-votement yaww
Normal POV.Saat ini di kediaman keluarga Patterson didatangi oleh beberapa ajudan sang mafia yang paling di segani se-Amerika. Sesuai apa yang di perintahkan sang master untuk membawa gadis yang akan tinggal di mansion untuk mendampingi 'young master'
"Mr.Patterson, apa kau keberatan?" tanya Jackson, setelah melihat kepala keluarga Patterson itu selesai membaca surat yang ditulis langsung oleh Jeffrey.
"Sebenarnya kami setuju saja, tapi Mark-"
"Ah Mom, Dad, aku lupa bilang pada kalian kalau Mark tadi pagi pergi ke bandara, dia ada project di Paris dan mungkin lupa memberitahu kalian" potong Dahyun cepat, sebenarnya ialah yang sengaja memesankan tiket pesawat dengan penerbangan pagi agar Mark tidak perlu mengetahui hal ini.
"Anak itu mana pernah izin jika berpergian," khawatir Nyonya Patterson.
"Ah iya, ini sedikit hadiah dari Master untuk kalian,"
Tuan dan Nyonya Patterson, tak terkecuali Dahyun langsung membelalak kaget tatkala salah satu dari ajudan Jeffrey yang lain membuka koper yang berisi beberapa emas batangan murni.
"Ah, sebenarnya Jeffrey tidak perlu repot-repot. Kami mengerti bahwa dia sangat membutuhkan putri kami karena anaknya," ujar Mr.Patterson, bahkan sebenarnya tanpa sogokan seperti inipun tak akan ada yang berani menolak permintaan Jeffrey.
"Mohon di terima, Master tidak suka jika hadiahnya di tolak," ujar Jackson sembari tersenyum.
Mata Mr.Patterson kini beralih ke putri angkatnya yang sebentar lagi akan di bawa ke kediaman Jeffrey itu.
"Dad, terima saja."
Mendengar ucapan gadis yang sudah dia anggap seperti putrinya sendiri itu membuat Mr.Patterson akhirnya menerima hadiah dari Jeffrey.
"Nona, sebaiknya kita pergi sekarang," tutur Jackson yang langsung di balas anggukan singkat oleh Dahyun.
Gadis itu memeluk ibu dan ayahnya untuk berpamitan, aneh memang, Dahyun merasa seperti dia sedang di lepaskan untuk menikah padahal ia hanya akan tinggal sebagai pengasuh anak di kediaman Jeffrey.
"Hati-hati ya, kabari kami jika sempat" ujar Nyonya Patterson sambil mencium kening Dahyun, gadis putih itu hanya tersenyum sebagai jawaban.
Dahyun melambaikan tangan pada kedua orang tua angkatnya sebelum memasuki mobil yang menjemputnya.
Saat menaruh koper yang ia bawa,mata monolid Dahyun langsung salah fokus ke kursi belakang yang penuh oleh totebag hitam, jelas dia langsung bertanya apa isinya namun Jackson hanya diam saja, memilih fokus pada jalanan.
.
"Mommy"
Sambutan hangat langsung di dapatkan Dahyun begitu ia memasuki gerbang Mansion, di sana Minki yang berada di gendongan salah satu pengawal berbinar begitu ia datang.
Langsung saja Dahyun mencoba membawa Minki dalam gendongannya ,"Hai Minki, kau bersemangat sekali"
"Karena Daddy bilang bahwa Mommy akan tinggal dengan Minki sekarang. Minki tidak akan kesepian lagi"
"Ehh.. Bukankah rumah Minki sangat ramai?" tanya Dahyun.
Bocah kecil itu menggeleng dan makin mendekat ke Dahyun, membisikkan sesuatu ke telinga gadis berusia 20 tahun itu, "Ya...tapi Minki tidak butuh pengawal-pengawal bodoh yang Daddy berikan, Minki butuhnya Mommy" Dahyun tak bisa menahan tawanya begitu mendengar ucapan anak di dekatnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
°newbond [M] ✔
FanfictionSebuah kesialan bagi gadis keturunan korea , Kim Dahyun saat ia diusir dosennya keluar kelas . Niat hati menenangkan diri , ia malah dikejutkan dengan seorang anak yang memanggil dirinya 'Mommy' "Mommy" "I'm not your Mommy!" "Mommy" Note: Sebelum m...