°newbond [M] ✔

°nb : 23

NORMAL POV

Suasana begitu mencekam setelah kejadian Rossie menampar Dahyun dan mengatai gadis itu jalang. Masih dengan wajah datarnya,Jeffrey melihat adu mata dari dua perempuan yang ia tau adalah saudari seibu itu,dia lupa bahwa Rossie tak mengetahui hal ini.

"Maaf, Rossie,aku—"

Ucapan Dahyun dipatahkan langsung oleh Selena, wanita berambut pink itu menatap Dahyun seakan ingin membunuh gadis itu dengan matanya, "Kau tidur dengan suamiku? Ah,sialan, istri Jeffrey adalah aku,kau sudah setuju untuk menjauhi Jeffrey waktu itu,"

Kini Selena memandang Jeffrey, "Jae,kupikir dia kembali ke keluarganya, tapi kau menaruh dia di apartment Jackson dan semalaman bersamanya?" tanya Selena dengan nada ketir,seakan ia benar-benar tersakiti disini.

"Rossie." untuk pertama kali Jeffrey membuka suara.

"Ya?"

"Kenapa kau begitu marah? Memangnya kenapa jika aku tidur dengan perempuan lain?"

Baik Dahyun maupun Selena sama-sama terkejut dengan pertanyaan Jeffrey yang terkesan —double—ah tidak triple brengsek.

"Aku istri—"

"Bahkan aku sering melakukan seks dengan jalang didepan matamu sebelumnya,dan kau tak pernah marah dengan hal itu." potong Jeffrey cepat, yang membuat wajah Selena mulai panik,dia sama sekali tak di beritahu tentang hal itu—atau lebih tepatnya ia tak tau jika Rossie yang asli sebodoh itu.

Saat itulah Selena mulai tersenyum paksa dan memasang wajah sendunya kembali, dia langsung berpindah tepat di tengah-tengah Dahyun dan Jeffrey dan memeluk lengan Jeffrey lembut. "Forgive me."

Jeffrey pun merespon dengan mengelus helai pink Selena, "Kau yang paling mengerti diriku Rossie,tidur dengan wanita lain adalah terapi untuk kelainanku,dan aku tak mau kau terluka karena kau baru kembali."

Deg

Saat itu juga Dahyun merasa penyesalannya berkali-kali lipat lebih besar. Apa Jeffrey melakukan kegiatan semalam hanya untuk terapi? Lalu apa arti dari kalimat posesif pria itu padanya, sampai sekarang Dahyun juga tak mengerti, pribadi Jeffrey benar-benar tak bisa di tebak oleh otaknya.

"I'm Sorry"

Setelah mengatakan itu, Dahyun berjalan keluar,dia tak bisa munafik,hatinya sesak seakan ribuan panah menancap,tapi apa yang bisa dilakukannya? Dahyun sadar jika ia adalah gadis bodoh yang dengan rela memberikan tubuh nya pada suami kakaknya sendiri.

Tepat dibelakang Dahyun,Jackson mengikutinya secara diam-diam,satu-satunya tangan kanan Jeffrey itu mengerti akan situasi dan arah mata Jeffrey ketika Dahyun keluar dari apartment.

"Nona Patterson."

Langkah Dahyun berhenti mendengar nada menyebalkan di barengi dengan tepukan di bahunya. Tapi dia mencoba mengabaikan dan kembali berjalan menuju lift untuk turun, tentu saja Jackson masih mengekorinya sampai masuk Lift.

"Apa maumu Jack?"

Jackson tersenyum karena akhirnya di gubris,"Kau mau kemana?"

"Entah,yang pasti tidak ke ke rumah Mark ataupun mansion Master-mu." jawab Dahyun terkesan datar.

Jawabannya mendapat kekehan pelan dari pria berdarah hongkong itu.

"Dengan penampilan seperti ini?"

"Memangnya kenapa dengan penampilan—" Dahyun menjeda ucapannya ketika sadar akan sesuatu, saat ini dia hanya memakai kaos rumahan yang mungkin memperlihatkan bekas—oh bahkan gadis ini tak mau mengingatnya.