciumnya sangat lama.
Gulf menatap Joss dengan mata sayu dan berairnya. Gulf sudah tak sanggup untuk berkata-kata. Lidahnya terasa kelu. Dan rasa takut semakin menguasai tubuhnya.
Joss mendorong tubuh Gulf hingga terlentang dilantai. Joss kemudian menduduki paha Gulf yang tak terbalut apapun.
"Gulf, apa kau takut?" Tanya Joss sambil mengelus pipi putih Gulf yang sudah basah.
"Hikss... hikss..." Gulf hanya membalas pertanyaan Joss dengan suara isakkannya yang terdengar sangat lirih.
"Aku bertanya padamu, Gulf. Tapi kenapa kau hanya diam dan menangis seperti seorang bayi?" Joss kembali bertanya pada Gulf. Kali ini sambil membuka semua kancing kemeja bajunya.
"Hikss... ku mohon, phi... lepaskan aku..." Gulf kembali memohon pada Joss yang bahkan sama sekali tidak memerdulikannya.
PLAKK
Terdengar suara tamparan yang keras. Joss menampar pipi Gulf dan membuat pipi yang semula mulus kini sudah terdapat cetakan tipis tangan Joss.
"Berhentilah menangis! Aku tidak suka orang yang menangis!" Bentak Joss pada Gulf.
Gulf yang takut langsung menuruti perkataan Joss. Meskipun sudah mencoba untuk menahan air matanya, tapi Gulf tidak bisa. Air matanya sama sekali tak berhenti, walaupun suara tangisan Gulf sudah berhenti karena Gulf menggigit bibir bawahnya untuk mencegah suara itu keluar.
"Bagus, Gulf. Kau memang penurut."
Joss beranjak dari paha Gulf kemudian melucuti pakaian yang membungkus tubuh bagian atasnya. Joss sudah setengah telanjang. Joss mendekat ke arah Gulf lagi yang sedang berusaha bangun dan melepaskan ikatan kencang di pergelangan tangannya.
"Gulf? Apa sentuhanku dan sentuhan Mew berbeda? Lebih nikmat mana?"
Joss menarik rambut Gulf. Gulf meringis kesakitan saat helaian rambutnya ditarik paksa oleh Joss. Gulf sama sekali tidak sanggup menatap mata Joss yang berkilat tajam dan menakutkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Paradise
RomansaKamu dan Aku.... Gambaran buram dari apa itu Alpha dan Omega, awal dan akhir. Bukan kita yang menemukan cinta tapi cinta yang mempertemukan kita. Lets grow old together and love each other until the end of time - Kana -