part 8

17 2 0
                                    

Eyyoww wassapp

Happy reading!!

"KARINN!"teriak Nindy

Sang empu melihat ke arah suara teriakan itu.

Tuk..

Dalam hitungan detik semua hening.

"Arghhh..."

Bagai bom kedua dalam kehidupannya muncul air mata Nindy luruh begitu saja,badannya lemas bahkan sendok ice cream yang tadi di pegang nya juga jatuh begitu saja.

"Karin.." lirih Nindy.

Arsyan masih sama syoknya seperti nindy,ia melihat Karin yang juga telah menjadi sahabatnya langsung pingsan di tempat.

Bkn tidak niat membantu hanya kakinya lemas dan merasa ada yang menahannya.

Nindy lebih dulu sadar lalu menatap tajam orang yang sudah berlari keluar dari cafe tersebut.

"Urus karin gua mau kasi pelajaran buat orang brengsek."ucap Karin pelan lalu menepuk pundak Arsyan agar kembali sadar.

Nindy sudah berlari ke arah orang yang telah melempar kan pisau ke sahabat wanita satu satunya yang ia punya.


"

Siapa yang suruh Lo bajingan"ucap nindy penuh penekanan,siapa saja yang melihat Nindy saat ini akan tidak percaya bahwa yang sekarang berdiri di tempat ini adalah Nindy calistha.

Orang itu tersentak lalu menoleh pelan ke arah Nindy.

"G-gua c-cuman a- a anu"ucap orang tersebut.

"Jangan gigu sialan jawab!"bentak Nindy masih dengan suara setan yang di milikinya.

"Mr.g."cicit orang itu.

Nindy sedikit shok dengan penuturan orang itu,ia tahu siapa yang di maksud dengan sebutan mr.g tersebut.

Tidak menunggu lama Nindy langsung menghajar habis habisan orang itu.

Eits jangan pikir Nindy adalah wanita yang menyemenye wanita yang hanya bersembunyi di balik ketek om Arsyan karena itu semua salah besar ia wanita yang mempunyai pendirian bahwa 'wanita itu harus kuat bukannya malah lembek kayak kerupuk di kasi air jangan sampe di gombalin dikit dah klepek klepek mulut bisa bohong jadi jangan pernah mempercayai orang dari mulut'itulah mengapa Nindy memilih untuk mengikuti les karate dan pencak silat secara langsung walau dulu ia berdua dengan Arsyan bedanya Arsyan hanya mengambil pencak silat sedangkan Nindy mengambil dua duanya.cukup ceritanya lanjut ke topik.

Setelah merasa cukup ia meninggalkan orang itu dengan keadaan mengenaskan tubuhnya sudah seperti ayam geprek hancur sudah tulang tulangnya.

"Dah di bawa ke rumah sakit kan syan?"tanya Nindy yang melihat Arsyan yang seperti orang bodoh melihat kanan kiri dengan raut wajah cemas berkecamukan.

Flashback on..

Saat Nindy meninggalkannya Arsyan masih belum sepenuhnya sadar.

Setelah beberapa menit ia baru menyadari bahwa sekarang di depannya lebih tepatnya di depan cafe yang terjadinya peristiwa Karin di lempari pisau,di depan sudah di penuhi oleh segerombolan orang.

ARSYNDY [RELATIONSHIP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang