twelve

497 34 2
                                        

Sebulan telah berlalu semenjak peristiwa dimana Adit yang merangkap sebagai ketua Phiton yang katanya akan kembali merebut semua milik Al yang seharusnya menjadi miliknya.

Namun hingga sekarang Adit serta anggotanya belum juga memunculkan batang hidungnya sama sekali.

Tapi tak menutup kemungkinan gang phiton kembali sebentar lagi. Al serta teman - temannya sudah menyusun rencana agar orang terdekatnya tidak terluka.

"Siomay nya mas mbak." Jordan dan Jonathan datang membawa pesanan teman - temannya dengan membawa nampan yang berisi siomay dan suara yang dibuat seperti pelayan yang sedang menyajikan pesanan.

"Cocok lo berdua jadi pelayan." Ucap Fathur yang melihat tingkah laku Jordan dan Jonathan.

"Enak aja lo, ganteng - ganteng gini jadi pelayan. Jadi calon suami anggun baru cocok." jordan melihat ke arah anggun lalu memainkan alisnya seakan - akan menggoda coldgirl itu. Sedangkan anggun yang namanya di bawa - bawa hanya memutar bola matanya. Sepertinya sudah kebal dengan gombalan playboy modelan Jordan.

"Hiya - hiya semalem Bella, Fira, Rara, Tasya, siapa lagi yang lo incer hah?!." Tuding Jonathan heran dengan tingkah laku playboy satu itu.

"Alah kek lo ga aja jingan."

"Eh gue gini - gini sekarang udah stuck di my bebeb Nisa."

Nisa yang mendengar namanya di sebut - sebut seketika melotot tak terima. "Ihh apaan si lo jangan sok akrab deh." Nada sinis yang keluar dari mulut Nisa seketika membuat gelak tawa di meja tersebut.

"Haha makanya jadi orang jangan kepedean. Sakit kan." Tampaknya Jordan terlihat puas ketika Jonathan menjadi bahan bully-an.

| | | |

Hari ini semua murid terbebas dari yang namanya pembelajaran atau biasa disebut jamkos. Semua guru mengadakan rapat pada akhir semester.

Hal itu membuat semua murid bersujud sukur karna diadakannya rapat semester ini. Bagian tertentu di sekolah menjadi ramai seperti di lapangan basket indoor ini.

 Bagian tertentu di sekolah menjadi ramai seperti di lapangan basket indoor ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Al dan beberapa teman nya yang lain memang menyukai olahraga satu ini. Sebenarnya Al bukan kapten basket bukannya ia tak bisa bermain hanya saja ia malas jika harus bermain di tempat yang terbuka seperti ini ditambah lagi ia harus menjadi pusat perhatian saat berhasil mendribble bola basket itu ke keranjang.

Teriakan alay kaum hawa yang dibuat seperti haus belaian membuat nya jijik.

Setelah beberapa kali mencetak angka Al menyudahi permainan itu. Al berjalan mendekati Ara dengan bola basket di tangannya. Terlihat dahi dan leher yang basah akibat keringat membuatnya terlihat wah di mata para gadis.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 Queenara AzzahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang