18•

449 55 11
                                    

"Ibu, kak Heeseung mana?" Jungwon bertanya pada ibunya yang sedang menata makanan pada kotak bekal, beliau tersenyum dan mengambil potongan NuGet untuk di suapkan pada anaknya.

"Dia bangun pagi sekali, bekal nya saja kelupaan" Jungwon menggigit NuGet dari tangan ibunya, sementara Wanita paruh baya itu selesai dengan kotak bekal "Ini, milik kakakmu. Berikan padanya, dan ini milikmu" Jungwon mengambil dua kota bekal berwarna pink dan biru, jangan tanya punya dia yang mana. Dimasukkan pada tas dan tersenyum pada ibunya.

"Oh iya, bu. Jangan lupa untuk menonton olimpiade ku, tayang perdana siang ini."

"Tentu saja, ayahmu bahkan menyetel alarm di ponsel selulernya"

Jungwon tertawa kecil "Loh? Kemarin katanya gak mau nonton" Ibu Jungwon mengibaskan tangannya "Gengsian ayahmu, dibelakang kamu sayangnya minta ampun"

Sepasang ibu dan anak itu tertawa bersama sebelum kemudian Beliau teringat suatu hal "Oh iya, sampein makasih ke temen kamu yang namanya, siapa jaelangkung, Jaelani?"

Jungwon mengerutkan alisnya, "Siapa maksud ibu? Jay?"

"Nah itu Jaenudin, bilang makasih udah ngasih ikan setermos. Nanti suruh datang kerumah buat makan malam"

Jungwon mengangguk kecil "Iya nanti Jungwon sampein" Ia melirik pada jam dinding "Kalau begitu aku pergi dulu Bu, udah mau telat" Jungwon menyalim tangan ibunya dan segera pergi dari sana.

Dalam perjalanan keluar dari gang kecil menuju jalan raya, ia melihat seseorang yang bersandar sambil bermain ponsel ditiang listrik, matanya menyipit untuk mengira siapa itu karena seragam yang ia pakai merupakan seragam sekolah ground, tapi ketika ia berjalan lebih dekat. Senyumannya mengambang lebar.

"Niki!?"

Niki menoleh dan tersenyum tipis, mengantongi ponsel dan mendekat kearah Jungwon.

"Sedang apa disini? Kau menunggu seseorang?" Jungwon berkedip beberapa kali dan Niki mengangguk menjawab pertanyaan Jungwon.

"Hm, gua nungguin lu. Rumah gua gak jauh dari sini, gua sering ngelihat lu keluar masuk dari gang tapi gak pernah negur"

Jungwon tertawa kecil, tau sekali sebelum nya mereka memang sama sekali tidak akrab dan mengetahui bahwa Niki mau berteman dengannya ia menjadi senang. "Jadi, kita berangkat bareng?"

Niki mengendikkan bahu "Kalau lu mau naik angkot juga gua gak masalah, tapi karena masih banyak waktu untuk jalan kaki. Kenapa tidak? Lagian bisa irit"

"Jalan kaki aja kalau gitu, ayo!"

Mereka berjalan beriringan melewati terotoar, Jungwon juga bercerita banyak dalam perjalanan dan Niki hanya diam mendengarkan tapi begitu mereka telah dekat dengan area sekolah, keduanya berhenti.

"Niki, aku bisa minta tolong gak?"

Niki tidak pernah tau, permintaan kecil dari Jungwon hari itu membuatnya kembali masuk pada lingkaran pertemanan masa menengah.

_+

"Misi-misi air panas!" Jay menerobos kerumunan dengan tipu muslihat air panas dan dengan polosnya siswa lain menyingkir dari antrian panjang dan membiarkan Jay dan lainnya lewat begitu saja tapi ketika mereka menyadari tidak ada air panas semuanya segera menarik Jay kembali pada antrian paling akhir. Sementara Nicholas dan Jake yang sudah berhasil tiba paling depan hanya mengejek dan membiarkan Jay, berbalik untuk mengambil nampan dan mengisi berbagai makanan untuk disantap.

"Mba, Nasi goreng dua porsi, telur gulung nya banyakin, itu juga dagingnya harus yang matang sempurna"

Mba penjaga kantin menoleh kearah Jake, tidak biasanya porsi makan siswa langganan nya ini terbilang banyak. "Tumben, biasanya nasi sama minyak ikan doang"

Derana'JakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang