21. Mulai Berhenti Nenen

5.5K 485 43
                                    

akak semana diharap tenang dan jangan terbawa emosi.
dimohon untuk baca sampai akhir.

***

Besoknya, Bella benar-benar nggak memberi hak anaknya untuk menyusu. Cewek itu mulai mencoba sedikit-sedikit menyapih Gavin tanpa sepengetahuan anaknya bahkan persetujuan Galen sebagai suaminya.

"Daddy, Apin mo nenen."

"Minta sama Mommy dong, Nak."

"Daddy ja yang biyang ya?" pinta Gavin memelas. "... piss kali ya, Daddy hesem."

Galen mendecak sebal. "... halah baru muji kalau ada maunya."

"Ey Daddy musina happy kana Apin biyang Daddy hesem yoh."

Dengan begitu Galen meninggalkan anaknya diruang tengah untuk mencari keberadaan istrinya. Mulai beberapa hari ini, kantor Galen libur jadi dia bisa meluangkan lebih banyak waktu buat keluarga kecilnya.

"Sayang, where are you?!" teriak Galen seperti dihutan. "Sayang, aku mau minta nenen dong!"

Namun teriakan Galen malah dijawab sang anak yang sekarang sedang rebahan menunggu nenen datang.

"Daddy janan puya-puya yupa talau nenen tu punana Apin!"

Galen terkekeh mendengar sahutan anaknya. "Tajam kali pendengaran kamu kalau soal nyusu. Aish, dasar gembul."

Kemudian dia kembali melanjutkan langkah kakinya menuju keberadaan istrinya. "Sayang! Di manakah kamu?"

"Apa sih teriak-teriak mulu dari tadi?"

"Akhirnya kamu muncul juga," Galen bernapas lega.

"Lebay," gerutu Bella. "Kenapa sih?"

"Oh itu loh, Yang, si Mbul minta nyusu."

"Lah dia kan lagi dihukum," jelas Bella.

"Dihukum apa maksudnya?" Galen jadi bingung.

Dari kemarin juga Galen merasa agak heran melihat Gavin yang tadi malam nggak meminta susu. Padahal biasanya satu jam sebelumnya sudah nemplok pada Bella.

"Ya dia dihukum jangan minta nenen dulu sama aku."

"Kamu masih marah soal yang kemarin?"

"Nggak..." geleng Bella. "... aku cuma kasih Apin pelajaran kalau setiap perbuatan yang dia lakuin, segala sesuatunya selalu akan ada konsekuensinya, kan?"

"Iya sih, tapi kenapa musti nggak dibolehin nenen?"

"Biar dia tahu kalau perilaku kemarin itu nggak mencerminkan anak baik," ujar Bella cepat agar suaminya nggak lagi banyak bertanya. "... ya pokoknya gitu lah."

"Terus Apin mau nenen ini, nanti nyusunya gimana?"

"Kan ada susu formula, kamu kasih Apin itu aja."

"Nanti alerginya kumat lagi, Yang."

Galen jadi teringat sewaktu dulu saat Gavin yang terus menangis dan Bella yang masih belum kembali dari supermarket. Bayi berusia tujuh bulan itu terpaksa meminum susu formula karena persediaan ASI dikulkas juga sudah habis.

Namun selesai diberikan susu formula itu, seluruh kulit Gavin malah mengalami bintik-bintik merah dan ruam. Dan setelah diperiksa, ternyata Gavin alergi susu sapi.

Tapi anehnya, susu kotak yang dijual di supermarket atau minimarket nggak bikin kulit Gavin itu bermasalah. Bahkan sampai sekarang.

Si Mbul ApinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang