12

68 13 12
                                    

Halooo semuanyaa:) aku comeback guys,hehe:D gimana kabarnya kalian semua? semoga tetep suka ya sama cerita ini:) aku gak pernah bosen2 bilang makasih ke kalian karena udah mau baca cerita ini:)

Happy reading guys:)

*****

Emily kini berada di dalam mobil Rangga,ia baru saja pulang dari rumah sakit karena kata Rangga tadi ia sempat pingsan dan dibawa ke rumah sakit,untungnya ia tidak harus dirawat dan hanya dilarikan ke ruang IGD. Emily cukup lega karena kata dokter ia tidak kenapa-napa hanya kurang istirahat dan terlalu banyak pikiran saja.

Rangga di sebelahnya fokus menyetir,sesekali ia mengelus rambutnya lembut dan itu membuat Emily cukup senang. 

"Lo beneran udah gapapa kan,Ly?" Sudah kesekian kalinya Rangga bertanya ini,membuat Emily bosan dan juga agak kesal.

"Bosen gue denger pertanyaan lo itu mulu! gak ada yang lain apa?" Emily menjawab dengan sewot.

Rangga terkekeh."Gue kan khawatir Ly,abisnya lo tiba-tiba pingsan tadi,gue jadi panik," Jawab Rangga sembari mengacak rambut Emily.

Emily tersenyum."Iya gapapa Rang,makasih udah khawatir sama gue," Ujar Emily,ia sungguh-sungguh kali ini.

Rangga ikut tersenyum."Sama-sama," jeda beberapa detik. "Oh iya ly,gue boleh tanya?"

Emily mengangguk,tersenyum."Boleh,"

"Kalo gue minta balik kayak dulu,apa lo mau?" Rangga bertanya dengan hati-hati.

Emily cukup terkejut dengan pertanyaan yang Rangga ajukan,ia terdiam cukup lama sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya.

"Maaf,"

Rangga tersenyum miris,ia sudah menyangka kalau jawaban ini yang akan Emily berikan kepadanya,mana mau Emily kembali lagi bersamanya setelah apa yang telah ia lakukan kepada gadis itu beberapa tahun lalu.

 "Kenapa Ly? apa karena perlakuan gue waktu itu ke lo?" Tanya Rangga,ia nampak sangat sedih.

Emily menunduk,menggelengkan kepalanya."Hati gue udah diisi orang lain,Rang" Ia menjawab dengan lirih.

Rangga hampir saja ingin menabrak bagian belakang mobil di depannya kalau saja Emily tidak memukul lengannya,ini semua karena Rangga yang terkejut mendengar jawaban dari Emily.

"Siapa Ly? Elvan?" Tanya Rangga

Emily mengangguk,lalu pandangannya teralih pada Rangga."Maaf ya Rang,"

Rangga tersenyum tanpa mengalihkan perhatiannya dan tetap fokus untuk menyetir."Gapapa Ly,gue kayak gini sama lo aja udah seneng kok,hehehe" Katanya sambil terkekeh.

Emily tersenyum menanggapinya.Namun dalam lubuk hatinya ia merasa bersalah karena telah membuat Rangga kecewa,tetapi apa daya hatinya sudah tidak lagi diisi oleh lelaki itu,kalau boleh memilih,Emily akan mencintai Rangga dan bukannya Elvan tolol itu.

DisappointmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang