20. Anak Nakal

5.1K 498 67
                                    

sebelum lanjut baca, aku mau ucapkan terimakasih banyak karena berkat akak-akak semana yang selalu baca dan vote dan komen, ceritanya si mbul apin udah 100k.

***

Dengan sedikit paksaan dan ancaman kecil, Bella memerintah anaknya agar masuk kamar. Sebab sedari tadi Gavin terus saja mengulur waktu dengan membuat drama-drama penuh isak tangis.

"Gavin, masuk kamar," titah Bella sembari menahan emosinya.

Bella begitu biar nggak meneriaki Gavin. Apalagi sampai buat Gavin merasa ketakutan dan bisa saja berujung trauma.

"Sayang, just relax. Okay?" tegur Galen halus. "... kasian loh si Mbul."

Namun Bella mengabaikan tegurannya. Bahkan tangisan Gavin yang begitu menyayat hati nggak terlalu buat rasa empatinya tersentuh.

 Bahkan tangisan Gavin yang begitu menyayat hati nggak terlalu buat rasa empatinya tersentuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mommy hiks... napa hiks... tiak-tiak hiks... tus?" tanya Gavin sesegukan dan berderai air mata.

"Nggak," kilah Bella. Sorot matanya nggak terbaca bikin Galen jadi ketar-ketir. "... ayo, masuk kamarnya."

Gavin semakin menangis tersedu-sedu. Lalu jari telunjuk kecil itu terarah pada sofa di ruang tengah. "Apin hiks... mona uduk hiks... cana hiks .. mo noton hiks... tipi."

"Nanti saja," tolaknya lugas. "... come on, Gavin. Masuk kamar kamu dan tunggu Mommy di dalam."

Karena permintaannya ditolak, Gavin berteriak. "Apin dah biyang endak mo macuk kamay!"

"Oh, jadi kamu mulai berani bantah Mommy?" Bella menggeram marah.

Jadilah Bella yang sedari tadi tahan-tahan emosi langsung sedikit meninggikan suaranya. "Gavin! Masuk kamar sekarang juga!"

"Sayang!" tegur Galen dan bersiap menghampiri sang anak.

Bella membuang napas. "... okay, aku kelepasan. Aku minta maaf."

Galen bernapas lega ketika Bella menyadari hal itu. Hendak maju mendekat pada anaknya, tiba-tiba Bella berseru.

"Daddy diam saja. Biar Mommy yang urus ini."

Seketika Galen mundur kembali. Biarkan istrinya meng-handle anak mereka tentang kedisplinan.

"Daddy nati janan pegi," pinta Gavin memelas menatap keberadaan ayahnya. "... tugu Apin."

"Iya, Nak. Daddy's here, okay."

Gavin mengangguk lesu lalu melangkah masuk ke kamar. Setelah perpisahan ala drama penuh tangis itu berakhir, Galen meminta agar Bella jangan terlalu cepat terbawa emosi seperti tadi.

Si Mbul ApinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang