21•

303 47 8
                                    

Tok,Tok,Tok

"Boss!"

Jake mengerutkan dahinya, ia terbangun dan mengetahui bahwa dirinya tertidur di bagasi mobil. Apa, yang sebelumnya hanya mimpi?

"Jay, jam berapa ini?" Ucap Jake dengan suara paraunya. Kepalanya masih pening karena bangun begitu tiba-tiba. Darah rendah sialan.

"Uh, ini jam dua dini hari" Sahut Jay setelah memeriksa ponselnya, wallpaper dengan potret Jungwon membuat ia sedikit betah melihatnya.

"Lalu, ada apa?" Jake menguap, dinginnya udara membuat ia merapatkan sweater yang ia pakai.

Jay segera menoleh dari mari menghayati potret Jungwon. Kemudian menendang pelan kardus berukuran sedang di kakinya. "Lu gak inget? Ini hari party! Besok gua sibuk kencan sama dek Jungwon, katanya dia mau lihat api unggun sebelum tidur"

Jake mengerti, kardus berukuran sedang itu penuh dengan alkohol. Ia berdiri dan mengerutkan dahi begitu teringat sesuatu "Bukannya Jungwon gak ikut?"

"Iya, justru itu gua mau sleepcall"

Jake merotasikan matanya. "Suka-suka lu dah, bawa tuh kardus" Ucap Jake dan menutup pintu bagasi, kemudian berjalan lebih dulu.

"Woke!" Jay berseru dan segera menyusul Jake dengan langkah besar setelah sebelumnya mengangkat kardus dan membawanya.

_+

"Pok ame-ame, belalang kupu-kupu. Siangnya sok baik, malamnya minum amer-aduh!"

Jay meringis kesakitan ketika wajahnya mencium tanah air, dan pelaku yang tak lain adalah Nicholas sudah kembali pada rutinitas awal. Membuka tiga tutup Tupperware berukuran sedang yang berisi kastanya.

"Makanya kalau nyanyi itu lihat kondisi, gua tau lu seneng, gua juga seneng. Kita sama-sama seneng, tapi ketahuan guru bisa didepak dari atas gunung, udah susah-susah nyari tempat sunyi juga" Jake geleng-geleng kepala, tangan kanannya dari tadi mencoba membuka kulit kastanya untuk di makan.

Jay mendengus, sudah di ceramahi ya diam saja, dia mengambil bantal untuk berguling sejenak. Karena ia tidak dibiarkan untuk menyentuh apalagi membantu jadi sedari tadi dia bernyanyi dan bermain handphone untuk menunggu sesi minum bersama.

"Emang yang lain udah pada tidur ya?" Jay nyeletuk setelah menyingkirkan handphone dari pandangan.

Nicholas mengangguk sekilas "Aman, gua tadi dari keliling kok dan.." Pemuda itu terhenti, ia segera menoleh pada Jake yang juga menatap nya.

"Ngapa?" Beo Jake bingung saat Nicholas tidak mengatakan apapun.

Nicholas segera menggelengkan kepalanya "Gak, maksud gua kita bisa tenang malam ini. Pak Nanda juga gua lihat tadi udah teler di tendanya"

Jay mengangguk paham, lalu segera duduk dari baringnya saat Nicholas sudah mengeluarkan gelas kecil dari tas ranselnya. Dahinya berkerut "Lu salah ambil apa gimana? Kita kan hanya bertiga. Ngapa gelasnya empat?"

"Oh, sengaja. Kita main hompimpa, yang kalah teguk dua gelas. Gitu terus sampai teler" Nicholas berbicara begitu santai, sebab ia begitu mengenal dirinya, kadar alkohol yang begitu tinggi membuatnya terlampau biasa jika harus kalah dan minum sebanyak mungkin, berkebalikan dengan Jay.

"Curang banget anjing! Tapi gak papa! Gua suka! Gas lah. Jake Jake bagi sama gua Kastanya tuh!"

Jake menghela nafas, ia mendorong pelan Tupperware kastanya pada Jay yang sudah menggebu-gebu.

Dan botol pertama dituangkan pada masing-masing gelas.

"Hompimpa alaium gambreng, nek ijah pake baju rombeng!"

Derana'JakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang