L

80 11 0
                                    

-

-

-

-

-

-

Sinar matahari menyusup masuk menghangatkan kamar luas itu. Seorang lelaki dengan piyama hitam bermotif polkadot, tertidur dengan nyenyaknya. Sedangkan lelaki satunya lagi duduk dengan setia di sisinya. Matanya tak pernah lepas menatap sosok malaikat manis di hadapannya yang masih setia memejamkan matanya. Kedua tangan nya tidak bisa diam. Sesekali dia mengusap rambut hitam lelaki yang sedang tidur itu, lalu merapikan selimutnya, membelai pipi putihnya dan mengelus pelan punggung tangan nya.

" Maaf............ Maaf................."

" Mew........ Kita sarapan dulu ya....." Kaownah dengan santainya masuk ke kamar itu dan mengajak Mew yang notabene masih kacau sarapan.

" Aku tidak lapar!"

" Haahh.......... Kau ini....... Terserah saja. Aku mau berangkat ke kantor dulu, nanti jam 3 ada rapat ingat ya!!"

" Semoga aku ingat" bersama dengan itu Kaownah pergi dan meninggalkan rumah itu menuju tempat kerjanya.

" wake up baby................ I'm sorry......... I'm so sorry..........."

Tangan kurus itu bergerak sedikit, Mew dengan cepat duduk di sisi ranjang dan mengusap kening Gulf pelan.

" Kenapa? Apa ada yang sakit?"

Mata senduh itu terbuka pelan dan menerawang isi kamar itu. Tepat saat mata senduh itu tertumpu pada sosok Mew yang ada di sisi kirinya. Mata milik Gulf membolak sempurna, cepat-cepat dia melepaskan tangannya dari rengkuhan Mew, susah payah Gulf bangun dari tidurnya dan beringsut turun dari kasur dengan meringis menahan sakit.

" Baby.............. Kenapa?" Mew kalap saat melihat kekasihnya malah menjauhinya.

" Ja-jangan.............. Ma-maaf............ Maaf" isak Gulf saat tubuhnya terduduk di pojok kamar, tubuhnya bergetar hebat. Ketakutan sangat kentara saat Gulf menekuk kedua lututnya dan menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya.

" Aku....... Aku hanya sebentar memeluknya, maaf daddy........ Maaf" tangisnya makin menjadi saat Mew menyentuh pundaknya.

" Aku yang salah, aku yang terlalu cemburu" Mew menarik tubuh mungil itu dan memeluknya erat.

" Aku yang salah........... Aku...."

" Jangan marahi aku lagi, aku mohon......... Hiks.......... Jangan hukum lagi hiks.......... Aku salah"

" Bukan......... Bukan kau yang salah" Mew makin mengeratkan pelukannya seolah takut kehilangan sosok yang kini ada dalam pelukannya.

" Sungguh daddy..... Kemarin aku hanya memeluk phi Joss karena aku rindu dia. Dia tetap kakak ku" Gulf mendongak dan menatap wajah angkuh itu dengan deraian air matanya.

" Ssstt............ Sudahlah, aku yang salah. Kau hanya korban. Maaf......... Maaf.... Aku terlalu mencintaimu. Aku takut kau meninggalkanku. Itu saja" Mew menciumi kedua kelopak mata sembab itu dan kembali memeluk tubuh kekasihnya itu.

" Jangan marah lagi .......... Aku takut" tubuh itu masih saja mengigil hebat. Air mata tak hentinya mengalir

" Tidak akan! Aku janji"

" ...." Gulf balik memeluk tubuh kekasihnya itu dan menyandarkan kepalanya di dada suaminya itu.

" Apa yang harus aku lakukan untuk menebus kesalahanku?" tanya Mew sambil menggendong Gulf dan merebahkannya di kasur

Black ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang