5

6K 329 30
                                    

Berbaca doa dulu di dalam hati. Siapa tahu khilaf😎😎

Happy reading



















   Sudah lebih dari dua minggu Fiat dan Leo bersama, kini keduanya semakin dekat saja. Fiat pun sekarang jarang sekali ke luar, berkumpul dengan teman-teman nya di club malam ataupun bersenang-senang dengan para partner nya.

Fiat seperti kecanduan dengan harum tubuh Leo, rasa bibirnya, suara nya, pokoknya semua yang ada di tubuh Leo, Fiat candu sekali.

Pernah sehari dia tidak bertemu Leo, karena tugas kampus yang menghalangi nya, membuat tubuh Fiat lemas, seperti tidak ada energi. Sehingga untuk mencegah hal yang seperti itu lagi, Leo dan Fiat tinggal bersama di apartemen dekat kampus. Kebetulan sekali, ibu Leo tidak keberatan untuk membawa anaknya tinggal bersama dengannya.

Saat ini mereka berdua sedang cuddle di kasur over size itu. Dengan posisi Fiat yang sedang ada di pangkuan Leo. Leo mendekap erat pinggang kecil Fiat. Memeluk tubuh yang lebih kecil darinya dengan nyaman. Tangan Fiat hanya mengelus surai hitam itu dengan lembut.

"Leo". Ucap Fiat dengan lembut, suara nya dibuat manja untuk menarik perhatian.

Leo tidak mengangkat kepalanya. Dia hanya bergumam untuk menjawab panggilan dari Fiat. Dia terlalu nyaman di posisi seperti ini.

Fiat cemberut."Liat aku dulu kenapa sih. Aku bosan~".

Merasa ucapannya tidak dipedulikan, Fiat mengguncang-guncang tubuh Leo, membuat Leo mengerang tidak suka.

"Ih Fiat aku mau peluk. Jangan ganggu".

"Iya nanti bisa peluk lagi. Leo nya liat aku dulu dong".

Leo mendengus tidak suka. Mulutnya maju, tanda dia sedang kesal. "Huh, ganggu aja. Leo kan mau peluk".

Leo sudah nakal ternyata, susah dibilangin, gemas sekali ingin Fiat pukul bibir manyun itu."Yaudah kalau gak mau nurut sama aku. Gak aku kasih pelukan lagi, gak aku kasih susu lagi, gak aku kasih permen lagi".

"Ih iya-iya, Leo nurut".

"Janji gak gitu lagi?".

"Heem".

"Eh yang bener dong ngomongnya. Nanti gak aku.." belum selesai Fiat bicara, Leo langsung menyela kalimatnya dengan raut wajah paniknya. Membuat Fiat terkikik dalam hati

"Iya Leo janji~".

"Nah karena kamu udah jadi anak baik. Aku ajarin kamu ciuman ya".

"Ciuman itu yang kayak waktu Fiat makan bibir aku? Yang kayak Fiat kasih aku permen?". Tanya Leo penasaran.

"Iya kayak gitu. Mau kan?".

"Mau-mau. Ciuman enak, manis, Leo suka".

Fiat tertawa jahat dalam hati.

Fiat memang sengaja melakukan itu, supaya Leo bisa cepat belajar dan cepat membobol lubangnya. Ya, itu kan memang tujuan Fiat selama ini. Lubangnya dibobol oleh penis berurat dambaannya itu.

"Yaudah kalau gitu kamu tempelin bibir kamu dulu ke bibir aku. Abis itu ikutin gerakan bibir aku ya".

Fiat mengalungkan tangannya di leher Leo, ikut memajukan wajahnya supaya bibir keduanya cepat menempel. Fiat menggerakkan bibirnya dengan pelan. Menuntun Leo untuk belajar mengikuti gerakkannya.

Sedikit-sedikit Leo bisa menyesuaikan ciuman itu. Mengikuti gerakan Fiat yang mengajak lidahnya bertarung. Saling memangut bibir dengan kuat.

Hah, ternyata Leo cepat belajar.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang