#G

2.5K 55 6
                                        

Kenan diamankan oleh parah houseguard itu. Dia diborgol dan dibawa ke gudang kosong dekat rumah para slave. Sementara beberapa sisanya melepaskan Luca dari ikatan dan membawanya kembali ke rumah utama.

Sebenarnya Luca masih shock dengan apa yang terjadi, dia belum bisa melupakan apa yang diperbuat oleh Kenan. Walaupun Luca sering mengalaminya dahulu sebelum bertemu dengan Abi, tapi Luca sudah mulai melupakan kejadian-kejadian tak mengenakan itu. Dia terlalu terbuai dengan apa yang telah diberikan oleh Abi.

Luca memasuki kamarnya dan duduk ditepi ranjang sambil memandangi pohon-pohon yang mengelilingi rumah itu.

Tak terasa dia melamun begitu lama hingga berjam-jam dan lamunan itu diakhiri dengan adanya bunyi suara pintu yang berasal dari walk in closet atau sama saja berasal dari kamar Abi.

Luca menengok dan dia melihat Abi menghampirinya dengan wajah yang sangat khawatir. Sekejab kemudian Abi langsung memeluk Luca dengan sangat erat.

"My baby Luu!! Maafkan aku karena sudah meninggalkanmu ya" Abi

Luca masih tak bergeming, dia masih bertanya-tanya dalam hatinya. Apakah ini nyata Abi sudah kembali ke rumah? Karena setau Luca, Abi akan kembali minggu depan.

"Luu, kamu kenapa?? Apa yang sakit?? Katakan padaku. Luu apa kau marah?" Abi

Tiba-tiba Luu mencubit pipi nya sendiri dan ternyata sakit. Pada saat itulah dia meluapkan semua emosi yang dia rasakan dua hari terakhir ini. Kejadian itu membuat dia mengingat kembali traumanya. Luca menangis sejadi-jadinya hingga membuat baju Abi sangat basah dan juga Abi memeluknya dengan sangat erat.

"Tenang ya sayang, Kenan sudah diamankan. Dia akan pergi jauh dari sini. Maka dari itu kau tak perlu lagi khawatir ya" Abi

"Huaaaaa~ A aku takut sekali Ka Ab, a aku takut takkan bisa bertemu lagi denganmu hkk" Luca

Abi tak menjawab, namun perasaan yang dia rasakan saat ini sangat menggambarkan tentang cinta, tapi Abi masih tak mau mengakuinya. Karena menurutnya laki-laki itu seharusnya dibawah kendalinya. Tapi berbeda dengan Luca, saat bersamanya, Abi selu merasa senang dan bahagia. Bahkan kadang detak jantungnya sangat bergemuruh, sampai-sampai Abi takut bila Luca mendengarnya.

Abi memeluk Luca semakin erat.

"Maafkan aku Luu, kau mau apa? Akan kuturuti semua permintaanmu" Abi

"Be benarkah kau mau mendengarkanku Ka?" Luca

"Tentu saja" Abi

"Baiklah hkk, a aku ha hanya ingin Ka Ab berada disisiku selamanya. S sudah Ka, itu saja ke keinginanku hkk" Luca

Lagi-lagi Abi tak menjawabnya, dia tersipu malu, wajahnya memerah. Abi sangat terkejut dengan permintaan Luca karena biasanya slave yang selalu berada di sekelilingnya ya walaupun hanya sementara, selalu meminta dibelikan barang atau diberikan uang.

Tapi Luca sangat berbeda, Abi amat sangat senang dengan perkataan itu. Kemudian Abi memeluk lagi Luca dengan erat.

Mereka pun menghabiskan keintiman mereka itu diatas ranjang hingga Luu kelelahan dan tertidur.


. . . . .

Kenan tersadar dari pingsannya, dia tak dapat melihat apapun karena ruangan itu sangat gelap, yang dia tau hanya tangan dan kakinya terikat.

Tak lama pintu pun terbuka dan membuat penglihatan Kenan sangat silau.

"Ohh kau sudah bangun ternyata, hmm bantu aku berfikir. Apa hukuman yang pantas untukmu Kenan?!" Abi

Kenan sangat terkejut ketika melihat Abi yang datang. Dia amat sangat takut karena Abi sangat kejam jika marah, ya walaupun Kenan belum pernah merasakannya.

HOPELESS (MALE&FEM DOM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang