°nb : 38 (END)

3.1K 294 105
                                    

bosen ga si dapet notip newbond mulu, iya pls aku mau tamatin cepet-cepet biar beban work ilang satu😭

NORMAL POV

Satu bulan berlalu, dan rasa kehilangan itu masih sangat terasa. Bahkan, saat ini Jeffrey membeli sebuah rumah di daerah Georgia.

Alasan yang melatarbelakangi ini adalah karena Dahyun mengalami trauma yang cukup berat, dia jadi pribadi yang lebih pendiam dari sebelumnya. Maka dari itu, Jeffrey mencoba mencari pemandangan baru agar tidak mengingat Washington ataupun California lagi, tempat dimana banyak tragedi yang menghilangkan nyawa orang-orang terdekat mereka.

Mereka bertiga sama-sama terpukul, terlebih atas kematian Jackson, pria yang sudah mereka anggap seperti keluarga sendiri. Namun, yang bisa mereka lakukan sekarang adalah mendoakan ketenangan bagi Jackson dari sini.

.

Sekarang, sama seperti hari-hari sebelumnya, Dahyun duduk merenung di atas kasur sembari melihat pemandangan luar dari jendela kamarnya. Di sebelahnya, Jeffrey sedang sibuk berkutat dengan laptopnya.

Kreet..

Pintu kamar sedikit terbuka, seorang anak laki-laki yang tak lain adalah Minki bergerak perlahan dan seperti tengah mengintip, dia menatap dua orang dewasa di ranjang itu dengan tatapan datarnya, Minki memang sudah diberitahu Jeffrey bawa Dahyun tengah mengandung seorang adik bayi yang nantinya akan menjadi adiknya, dan belakangan ini hal itu menganggunya.

Dahyun yang sadar akan bunyi pintu, menoleh, "Ada apa Minki?" Tanya Dahyun.

Minki mengalihkan tatapannya, "Minki boleh masuk?"

Jeffrey seketika menutup laptopnya, ia tersenyum dan menggerakkan tangannya perlahan memanggil putranya, Minki langsung berlari dan segera naik ke atas ranjang, menempatkan dirinya berada di tengah Dahyun dan Jeffrey, lalu berbaring saat Dahyun menyiapkan bantal untuknya, tatapan dari matanya pun mengarah pada perut Dahyun yang sudah mulai membuncit.

"Mommy, kapan dia keluar?" Tanya Minki seraya menunjuk ke arah perut Dahyun.

"Nanti, ketika sudah saatnya dia akan keluar. Apa kau sudah tidak sabar ingin bertemu adikmu?" Dahyun tersenyum dan mengusap pipi porselen Minki.

Tidak ada jawaban dari bocah itu, namun raut wajahnya tidak terlihat senang.

"Whats wrong?" Tanya Dahyun ketika melihat reaksi Minki.

"No Mommy, Minki mengantuk," ujar Minki dan saat itu juga langsung menutup matanya.

Dahyun merubah posisi duduknya menjadi berbaring, tidur menyamping mengarah ke Minki, menatap Jeffrey yang sudah berbaring juga. Minki membuka matanya sejenak, mengubah posisi tidur ke arah Dahyun, menatap kembali perut Mommy nya seakan enggan untuk mendapatkan adik, dia takut, bahwa nanti Dahyun akan lebih menyayangi adik nya itu.

"Mommy, Minki tidak ingin membagi Mommy pada adik," batin Minki.

Dahyun belum menutup matanya, satu tangannya memijat kepala Jeffrey karena  pria itu memintanya, sedangkan satu tangannya lagi mendekap Minki.

.

Beberapa bulan berlalu...

"Sudah ku bilang bukan, aku bisa membawa dokter ke sini, kenapa repot-repot ke rumah sakit untuk Check Up," cerocos Jeffrey sembari membantu istrinya yang sebentar lagi kehamilannya memasuki bulan ke-delapan itu berjalan.

°newbond [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang