Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apin dah hesem and klen kali, janan sutik. Wawas ja!
SATU BULAN KEMUDIAN
Buntalan gembul yang hanya pakai pampers itu bergerak-gerak dalam tidurnya. Sekarang masih pukul setengah tiga pagi tapi si bocah merasa haus. Akhirnya dengan rasa malas yang tinggi, dia meraba-raba sekitar dengan mata masih tertutup rapat.
"Hng—"
Sesaat, bocah itu diam ketika nggak menemukan sesuatu yang dicarinya.
"... eungh."
Si bocah gembul kembali melenguh. Bahkan saking malasnya buka mata, ketika mencoba duduk pun, mula-mula dia menaikkan pantat terlebih dahulu.
"Mommy—hng—Mom—"
Ternyata nggak ada sahutan dari mommy-nya. Lalu dia mengumpulkan nyawa lebih dahulu agar bisa duduk. Meski setelah berhasil duduk, matanya belum sepenuhnya terbuka alias masih terlihat agak sipit.
"Mommy..."
Si bocah bergumam lirih seraya menggoyangkan lengan sang ibu. "Mommy, Apin mo nenen."
Karena gerakan itu, akhirnya Bella bangun. Dilihatnya sang anak yang sedang mencebikkan bibir dengan muka memelas.
"Iya, Sayang. Kenapa, hm?"
"Nenen pwis..."
"Oke."
Keinginannya dikabulkan, sontak bikin Gavin merangsek mendekat. Bella pun merubah berbaringnya menjadi miring menghadap anak gembulnya seraya membuka kancing baju.
"Apin bobo lagi ya."
Dan Gavin hanya mengangguk lemah disela menyusunya.
Di pagi hari, Gavin bangun-bangun hanya seorang diri di atas ranjang tempat tidur orang tuanya. Dengan pembatas kasur yang mengelilinginya agar ketika dia bangun atau nggak sengaja berguling-guling saat tidur, nggak jatuh kebawah.
"Mom!"
"Wah... anak Daddy Gal yang handsome ini ternyata udah bangun," sapa Galen tersenyum sewaktu membuka pintu kamar mandi. "Goodmorning, Vin!"
Gavin hanya diam dengan mata yang seakan kembali tertutup. Lalu tiba-tiba dia bersuara kecil.
"Daddy..."
"Iya, Sayang."
"Mommy mana?"
Tanya Gavin masih setengah mengantuk.
"Mommy di dapur lagi bikin sarapan," jawab Galen seraya memakai baju.
Sekitar beberapa jam kemudian, Galen serta istri dan anaknya perjalanan menuju gereja. Selesai dari sana, mereka berencana untuk berkunjung ke rumah kakek dan nenek Gavin.
