Black Paradise

Q ( Breaking Down )

Biar makin greget silahkan sambil dengerin Breaking down - Ailee :')

-

-

-

Kantor tempat Mew bekerja berubah drastis, gedung itu bagaikan neraka kecil bagi semua pegawainya. Setiap hari presdir mereka itu bersikap sangat dingin bahkan sangat sering Mew marah-marah tidak jelas. Sudah lebih dari 100 pekerjanya di pecat dengan alasan yang tidak begitu jelas.

" KAU SUDAH BERAPA TAHUN JADI SUPERVISOR HAH? BEGINI SAJA TIDAK BECUS!! KAU HARI INI JUGA AKU PECAT!!"

" apa? Tapi tuan.... Ini bukan seluruhnya kesalahan saya, ada kesalahan tekhnis yang—"

" KELUAR! AKU MUAK" dengan berat hati pria yang bekerja di bagian supervisor itu keluar dan segera mengemasi barang-barangnya

" hari ini sudah 5 orang yang mengangkat kaki dari kantor ini, tugas ku makin banyak saja. Haahh......."keluh salah satu staff bagian keuangan

" heh sudah jangan mengeluh. Jangan sampai presdir tahu" saut temannya dengan wajah lelahnya

-

-

-

Malam itu Mew benar-benar kalap, seharian dia dibuat penat dengan semua kelakuan pegawainya. Selain itu, Luke yang terus saja memborbardirnya dengan keterangan jika Gulf tidak bersalah.

" GULF!! KEMANA KAU??"

Gulf yang mendengar teriakan Mew langsung bangkit dari duduknya. Saat itu Gulf sedang duduk di sebelah gudang tepatnya di depan kandang Chopper. Gulf hanya bisa bicara dengan Chopper sekalipun Gulf tidak bisa bahasa binatang.

" GULF!! Kau tuli?"

" ma-maaf dad... ah maksudnya tuan"

" darimana saja kau hah?" Mew langsung mencengkram dagu Gulf dan menatap Gulf dingin

" aku... aku dari kamar~" ucap Gulf, ada rasa sakit saat mengakatakan kamar. Pantaskah gudang itu di sebut kamar?

" alasan! Buka bajumu!!"

" a-apa?"

" buka bajumu!! Sekarang!!"

" Jangan... tuan. Untuk apa?" Mew semakin memuncak kemarahannya dan dengan kasar melumat bibir softpink itu, tangannya merobek baju yang Gulf kenakan dan terus menggerayangi tubuh itu. Sedangkan Gulf hanya bisa pasrah, melawan? Sebaiknya jangan

" kau memang benar-benar menggoda. Buka semua pakaianmu! Sekarang"

" tidak tuan" Gulf berjalan mundur dan terus menggeleng. Rasa takut mengerubunginya. Ingin dia berlari kabur tapi kakinya seolah terpaku dirumah itu

" kau lambat" Mew dengan kasar menarik Gulf ke kamarnya dan malam mengerikan itu terjadi. Gulf harus memuaskan suaminya. Bahkan saat Gulf menangis minta berhenti, maka yang di dapat adalah kekerasan yang lain. Selesai memperkosa Gulf dengan brutal, Mew tidur begitu saja menyisahkan Gulf yang terlentang menahan sakit di seluruh tubuhnya.

-

-

-

Perlahan semuanya menjadi terang. Aku mulai bisa merasakan pergerakan tubuhku sedikit demi sedikit. Kelopak mataku terbuka. Aku terbangun diruangan yang besar dengan tirai putih menjuntai indah menutupi sinar matahari. Entah jam berapa sekarang atau lebih tepatnya sudah berapa lama aku berada disini. Kulihat pergelangan tanganku yang penuh dengan luka cambukkan dan tubuhku telanjang tanpa sehelai kain pun yang menutupiku. Aku tidur dilantai marmer yang dingin itu tanpa alas. Aku tahu jika lelaki itu takkan sudi mengurusku yang sudah jatuh pingsan karena siksaannya semalam.