16. Kisah Juna dan Serra di masa lalu

687 63 0
                                    

VOTE, COMMENT, DAN FOLLOW!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE, COMMENT, DAN FOLLOW!

**

"Kamu tau ga sih, aku tu sayang banget sama kamu" kata Serra dengan senyum manis yang tak luntur.

Juna mengagguk.

"Tau lah, masa ia sama pacar sendiri ga sayang sih?" balas Juna gemas sambil mencubit kedua pipi Serra.

Membuat Serra meringis cemberut. "Sakit"

"Haha, maaf sayang"

Drttt
Drttt
Drttt
Drttt

Dering handpone milik Serra berbunyi, nama Mama tertampil di layar benda pipih itu. Dengan gerakan cepat, Serra mengambilnya dan mengangkat.

"Sebentar" bisik Serra, Juna mengangguk.

"Halo Ma,"

Terdengar, wanita paruh baya itu menghembuskan nafasnya kasar.

"Dimana kamu?"

Mama-nya bertanya dengan nada dingin.

Hal itu membuat Serra bingung.

"A-aku lagi sama Juna di caffe deket sekolah, ada apa?"

"Juna lagi?!"

Serra tersentak saat Mama-nya berteriak.

Serra menatap Juna sebentar.

Akhirnya Serra pergi menjauh sebentar dari Juna.

"Iya Ma, emang kenapa? Aku kan sama Juna pacaran,"

Hembusan nafas dan decakan dari arah telephone membuat tubuh Serra bergetar.

"Pulang!"

"T-tapi Ma----"

"Ga ada tapi tapi Serrana! Pulang sekarang, atau Mama kirim bodyguard buat jemput kamu?!"

Serra menggeleng kuat. "Engga! Biar Serra pulang sendiri,"

"Oke, Mama tunggu kamu di ruang keluarga!"

TUT.

"Loh, ada apa--"

"Ma? Mama tunggu!"

REMAJA : 97lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang