°nb : 21

2.1K 272 54
                                    

NORMAL POV

Di depan cermin besar yang ada di kamar utama mansion, Ros-ah ralat, Selena memandangi dirinya sendiri tanpa menurunkan tarikan sudut bibirnya sedikitpun.

"Yeah,i'm the queen."gumamnya pelan.

Ya,Selena adalah perempuan yang memiliki wajah serupa dengan Rossie. Sekitar dua tahun setelah Rossie meninggal,Dead Eye menemukan Selena secara kebetulan dan langsung menawarkan kontrak kepada gadis yang sebelumnya adalah buronan pengedar narkoba itu untuk menjadi senjatanya di kemudian hari.

Ceklek.

Begitu pintu kamar mandi terbuka dan terlihatlah Jeffrey yang baru selesai mandi, Selena langsung kembali memasang wajah innocent nya dan mendekati pria itu.

"Apa kau sudah menemui Minki pagi ini?" tanya Jeffrey.

Selena menundukkan wajahnya kebawah dan menghela nafas pelan, "Kau tau,kurasa Minki begitu membenciku."

"Ini pasti gara-gara otak putra kita di cuci oleh gadis itu kan." lanjut Selena yang membuat Jeffrey mengerenyitkan dahinya heran.

Beberapa kali Jeffrey mendapat pengaduan dari beberapa penjaga dan maid di rumah perihal sikap Rossie yang agak keterlaluan dalam bertindak atau bicara,tapi Jeffrey hanya bisa menghela nafas sembari memakluminya,mungkin karena efek di asingkan membuat Rossie tak bisa bersikap seperti biasa.

Tapi kali ini Jeffrey sangat tak suka dengan kalimat Rossie yang menuduh Dahyun mencuci otak Minki untuk membenci ibunya sendiri.

"Rossie,caramu berpikir terlalu kekanakan." tukas Jeffrey.

"Kau membelanya?" Jeffrey langsung berjalan ke arah wardrobe dan mengambil satu set pakaiannya, tapi Selena menghalangi jalannya.

"Jae,aku tak suka kau membelanya."

"Aku tak membelanya,tapi pikiranmu benar-benar keterlaluan." Jeffrey membalas pelan lalu sedikit menepis tangan Selena yang menghalanginya.

Selena berdecih melihat Jeffrey memasuki kamar mandi kembali untuk mengganti baju,padahal ia tak begitu mengenal Dahyun,tapi melihat Jeffrey membela gadis itu membuatnya kesal.

"Sialan,jika aku di sini menjadi Rossie,itu berarti Jeffrey adalah milikku juga."

[•/°newbond/•]

Hari ini pekerjaan yang menumpuk sungguh melelahkan bagi Jeffrey. Dari pagi sampai sore menjelang malam, dia masih menghadiri pertemuan demi pertemuan dengan orang-orang penting dalam bisnisnya.

Belum lagi pagi tadi dia sempat berdebat dengan Rossie yang membuat moodnya kacau karena memikirkan wanita itu di rumah.

Beberapa kali Jeffrey melihat rekaman yang terhubung dengan CCTV di mansionnya untuk melihat Rossie dan Jeffrey bisa melihat istrinya itu hanya tidur di kamar.

Tak hanya memantau Rossie,Jeffrey juga menyuruh Jackson untuk memasang CCTV tersembunyi di apartment yang kini di tempati Dahyun,dia takut jika tiba-tiba Mark mengetahui tempat itu dan membawa perempuan itu kabur sampai Jeffrey tak bisa lagi melihatnya.

Aneh? Ya,tak ada yang bisa di mengerti dari pola pikir Jeffrey,dia pun masih memantau Dahyun langsung seakan keluarnya Dahyun dari mansionnya hanyalah agar Rossie tenang.

Dan di sinilah Jeffrey berada-duduk di sebuah kafe sambil memandangi laptop yang tentu saja di operasikan oleh Jackson karena Jeffrey masih bisa dibilang gagap dalam teknologi modern, Jeffrey melihati dua perempuan yang ia pantau setiap keluar. Namun fokusnya sekarang tertuju pada perempuan yang duduk di queensize, terlihat sedang fokus berkutat pada laptop dan sesekali membaca buku-buku di sekitar kasur.

°newbond [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang