19•

447 47 32
                                    


"Perbekalan mu sudah siap semua?"

Sunghoon yang baru saja akan membuka pintu mobil terhenti dan segera menoleh pada sepupunya.

"Sudah, kak Hanbin. Berapa kali lagi harus kuterangkan bahwa semuanya sudah lengkap?"

"Itu, haish tetap saja. Bagaimana dengan cemilan? Pakaianmu sudah yakin tidak ada yang kurang? Ah! Jaket tambahan. Iya, bagaimana jika disana terlalu dingin?"

Sunghoon menghela nafas, sudah begini ia hanya bisa maklum dengan ibu burung didepannya ini.

"Lengkap, semuanya aman terkendali. Jadi bisa aku turun sekarang? Semuanya sedang berkumpul untuk absen"

Hanbin mendengus "Baiklah, sana turun. Biar aku bantu mengeluarkan koper mu"

Sunghoon segera turun begitu perdebatan mereka dimenangkan olehnya, dan dirinya langsung berpapasan dengan Jake yang ternyata sedari tadi berdiri tak jauh dari mobil sepupunya.

"Pagi"

Sunghoon mengerutkan dahi, melirik sebentar sebelum kemudian berlalu meninggalkan Jake dan pergi mencari Heeseung. Jake yang diabaikan tidak pantang menyerah, pemuda itu segera menyusul.

"Wah parah, orang segini ganteng malah di cuekin"

"Gua gak punya urusan sama lu"

Jake mengendikkan bahu "Punya tuh, tadi pagi gua kerumah lu, mau jemput. Kan satu jalur, ternyata udah pergi lebih dulu"

"Ya jelas, kita aja gak janjian mau pergi bareng. Udah gua jawab kan? Minggir" Sunghoon sedikit mendorong bahu Jake agar menyingkir dari jalannya, dan Jake yang sudah kehilangan seribu akal muslihat hanya bisa terdiam.

Jay yang melihat adegan ke sadboy-an barusan segera berdehem dan merangkul Jake dengan bersahabat. "Yang sabar, yang tabah, lu kuat, lu gak lemah, gua maklum karena kita senasib"

Jake mendengus geli, perkataan Jay ada benarnya. Dia gak pernah mendapat gelar penguntit, hingga bertemu Sunghoon. Rasanya berbagai alasan ia keluarkan hanya untuk berada didekat pemuda itu. Matanya memandang lurus pada punggung sempit dengan Hoodie biru yang kentara.

Nicholas yang baru saja datang setelah memarkir mobilnya mengernyit ketika menemukan dua sohibnya mangap, dan ketika air liur keduanya hampir menetes. Nicholas bergerak cepat untuk membenturkan kepala mereka satu sama lain.

"Woi woi! Sadar! Gua tau lu pada semalam habis nonton bokep. Tapi gak perlu dibayangin juga! Masih pagi Taek!"

 








_+

"Geonu, kak Heeseung belum datang? Gua belum lihat dia dari tadi"

Geonu yang sibuk memindahkan barang-barang nya pada bus terhenti dan menggeleng begitu ditanyai Sunghoon.

"Entahlah, gua juga gak lihat batang hidungnya dari kemarin. Oh itu pacarnya, Sunoo!"

Sunghoon menoleh pada arah tunjukkan Geonu, melihat Sunoo yang berlari kecil kearah mereka setelah namanya dipanggil. Sedikit bingung dengan kehadiran pemuda itu karena yang berangkat karya wisata bukanlah kegiatan kelas satu.

"Iya kak?"

"Pacarmu mana?"

"Pacar aku? Siapa?"

Sunghoon sedikit kaget dengan reaksi tenang yang ditampilkan Sunoo, bahkan Geonu dan Sunghoon saling bertatapan, keduanya bingung harus berekspresi apa.

"Anu itu, ah tidak jadi. Kau bisa pergi" Geonu tersenyum sedikit dipaksakan, menyadari situasi yang begitu canggung. Mungkin ketua kelas mereka memiliki sedikit masalah, baginya tidak baik untuk mengungkit.

Derana'JakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang