สวัสดี
HAPPY READING BESTYY!!
Setelah seminggu yang lalu Arsyan dan Nindy bertukar cincin, sekarang saatnya mereka berdua ujian kelulusan.
"Sumpah deh deg ser nih jantung gua anjem"ucap Axel sambil memegang dadanya.
"Iya jantung gua juga ikutan deg degan mana ruang kita pada ke pisah pisah"ucap Rion.
"Lu ruangan mana emang Yon?"tanya Nindy.
"Gua di ruangan f, lu?"ucap Rion.
"Gua di ruangan c, kalian?"ucap nindy.
"Gua di ruangan b"ucap Arsyan.
"Gua di ruangan g"ucap Karin.
"Gua di ruangan i"ucap Axel.
"Kirain kalian satu ruangan,eh btw ruangan gua ama Arsyan sebelahan dong"ucap nindy lalu melihat ke arah Arsyan.
"Heem,jodoh emang ga kemana"ucap Arsyan lalu terkekeh geli.
"Kumat lagi dah gilanya nih bocah." ucap nindy sambil memutar bola matanya malas.
"Udah yuk masuk ke ruangan ruangan masing masing"ucap nindy lalu pergi ke ruangan c tempat ujian tengah semester di mulai.
"Di tinggal Mulu perasaan"ucap Arsyan lalu pergi ke ruangan b, sebelum masuk ia melewati ruangan c yang berisi teman teman dan Nindy.
Saat Arsyan lewat, matanya dan mata Nindy tak sengaja bertemu.
Dengan jahil Arsyan mengedipkan sebelah matanya lalu tersenyum manis.
Nindy yang melihat itu berlagak ingin muntah,lalu Nindy di kejutkan oleh ciwi ciwi yang berada di ruangan yang sama dengan dirinya.
Bagaiman tidak, sewaktu Arsyan lewat semua mata tertuju padanya. Dan dengan sengaja Arsyan malah mengedipkan sebelah matanya, yang membuat kaum hawa teriak histeris.
" TADI DIA NGEDIPIN MATANYA KE GUE KAN?"
" ENAK AJA KE GUE LAH!"
"ANJIR SI ARSYAN BERDEMEK BANGET!"
"ITU ARSYAN APA GULA?"
"SUMPAH SIH NANTI GUA PELET TUH ARSYAN KALO SUKA BIKIN ANAK ORANG PANAS DINGIN!"
"PALAT PELET PALAT PELET, ENAK AJA GUA CALON ISTRINYA GA TERIMA YAH!"
"calon istri yur het"batin Nindy.
"Gua cincang junior lo syan pas balik"gumam Nindy.
Beberapa menit kemudia ulangan sudah di mulai.
Arsyan sedari tadi fokus ke soal soal yang berada di kertas ujiannya.
"Ini soalnya pada gampang gampang, pasti mereka lagi ngerjain pake muka sok ga taunya biar ga ada yang nanya" ucap Arsyan sambil tersenyum mengingat sahabat sahabat nya itu ketika mengetahui jawaban soal maka mereka akan memasang wajah sok tidak tahunya.
Padahal sebelum bell mereka sudah selesai.
Saat ia kembali fokus ke soalnya, arsyan merasakan ada yang menepuk nepuk pundaknya.
Arsyan pun menoleh ke belakangnya.
Alisnya naik satu,"apa?" Tanya Arsyan.
"Pinjem pensil dong syan,pensil aku patah"ucap shasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYNDY [RELATIONSHIP]
Teen FictionYang nyari friendzonenan mari merapat wankaw!! Ga tau pen masang desk apaan,yang paling cocok cuman ini doang.. Kita telfon telfonan hingga pagi datang tetap tak jadian~ Sudah banyak perhatian juga kesempatan tetap tak jadian~ Tidak kah cukup?~ Yang...