13

3.6K 208 17
                                    

Aku minta maaf kepada kalian. Aku baru bisa update sekarang. Maaf banget yaaa. Ini karena kemarin aku sakit seminggu dan setelah itu aku UTS jadi aku gak sempat untuk sekedar melanjutkan cerita. Sekali lagi aku minta maaf karena baru bisa update😫

Terimakasih yang sudah menunggu ff ini dan yang sudah vote ataupun komen ff ini

Oke. Happy Reading.....












































Kemarin mereka sudah sampai di kediaman masing-masing setelah berlibur. Saat ini Fiat sedang bersantai di apartemen. Tiduran di sofa sambil menonton tv. Tapi tidak berapa lama Fiat pun mendengus bosan. Kenapa Fiat seperti itu? Karena saat ini di apartemen Fiat hanya sendiri. Leo kemarin pulang kerumahnya setelah dihubungi oleh orang tuanya untuk menginap. Katanya, mama dan papanya rindu. Fiat pun akhirnya terpaksa pulang ke apartemen nya sendiri tanpa Leo. Sedih sih, cuma Leo juga butuh waktu untuk bisa berkumpul dengan keluarganya.

Leo sebenarnya sudah mengirimnya pesan. Hanya saja cuma sebentar. Chat dia tidak dibalas-balas oleh kekasihnya. Entahlah saat ini bayi besarnya sedang apa, mungkin sedang tidur siang.

Fiat sebenarnya rindu. Ingin memeluk tubuh besar itu, ingin menghirup dalam-dalam aroma yang memabukkan itu, ingin mencium bibir kesukaannya. Pokoknya rindu semua yang ada pada Leo. Leo itu candu untuk hidup Fiat. Tanpa Leo, hidup Fiat seperti kurang. Baru kali ini Fiat merasakan hal seperti ini, dulu dia tidak bergantung kepada orang lain. Tapi sekarang beda saja jika dengan Leo.

Hah, ini semua gara-gara nenek tua itu, untung calon mertua. Harus bersikap baik supaya direstui untuk berhubungan dengan anaknya yang super seksi dan tampan.

Dan ya siang hari ini Fiat habiskan dengan tidur siang, mengikuti jejak kekasihnya. Sambil memakai kemeja Leo ditubuhnya.

LDR itu gak enak. Gak bisa raba-raba.

******

Ini sudah dua hari Leo belum pulang ke apartemen. Rindunya sudah menumpuk. Rindu sentuhan Leo, ciuman Leo, pelukan Leo, kasih sayang Leo. Uhh pokoknya rindu. Setiap pagi Fiat habiskan mengurus adik kecil nya yang rindu oleh sentuhan kekasihnya.

Saat ini pun sama. Fiat sekarang dalam keadaan mengangkang. Lubangnya disumpal oleh vibrator yang seukuran penis pada umumnya. Tangannya sedang mengocok adik kecil nya yang sudah mengeluarkan precume. Walaupun rasa nya berbeda saat bercinta dengan Leo, tetapi ini bisa mengobati rasa ingin disentuh oleh kekasihnya. Katakanlah bahwa tubuhnya haus akan sentuhan Leo, kekasihnya.

Kocokan itu dia percepat, sambil membayangkan bahwa saat ini dia sedang digagahi oleh Leo dengan cepat, dalam dan kuat. Vibrator nya pun sudah dia atur dengan kecepatan maksimum.

Desahannya menggema saat pikirannya sudah meliar, membayangkan badannya disentuh sana sini, dijilat, dikecup, digigit.

"Ahhh Leoo. Terus sayanggg"

"Ahhhh Leo"

Kaki kirinya dia angkat sampai menempel di dinding. Vibrator yang didalam sana masuk lebih dalam karenanya. Tangan Fiat sudah menyentuh putingnya. Dia pelintir, dia tarik. Penisnya sudah basah, sebentar lagi cairan itu akan keluar.

"Ohhhh sayanggg. Leoohh. Mau cumm. Fiath mau cumm".

Tanpa waktu lama penis nya sudah mengeluarkan cairan kenikmatan. Keluar sampai membasahi tangan dan kasur.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang