09

41 15 9
                                    

Haloo semuanyaaa aku balik lagi nihh,jangan bosen-bosen yahh:)
Makasih buat kalian yang udah baca cerita inii<3

Happy Reading:)

****

Emily dan ketiga sahabatnya kini tengah berada di food court. Setelah menonton film, mereka ber-empat Sholat Ashar di Musholla dan langsung menuju kesini karena perut mereka yang sudah minta diisi.

"Gue baper sama Rian Amanda,mereka lucu banget parah!" Emily membuka percakapan dengan mengutarakan pendapatnya mengenai tokoh di film yang tadi mereka tonton.

"Gue juga sama! Mereka berdua tuh emang lucu gitu gemes jadinya kan!" Ica menimpali ucapan Emily. "Kita tos dulu Ly! Emang selalu sehati kan kita," Ica dan Emily pun ber-tos ria.

"Gue malah baper sama babang Glen tau! Apalagi yang mainnya Junior,ganteng banget parah!" Kali ini Jessica yang mengutarakan pendapatnya.

"Dih apaansi lo pada! Jelas-jelas Iqbal Acha yang paling gemesss," Audy nampaknya tidak setuju dengan pendapat ketiga sahabatnya.

"Yaudah,kan beda-beda!,Oh iya,udah pesen belum?" Ica berusaha memperbaiki keadaan yang ia yakini sebentar lagi akan runyam hanya karena film yang mereka tonton tadi.

"Udah,tadi si Jess yang mesenin,iya kan?" Jessica mengangguk.

"Oke deh!" Lalu perhatian Ica teralih kepada Emily. "Eh Ly,hukuman lo ke Elvan udah selesai kan?" Tanya Ica.

Emily mengangguk lesu.

"Kok dia masih aja ngejauhin lo sih?! Heran deh gue! Padahal yang waktu dia ngasih surat sama kotak makan itu dia cuma milih tiga hari kan?" Kali ini Audy yang penasaran.

Lagi,Emily mengangguk.

"Ck! cerita Ly,kita tau lo tuh sedih kan gegara Elvan ngejauh dari lo selama beberapa hari ini,iya kan?" Jessica mulai mendesak Emily untuk bercerita.

Emily menghela nafasnya,lalu setelah itu baru Ia berbicara.

"Gue juga gak tau alesan apa yang ngebuat dia jadi cuek banget sama gue,tapi beberapa hari ini setelah tiga hari berlalu itu gue kira dia bakalan jemput gue kayak biasanya,berangkat bareng,chat gue. Eh tapi taunya enggak," Emily menunduk,menyembunyikan wajahnya karena ia tidak mau ketiga sahabatnya itu melihat bahwa air mata telah meluncur keluar dari kelopak matanya.

"Kok bisa ya? Elvan jahat banget sih! Kan kasian Emily!" Audy mengusap rambut Emily. Namun Ia juga memasang raut wajah kesalnya yang ditujukan untuk Elvan walaupun lelaki itu tidak ada disini.

"Mungkin dia mau bikin elo ngerasain apa yang dia rasain kali waktu lo ngehukum dia," Seperti biasanya,Ica selalu berpositif thingking.

Jessica tampak berpikir,lalu mengangguk."Iya kayaknya Ly,coba nanti kita liat ya apa yang bakal terjadi besok lusa,oke?!" Jessica berusaha menghibur Emily.

Emily mengangkat kepalanya,lalu tersenyum menatap ketiga sahabatnya.

"Udah Ly jangan sedih terus,kan ada kita,ada Nisa juga kan?! Terus ada Bara mantannya si Audy noh yang siap menghibur dengan gombalan recehnya! Hahaha," Ica tertawa diikuti oleh Jessica dan juga Emily.

Lain halnya dengan Audy,Ia malah merengut sebal karena selalu saja Ia dan Bara yang disebut-sebut."Etdah gue mulu dah! Itu tuh si Jess lagi pdkt sama temennya Elvan!"

Jessica mendelik kearah Audy."Diem lo! Gak usah ngada-ngada!" Jessica berusaha mencubit lengan Audy tapi gagal.

"Wlee.... gak kena!"

DisappointmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang