HAI, DAPET CERITA INI DARI MANA?
**
PAGI ini mereka sedang berada di rumah Yuna, karena tadi Elina mengabarkan jika Yuna sedang tidak sehat atau sakit.
Sedari tadi Anna menyuruh Yuna untuk makan dan minum obat, namun ya namanya Yuna jika di suruh makan saja mau, tapi kalo di suruh minum obat dia tidak mau.
"Cepet minum obatnya Yun, lo mau sakit terus hah?!" Jihan mengancam.
Yuna menggeleng dengan bibir melengkung ke bawah, "Ngga mau, pait"
"Si bangsat, lo kaya anak kecil deh" umpat Cahaya yang kesal.
"Ih, pait tau ga sih?!" kata Yuna. "Kesini tuh bawa makanan aja yang banyak jangan bawa obat kaya gini,"
"Ya Allah Yun, di depan lo itu makanan banyak loh, ni perut ga meledak apa lo terus kasih makan?" tunjuk Serra pada perut Yuna yang rata.
Yuna menggeleng.
"Heh ikan Tuna, cepet ga minum obatnya. Kalo engga, gue bakal suruh Damar biar lo mau minum ni obat!" ancam Bunga.
"Mana mana sini," kata Yuna sambil mengamil obat yang berada di tangan Bunga.
Glek.
Yuna menelan obat itu dengan paksa, rasanya sangat pait.
"Plis ini pait, minum dong!" Yuna meminta minum.
Anna langsung memberikan minum.
"Ahhh, gila anjir ini obat apaan!" tanya Yuna berteriak.
"Obat tidur, tidur ga lo!" balas Cahaya menyentak Yuna.
"Sabar bro sabar," kata Jia mengelus punggung Cahaya.
"Ngga bisa bro maaf, ini orang ngelunjak"
Yuna menoleh seketika. "Apa, ga suka kalo gue ngelunjakin kalian hah?!"
Mereka tertawa.
"Gue bilangin Damar nih," ancam Bunga lagi, tangan gadis itu mulai mengambil benda pipih di dalam tas.
Kedua mata Yuna membola seketika. "Ngga boleh, kasian dia lagi main basket"
"Tunggu deh, ada hubungan apa lo sama Damar Yun? Kalian pacaran kah," cicit Serra bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMAJA : 97line
Fanfiction[15+] Kisah cinta remaja ala anak 97line All foto by : pinterest