15

38 8 0
                                    

Haii semua selamat siangg, aku up lagi nih, kejar tayang biar cepet selesai, hehe..

Happy reading guys! :)

*****

"Ada apa lo panggil gue kesini?" Tanya Emily to the point saat ia sudah sampai di tempat janjian yang Elvan bilang tadi. Taman tempat biasa mereka bermain bersama.

Elvan pun berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Emily. "Kenapa ngejauh?"

Pertanyaan Elvan sukses membuat Emily bingung. Memang siapa yang menjauh duluan? Bukannya lelaki dihadapannya ini yang menjauh duluan?

"Gak salah lo nanya itu ke gue?" Tanya Emily sambil tersenyum miring.

Elvan terdiam.

"See? Siapa yang sebenernya ngejauh?" Tanya Emily sarkas, ia terkekeh sinis.

"Gue liat-liat lo makin deket aja sama Rangga, jadian lo?" Bukannya menjawab pertanyaan Emily, Elvan malah mengalihkan topik.

"Bukan urusan lo," Emily menjawab dengan singkat, lalu mendudukkan dirinya di kursi yang ada di taman itu.

"Bukannya bang Revon udah bilang kalau lo gak boleh deket-deket lagi sama dia, Ca?"

"Dibilang bukan urusan lo, kenapa sih selalu ikut campur urusan gue, El?!"

Emily lelah, sungguh. Kenapa Elvan selalu saja sibuk mengurusi urusan pribadinya? Melarang ia dekat dengan Rangga salah satunya.

"Gue kan sahabat lo," Jawaban yang keluar dari bibir  Elvan itu sukses mengundang tawa Emily.

"Hahaha, sahabat? Oh sahabat ya, gue baru inget kalau gue punya sahabat modelan kayak lo gini," Sarkas Emily.

"Cerita gak pernah, tiba-tiba ngejauh, eh ternyata pacaran sama cewe, udah gitu cewenya temen deket sahabatnya lagi, hebat banget ya, gue baru nemu loh sahabat modelan kayak gitu," Emily terkekeh lalu bangkit dari duduknya, menghampiri Elvan.

"Langsung aja deh, gue gak punya banyak waktu. Apa yang mau lo omongin?" Tanya Emily, ia sudah lelah dan ingin cepat-cepat pulang ke Rumah.

"Jauhin Rangga,"

Perkataan Elvan sukses membuat Emily membulatkan matanya karena terkejut dengan apa yang dikatakan lelaki itu.

"Kenapa gue harus jauhin Rangga?" Tanya Emily.

Elvan menghela nafas, memegang pundak Emily. "Dia udah pernah nyakitin lo, gue gamau lo disakitin lagi yang kedua kalinya sama dia," Jawab Elvan, nada bicaranya halus, tapi entah kenapa tidak terdengar seperti itu di telinga Emily.

Emily menyingkirkan tangan Elvan dari pundaknya, menatap lelaki itu dengan tatapan tajam.

"Lo gamau orang lain nyakitin gue, tapi nyatanya lo yang lebih nyakitin gue," Kata-kata yang diucapkan Emily penuh penekanan membuat Elvan terdiam.

"Gue nyesel dateng ke sini cuma buat dengerin omongan lo yang nyuruh gue buat jauhin Rangga," Emily mulai beranjak menjauhi Elvan, tetapi urung karena tangannya dicekal oleh lelaki itu.

"Lo suka dia?" Tanya Elvan.

Emily melepas tangan Elvan yang mencekal tangannya. "Bukan urusan lo, dan lo gak perlu tau juga. Gue permisi," Tepat setelah berkata begitu, Emily pun pergi dari tempat itu meninggalkan Elvan yang terdiam menatap kepergiannya.

DisappointmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang