#PhoneModeRing~ring~~~~~~
Abi : Yaa? Ada apa kau meleponku?
Maid : Nyo nyonya!! Ini gawatt!!!
Abi : Memangnya ada apa ? Kenapa
kau bersuara seperti itu? Apa
ada kejadian??Maid : Ga gawat Nyonya!! Tu tuan
Luca tak ada di kamarnya.
Kami semua sudah mencari ke
segala tempat.Abi : Hmm bagaimana kalian ini?
Hah!! Aku sudah menitipkan
Luca pada kalian kan!! Wait!!
Akan ku cek seluruh cctv.Maid : Ba baik Nyonya, ma maafkan
kami.Abi : Yasudah tunggu kabar dari ku
Abi mematikan teleponnya dan langsung menyalakan laptopnya untuk mengecek seluruh cctv yang terdapat di seluruh area itu.
Tak ada yang tau Abi meletakkan semua cctv itu dimana saja, hanya Abi yang tau.
Ketika mengecek, Abi sangat terkejut bahwa Luca diculik oleh Kenan. Abi melihat dari salah satu cctv yang dia letakkan di salah satu pohon area hutan.
Abi masih memantau hingga berpindah ke cctv di kamar Kenan.
Abi sangat terkejut ketika melihat Kenan memperkosa Luca."Hmm Berani sekali dia menyentuh bahkan melukai milikku!! Dasar ular!! Tunggu saja sampai aku pulang dan habislah kau Kenan!!" Abi
Abi bermonolog sendiri dengan penuh amarah di dalam kamar hotel. Dia tak bisa mendadak pulang, karena ini menyangkut perusahaan yang diwariskan oleh Ayah dan Ibunya. Abi sangat geram dengan kelakuan Kenan yang berani sekali menyentuh miliknya.
Akhirnya Abi membuat rencana untuk memberi pelajaran yang sangat menyakitkan untuk Kenan nanti. Untuk sementara Abi menginterubsi pada para maid yang dipercaya agar mengikuti saja permainan Kenan dan Abi curiga pada beberapa maid yang sekongkol dengan Kenan.
Setelah Abi menelepon maid kepercayaannya, kemudian Abi menelepon para penjaga rumah untuk menyergap Kenan nanti. Mereka akan melakukannya nanti setelah Abi memberi perintah nanti.
Setelah selesai, Abi kemudian sibuk dengan dunianya sendiri, dia memikirkan lebih dalam lagi bagaimana nanti akan memberikan hukuman pada Kenan.
. . . . .
"Hmmppttt hmmmpppttttt!!!!" Luca
Luca berkali-kali berteriak namun nihil. Tak ada seorangpun berada di ruangan itu. Luca panik karena dia seperti mummy.
Dia melihat tubuhnya terbalut dengan banyak perban, semua terbalut perban kecuali kepalanya, dari leher hingga ujung kaki semuanya terbalut. Tangan dan kaki nya terikat ke masing-masing tepi tempat tidur dengan beberapa saputangan yang disambungkan.
Mulut Luca tersumpal banyak saputangan sehingga pipinya mengembung sangat besar.
Tak lama masuklah Kenan dengan membawa sebaskom air dan beberapa handuk di tangannya.
"Ehh Luca sudah bangun, bagaimana? Nyaman sekali kan dibalut oleh perban yang tebal ini" Kenan
Luca menggelengkan kepalanya, dengan mata sayunya, Luca seperti memohon untuk dilepaskan. Tentu saja Kenan tak perduli dengan itu, Kenan malah ingin melakukan permainan breathplay pada Luca hari, karena Kenan berfikir bahwa Abi kembali dari perjalanan bisnisnya masih lama dan dia berkesempatan memiliki Luca selama Abi pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPELESS (MALE&FEM DOM)
RandomDIINGATKAN CERITA INI MENGANDUNG ADEGAN 26++ HARAP YG DIBAWAH UMUR TIDAK MEMBACA STORY INI. _________________________________________ Apa sebaiknya aku mati saja?