NONE.KNOWS PART 18 - ANTISIPASI

25 5 0
                                    

📱 Novelphone - disarankan menggunakan media handphone demi mendapat kenyamanan membaca terbaik. 📱
-------------------------------------------------------------

❤Don't forget to follow and vote guys! Thank you!❤

•••••••

Aku berjalan di belakang Heinry, melewati lukisan holster dari generasi ke generasi dengan bingkai emas. Sampai di persimpangan lorong langkahku terhenti, aku tak bisa membendung gejolak mual yang teramat sangat.

Elliot berlari menuju toilet memuntahkan seluruh isi perutnya. Dentuman sakit kepala yang menerpa semakin memburuk, ia duduk terkulai bersandar lemas pada papan tembok penghalang bilik kamar mandi. Tangan kirinya memijat pelipis sementara sebelahnya gemetar merogoh cadangan obat yang ia simpan dalam kantong celana.

Klatak.. Klak.. Kluk.. Tuk..
Elliot mengunyah keseluruhan obat sekaligus, keringat dingin mengucur membasahi punggung lebarnya, ia kemudian menarik nafas dalam berulang-ulang hingga kondisinya dirasa cukup stabil untuk berdiri.

Di wastafel Elliot berkumur dan melihat bayangan dirinya dari kaca lalu membasuh wajahnya yang seputih kertas dengan air, bulir-bulir kecil mengalir turun dari rambut hitam pekatnya yang ikut basah.

*Ada apa dengan semua ini? Bukankah dokter bilang aku sudah sembuh? Hasil pemeriksaan kemarin juga bagus, tapi kenapa malah begini lagi?!*
Pikiran Elliot berkecamuk, ia hafal persis gejala penyakit akut yang diidap selama 17 tahun itu.

"Buset dah gua cariin kemana-mana ternyata disini!
Tiba-tiba Heinry muncul membuka pintu toilet, menggaet lenganku bertolak menuju kelas dengan mulut terus menggerutu.

•••••••

"Elliot! Oh my God! I almost have heart attack! I thought you run away! Anyway why do you look so pale? Are you alright?"
Miss Grace hampir menangis saat melihatku tiba bersama Heinry.

"I'm fine miss, give me that! Let me sign the form first."
Aku mengambil secarik lembar absen yang digenggam Miss Grace, agaknya ia betul-betul kalap sampai pinggiran kertas tertekan lecek seperti ini.

"You sure? Ah! Do you need something?"

"No miss, I'm good!"

"Ah! Pen and pieces of papers! OMG how can I forget!! Wait I'm gonna tell Heinry to prepare them for you!"

"Don't trouble him again miss! I'll go ahead to join the others first, since I already this late."
Elliot masuk ke dalam kelas dimana kompetisi terakhir dilaksanakan, ia menarik kursi sesuai dengan name tag yang tertera di atas meja yang membentang.

Victor tertegun melihat Elliot mengisi tempat di sebelahnya namun ketika Elliot membalas sorot skeptis itu, Victor berpaling canggung.

Aku menghamparkan pandangan dan radarku menemukan Mina di jajaran bangku penonton, ia mengucek mata berkali-kali lalu mengobrol dengan Alex. Alis yang senada dengan warna rambut amber itu mengkerut di wajahnya yang polos, ia nampak bingung.

"PFFT!"

"Ehem!"
Merasa tersinggung, Victor melirik getir ke arah Elliot dan tersadar kalau Elliot tidak sedang menertawakannya.

"What?"
Elliot menatap malas ke Victor yang sekarang gelagapan malu karena telah salah sangka.

"Err emm.. Oh! I see you don't carry anything to write, mind if I share my supplies?"
Victor berkelit dengan dalih menawarkan bantuan, walau bagian dalam kedua telapak tangan yang ia kepal berkeringat basah saking terintimidasi.

NONE.KNOWS [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang