16•

426 65 15
                                    

"Jungwoniee!!"

Sunoo menerjang Jungwon dengan pelukan, kemarin saat kepulangan sahabat nya ia tidak bisa menjemput dan bertemu langsung karena Jay yang datang dengan muka gelandangan, alhasil ia baru bisa bertemu Jungwon disekolah sekarang.

"Ugh, aku tau kau merindukanku. Tapi ini sesak, Sunoo"

"Oh astaga!" Sunoo segera melepaskan pelukan dan tertawa "Maafkan aku, tidak bertemu seminggu rasanya seperti setahun"

Jungwon tersenyum memaklumi, kemudian melihat sekitar mencari keberadaan seseorang yang selalu berada disebelah Sunoo "Kak Heeseung, mana?"

Sunoo cemberut, moodnya turun lagi
"Entahlah, ia sering mengabaikan ku belakangan ini. Aku seperti dianggap radio rusak saat berbicara didepan nya"

Jungwon tersenyum, dan mengelus rambut Sunoo "Mungkin kak Heeseung sedang sibuk, kau tau sendiri dia sebagai anggota osis tidak bisa selalu menemanimu. Tadi saja kata ibu, kak Heeseung bangun pagi sekali dan tidak menyentuh sarapan nya"

"Tapi tetap saja, aku kan benci sendiri. Apalagi saat kau mengikuti olimpiade aku hanya punya Heeseung untuk diajak bergosip tapi dia hanya melamun tanpa menyimak atau pergi karena ada urusan katanya" Sunoo menghembuskan nafas, kentara sekali seperti seseorang yang punya beban hidup.

"Sudah ada aku disini, sebagai tebusan untuk seminggu karena tidak bertemu. Aku akan menemanimu bermain PlayStation sepuasmu"

Sunoo melebarkan matanya "Sungguh?!"

"Tentu, kau itu sahabatku"

"Aku sayang padamu, melebihi sayangku pada kak Heeseung!" Sekali lagi Jungwon diterjang dalam pelukan dan ia hanya bisa tertawa, sebelum suara seseorang menghentikan keduanya.

"Permisi, siswa. Gerbangnya udah mau ditutup"

Keduanya tertawa kikuk saat pak satpam menghampiri mereka yang memang berdiri ditengah gerbang depan sekolah, meminta maaf dan ngacir menuju kelas.

Dari kejauhan terlihat Jay yang jalan santai tapi melotot saat pintu gerbang sudah akan ditarik untuk ditutup, ia berlari sekuat tenaga

"Pak woi pak!, pintunya jangan ditutup dulu!"

Pak satpam yang berada dibalik gerbang hanya bercekak pinggang "Salah siapa datang lambat?"

"Aelah pak, bapak gak kasian saya dari rumah kemari jalan kaki!? Malah panas lagi pak" Jay mencengkram besi gerbang didepannya, wajahnya ia tempelkan kedepan dan membuat wajah menyedihkan yang ia pelajari dari kelas teater.

"Gak ada, kepala sekolah udah gak bisa kasih keringanan karena mayoritas siswa 90% terus datang terlambat dan keluar masuk seenaknya, untuk itu saya jadi satpam disini" Jay menyipitkan matanya, satpam didepannya memang terlihat lebih besar dengan kulit sawo matang yang kentara belum lagi kepala plontos yang menjadi ciri khas, berbeda dengan satpam Sebelumnya yang memiliki tubuh ceking dan gampang dikelabui.

"Bapak anggota TNI ya?"

Jay menoleh pada seorang siswi yang sama nasib dengannya, ia melirik name tag gadis itu 'kim Yoona' dan tak lama pak satpam itu pun menjawab "Iya, sedang di alih tugaskan untuk meladeni anak-anak macam kalian"

Jay bergidik saat tatapan pak satpam mengarah padanya, hais bapaknya tau sekali raja biang kerok.

"Wahh, bapak keren abis." Yoona bertepuk tangan heboh "Boleh foto bareng gak? Tapi habis itu aku diijinin masuk ya?" Gadis itu sudah mengeluarkan ponselnya

"Aduh adek manis minta foto, boleh kok seben- eh apa? Gak ada! Tetap diluar kalian!"

Siswa siswi yang sudah berkumpul karena telat datang hanya bisa menghela nafas kecewa, sebagian ada yang menelfon orang tua, sebagian lagi ada yang tidak terlalu perduli dan berbalik untuk nangkring di suatu tempat.

Derana'JakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang