21- Anak baru

2 2 1
                                    

Happy reading 🥰

"Hihh biasa we atuh". Balas Vanka wajah biasa saja

Jio pun yang sedang lewat depan Vanka, merasa pangling dengan penampilan nya.

"Eh a Jio". Sapa Aurel tersenyum lebar.

Jio yang tak bisa mengalihkan pandangan nya dari Vanka,membuat Aurel kesal.

"A JIO!!!" Sapa Aurel nada tinggi.

"Iya kenapa?". Balas Jio sambil mengalihkan pandangan nya.

"Aku sapa kok malah bengong sih?". Wajah Aurel menggerutu.

"Hehh iya maaf, abis nya aneh sih liat kakak kamu pake sepatu 'pink'. Wajah Jio tertawa kecil menutupi rasa kagum atas kecantikan dan penampilan baru Vanka. Gengsi deh lebih tepatnya....

"Apaan sih lo! Gak pernah ya liat sepatu pink?, Makanya sering² ke toko sepatu biar gak aneh liat sepatu pink,bego!!". Wajah Vanka meledek Jio bercak kesal.

"Udah² gimana sih a Jio orang lain kagum, a Jio malah ngeledek!!". Menyunggingkan bibirnya menggerutu.

Menarik nafas panjang " iya maaf bercanda doang, cantik kok". Lanjut Jio tersenyum kecil.

Batin Vanka "astaga Jio, ngomong apa Lo barusan?.. Hussss, apaan sih ya kali gue...".

Ucap batin Vanka terpotong. Bel masuk telah berbunyi. Para siswa/siswi berlarian masuk ke dalam kelas masing².

"Nah bel tuh, teh Vanka a Jio aku duluan ya!". Melambaikan tangan. tapi seperti ada yang kurang batin Aurel berucap.

"Eh iya, a Jio dadah". Dengan kaki sedikit berjingkit Aurel sengaja mencium pipi Jio di depan Vanka dan teman - teman lainnya.

Astaga Aurel Lo berani cium ketos?. Kata² yang terucap di benak mereka.

Tubuh Jio mematung terasa kaku. Atas ciuman pertama yang ia dapat dari Aurel.
Vanka yang menyaksikan langsung kejadian tersebut merasa harapan nya pupus. Bagaimana aku bisa mencintai sedangkan adikku mencintai orang yang sama?. Kata² yang terucap di benak Vanka. Sungguh kecemburuan yang haqiqi.

Aurel pun berlari ke dalam kelas. Tetapi secara tak sengaja ia menabrak seorang pria berkacamata berbaju rapih menggendong tas coklat. Lebih tepatnya keliatan cupu sih.

"Duh sorry". Ucap Aurel sambil merapihkan kembali rambutnya yang berantakan.

Entah kenapa pria tersebut tak berhenti menatap nya. Seperti melihat mentari di pagi hari matanya berkilau. Terdiam kaku menatap wajah bak bidadari. Astaga inikah surga dunia?.

"Hello" melambaikan tangan di depan wajah nya.

"Oh iya² gapapa". Menghentikan lamunannya.

********
Jam kelas pun tiba...

"Selamat pagi anak²". Sapa Bu Ani wali kelas Aurel.

"Pagi bu..." Balas anak² di kelas.

"Hari ini kita kedatangan murid baru, ayo masuk". Lanjut Bu Ani mempersilahkan murid baru tersebut masuk.

Alangkah terkejutnya Aurel melihat murid baru tersebut adalah orang yang tadi ia tabrak.

"Hii teman² perkenalkan nama ku Reza putra Nugraha kalian bisa panggil aku Reza. Aku pindahan dari SMA di Bogor." Ucapnya memperkenalkan diri di depan.

Cupu banget sih tuh orang!! Bisik teman² seisi kelas.

"Baik Reza kamu bisa pilih tempat dimana pun kamu kehendaki!". Ucap Bu Ani mempersilahkan ia duduk.

"Saya boleh duduk disana Bu?" Menunjuk bangku kosong di belakang Aurel.

"Iya silahkan"

"Terima kasih Bu".

Ia pun duduk di bangku belakang Aurel. Lalu menyimpan tasnya di bangku kolong.

"Hai boleh kenalan?". Menjulurkan tangannya dengan wajah agak merunduk.

"Boleh". Menjulurkan balik tangan nya.
"Gue Karina Aurelia panggil aja Aurel". Tersenyum kecil.

"Aku Reza". Tak kunjung melepaskan pegangannya.

Aurel pun berusaha melepaskan pegangannya dengan senyum terpaksa.
"Hehe kelamaan!".

"Oh iya maaf". Ucap nya sambil menggaruk rambutnya yang ikal.

Sepanjang jam pelajaran, pandangan cowo cupu itu tak lepas dari Aurel. Aurel yang merasa risih segera menepis nya dengan lembut.

"Maaf bisa fokus belajar nya?" Sindir Aurel bercak kesal.

"Oh iya, makasih udah ngingetin". Balas nya dengan polos.

"Jihhh, ngingetin?, Udah tahu gue risih!. Baru masuk sehari aja udah kaya bertahun - tahun akrab". Ucap batin Aurel

*********

Jam istirahat pun tiba.....

Aurel pun janjian dengan Vanka untuk bertemu di kantin. Rasanya ia ingin mencurahkan segala isi kepala nya, yang membutnya kesal sepanjang detik.

"Iiiiiiiiiii, teteh tahu kan gimana rasanya di liatin terus sepanjang jam pelajaran. Bikin aku gak fokus tahu, iiiiii kesel sumpah". Teriak Aurel merengek kesal mengeritkan kedua giginya geram.

"Siapa? Bilang sama teteh, ciri² orangnya kaya gimana?". Balas Vanka memegang tangan Aurel agar lebih tenang.

Menunjuk cowo cupu yang berjalan menuju meja samping mereka "tuhhh dia!!"

"What? He nerd boy?"

"Iya cupu!! Makanya aku ilfeel!!". Jawab Aurel yang masih merengek.

"Udah biar ntar jadi urusan teteh". Balas Vanka wajah geram.

Thank you readers 🥰
Doa in ya biar aku bisa up cerita nya tiap hari
Biar cepet lengkap..











Vanrejio (Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang