°nb : 32

2.3K 317 115
                                    

NORMAL POV

Disinilah Jeffrey sekarang, di sebuah suite room salah satu hotel mewah di Washington. Jeffrey tidur telentang di ranjang king size dengan rambutnya yang berantakan, dua kancing piyamanya sudah terbuka. Mata elang Jeffrey memandang lurus ke atas,menatap langit-langit kamar itu lekat seperti tengah mencari sesuatu.

Ceklek

Pintu kamar terbuka,memunculkan seseorang dengan wine di tangan kirinya. Jeffrey masih memejamkan matanya,mencoba mengabaikan derap langkah yang semakin mendekat ke arahnya.

Ketika Jeffrey membuka matanya, ia bangkit dan menatap orang yang memang menunggunya di luar—Jackson.

"Ada apa Master?Kau mengusir wanita tadi sebelum memakannya?" Tanya Jackson seraya meletakkan wine yang di bawanya ke atas meja.

"Aku tak berselera." jawab Jeffrey dengan suara beratnya.

Saat itu juga Jackson sedikit menarik sudut bibirnya,untuk pertama kali Jeffrey mengusir wanita yang sudah dibayar,"Wanita tadi masih di lobi jika Master menginginkannya kembali."

"Untukmu saja." jawab Jeffrey pelan,dia sibuk meremas kepalanya yang merasa pening.

"Sejak kapan aku bermain dengan pelacur,Master? Semua hidupku kudedikasikan hanya untuk mengabdi padamu." balas Jackson.

Hening beberapa saat,sampai Jackson teringat kejadian di mansion tadi sebelum dia keluar lebih dulu.

"Apa ini ada hubungannya dengan Kim Dahyun?" tanyanya iseng namun mendapat anggukan kuat oleh Jeffrey.

"Bagaimana aku bisa melakukannya saat kepalaku hanya dipenuhi bayangan gadis dengan wajah pucat seperti mayat itu membelakangiku dengan berkata 'Take Care Mr.Jeffrey,jangan mengebut dijalan, ini sudah malam'. Dia bahkan mendengarku menyuruhmu mencarikanku wanita." utar Jeffrey,nafasnya memburu ketika mengatakan itu dengan suara beratnya.

Jackson terdiam sesaat, merasa kasihan pada Master nya yang masih belum sembuh dari kelainan seks nya itu, saat Selena yang diketahui Jeffrey sebagai Rossie itu menangkap basah Jeffrey dalam kasus yang sama, Jeffrey sama sekali tidak sekacau ini,bahkan sampai mengusir wanita bayarannya.

"Jika jadi dirimu pun,aku sepertinya akan melakukan yang sama." ujar Jackson,sekarang dia ikut duduk di samping Jeffrey.

"Kalau begitu,biarkan dia menginap di apartment ku saja."

"Kau gila! Dia sedang mengandung manusia dan itu anakku! Bagaimana jika ada sesuatu yang terjadi?!" desis Jeffrey yang melirik Jackson dengan tatapan garang.

Jackson merasa dia seakan salah bicara, dia berbicara demikian untuk memberi Dahyun ruang istirahat tanpa perlu meladeni Jeffrey jika sewaktu-waktu pria itu mulai hilang kendali seperti malam ini,tapi dalam kamus masternya itu adalah 'Jeffrey selalu benar,dan jika Jeffrey salah kembali ke kalimat awal'.

"Aku selalu membuatnya terluka,bahkan ketika aku menyakiti diriku sendiri,dia menangis dan aku membenci itu." lirih Jeffrey sendu.

"Aku benci melihat dia menangis, tapi alasannya menangis adalah aku, bagaimana ini Jackson?"

"You love her?"

Jeffrey langsung menoleh, "Aku mencintainya tapi aku sadar,jika dia bersamaku maka yang didapatnya hanyalah rasa sakit,tapi aku sama sekali tidak rela jika dia menjauh dariku."

"Cintamu memang sangat menakutkan,Master." Ujar Jackson seraya menatap dinding itu kosong, Rossie yang sempat memegang hati Jeffrey pun menanggung banyak penderitaan ketika dia masih hidup dulu.

°newbond [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang