17

31 6 0
                                    

Halooo semuaaa aku kembali wkwk jangan bosen-bosen ya aku up tiap hari :')

Maklum, kejar tayang bgt ini biar cepet kelar wkwk :v

Enjoyy gaes :)

*****

Bunda mengelus rambut cokelat Emily dengan lembut, membuat Emily mengantuk dan ingin memejamkan matanya.

Emily sudah dipindah ke ruang rawat inap, dokter bilang, ia harus menginap di Rumah Sakit malam ini, dan besok pagi baru diperbolehkan untuk pulang.

"Ly, Bunda kok gak liat Elvan? Kemana dia?" Pertanyaan bunda sontak saja membuat Emily yang tadinya sudah mengantuk jadi tidak mengantuk lagi.

Emily mengubah posisinya menjadi duduk dan bersandar di kepala ranjang. "Gak tau, sama pacarnya kali," Jawab Emily acuh.

Bunda yang melihat itu terkekeh pelan. "Cemburu ya, kamu?" Tanya sang bunda.

"Apaan deh Bunda, aku gak cemburu kok," Elak Emily.

Bunda manggut-manggut. "Iya deh iya, anak bunda gak cemburu,"

Emily mengerucutkan bibirnya.

"Tapi ngomong-ngomong, Bunda liat kamu kayak makin jauh ya sama Elvan, malah sekarang kamu deket lagi sama Rangga," Ujar bunda.

Emily mengangguk. "Iya, Rangga yang sering temenin Emily, malah Emily ngerasa kalau sahabat Emily tuh Rangga bukan Elvan," Emily terkekeh miris di akhir kalimatnya.

Bunda diam mendengarkan isi hati anak perempuannya itu.

"Elvan berubah, Bun, semenjak punya pacar, udah gitu pacarnya Elvan itu temen deket Emily, terus dia gak cerita-cerita, dia ngejauh, eh terus Rangga dateng deh,"

Emily menghela nafasnya lalu melanjutkan ceritanya.

"Rangga baik banget loh, Bun, dia beda banget sama dulu, dia juga udah minta maaf, bunda jangan kesel-kesel lagi ya sama Rangga, ya?" Pinta Emily kepada bunda.

Memang kejadian beberapa tahun lalu itu membuat seluruh anggota keluarganya kesal dan marah atas perlakuan Rangga terhadap dirinya, tak terkecuali sang bunda.

Gantian, kini bunda yang menghela nafasnya. "Iya, Bunda udah maafin Rangga kok, apalagi waktu Bunda tau kalau dia yang bawa kamu ke Rumah sakit," Jawaban bunda sontak saja membuat Emily tersenyum lebar.

"Tapi, Ly, menurut Bunda, kamu coba omongin baik-baik deh sama Elvan, kamu gak mau kan perang dingin terus sama dia? Inget loh, dia sahabat kamu, bukan setahun dua tahun aja kamu sahabatan sama Elvan, tapi udah mau enam tahun loh," Bunda memberi saran kepada Emily.

"Tapi Bun—" Perkataan Emily terpotong karena gelengan bunda.

"Jangan selalu mengutamakan ego, Nak, kalau selalu mengutamakan ego, gimana hubungan kalian bisa membaik?" Tanya bunda lembut.

Emily mengangguk pelan. "Iya Bunda, nanti coba Emily ngomong sama Elvan," Emily akhirnya menuruti saran bunda.

Bunda pun tersenyum mendengarnya.

DisappointmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang