Luca sepertinya sudah mulai terbiasa dengan apa yang dilakukan Abi padanya. Hingga tiba-tiba saja Abi harus menghadiri rapat penting di negara lain selama beberapa hari. Abi mengajak Luca, namun Luca sedang tidak enak badan. Luca mau saja ikut, tapi Abi mempertimbangkan segala macam hal bila Luca ikut dengannya dalam keadaan sakit.
Jadi Abi memutuskan untuk meninggalkan Luca di rumah. Abi berpesan jika Luca harus di dalam kamar saja, dan jika ingin makan bisa telepon maid di bawah untuk mengantarkan makananya ke kamar Luca.
Sudah dua hari kepergian Abi untuk meeting di negara lain dan Abi mengabarkan akan pulang minggu depan karena masalah yang dihadapi cukup pelik.
Luca bosan di dalam kamar, akhirnya dia memutuskan untuk berjalan-jalan di taman. Tak sengaja dia bertemu dengan Kenan, tapi yang tak diketahui oleh Luca adalah Kenan memang sengaja kesana untuk pura-pura berteman dengan Luca.
"Ehh Ka Kenan, kita berjumpa disini, kebetulan sekali" Luca
"Eh iya nih Luu, aku sedang bosan saja di rumah. Makanya aku berjalan- jalan tak tentu arah dan sampailah aku disini" Kenan
"Memangnya Ka Kenan tinggal dimana?" Luca
"Di dalam hutan sana, jaraknya hanya satu kilometer dari sini. Apa kau mau kesana?" Kenan
"Hmm apa nanti Ka Ab akan marah padaku kalau aku pergi jauh?" Luca
"Tentu saja tidak Luu, karena rumah tempat tinggalku sekarang adalah rumah Miss Nora juga" Kenan
"Ohh ternyata begitu. Ok aku mau. Tunggu Ka, biar aku katakan pada maid di rumah dulu" Luca
"Tak usah, nanti aku akan menghubungi mereka dari telpon rumah" Kenan
"Hmm ok deh Ka, ayoo jalan biar tidak kemalaman Ka" Luca
"Ayoo" Kenan
Kenan berhasil membujuk Luca yang polos. Kenan sudah menyiapkan segalanya. Apalagi Kenan punya fetish yang ingin dia coba kepada Luca.
Ketika berjalan di tengah rimbunnya hutan, Luca merasa sedikit takut. Kemudian dia meremat ujung baju milik Kenan, Kenan lalu mengambil tangan Luca dan menggenggamnya.
"Tenang saja Luu, tak ada yang perlu kau takutkan disini................................
Selain aku hahahahahaha" Kenan
Setelah berkata seperti itu, Kenan dengan cepat menikung tangan Luu kebelakang dan diikat dengan bandana.
"Ka!!! Apa yang kau lakukan??!! To tolong tohmmmppttttt!!! Hmmmppptttttttt!!" Luca
Kenan membekap mulut dan hidung Luca dengan kencang, namun Luca tak pingsan karena kadar obat bius yang dituangkan Kenan ke handuk kecil yang dipakai untuk membekap Luca itu hanya lima belas persen saja.
Luca terus memberontak, hingga akhirnya Kenan merasa kesal dan mulai mencekiknya.
"Diam atau kau kubunuh sekarang juga!!" Kenan
Luca akhirnya terdiam, dia takut tak akan bisa ketemu dengan Ka Abinya lagi.
"Nah seperti ini saja, tenang ok?" Kenan
Luca hanya mengangguk.
Kemudian Kenan melepaskan bekapannya dan memencet hidung Luca agar mudah memasukkan saputangan yang selalu dibawanya dengan mudah dan melapisinya dengan saputangan lainnya.
Luca menggeleng takut dan Kenan memposisikan tubuhnya di belakang Luca dan membekap Luca lagi sambil memaksa Luca untuk berjalan. Tak ada rasa takut lagi terhadap hantu, karena sekarang Kenanlah yang jauh lebih menakutkan daripada hantu.
Setelah berjalan beberapa lama, akhirnya mereka tiba di rumah khusus slave. Sepi tak ada maid sama sekali. Karena Kenan sudah merasa lelah, dia akhirnya melepas bekapan itu dan menyeret Luca ke lantai atas.
Setelah sampai di kamar Kenan, Luca didorong ke atas ranjang hingga kepalanya membentur head board yang membuat Luca menjadi pusing.
Kenan membuka salah satu lemari miliknya yang ternyata berisi banyak saputangan. Kemudian Kenan mengeluarkan beberapa tumpuk saputangan yang ditaruh di atas tempat tidur.
Yaa, Kenan memiliki fetish yang sangat besar terhadap saputangan, bahkan dia bisa horny hanya dengan menempelkan saputangan itu di penisnya atau memakainya sebagai masker.
Darimana Kenan mendapatkan banyak saputangan ini? Kenan membelinya dengan menyuruh salah satu maid ke kota. Lalu darimana dia bisa memiliki uang untuk membelinya? Tentu saja dari Abi, karena Abi sangat baik pada para slavenya, jadi mereka dikasih uang saku.
Ok next ~
Kenan mengikat Luca dari leher hingga perut, Luca nampak seperti mummy. Sekujur tubuh Luca dililit oleh banyak saputangan kecuali bagian kaki, karena kaki Luca diikat pada masing-masing tepi ranjang.
Setelah selesai, Luca memakaikan saputangan pada hidung dan mulut Luca lebih dari sepuluh buah. Luca sudah sangat kesulitan untuk bernafas namun dia tak ada tenaga untuk meronta.
Dirasa Luca telah siap, Kenan mulai membuka semua bajunya dan memakai saputangan sebagai masker. Lalu Kenan memakai kondom dan mengolesi lubricant pada kondom tersebut. Dengan sekali hentakan, Kenan menusuk lubang anus Luca, hingga Luca menjerit kesakitan.
Tentu saja Kenan tak perduli dan penis Kenan mulai membesar di dalam Luca. Kenan terus memaju mundurkan penisnya hingga tiba-tiba terdengar suara desahan dari Luca.
"Ahh aku telah menemukan titik manismu Luu hahaha" Kenan
"Nngghhhmmpptttttt" Luca
Kenan terus memajumundurkan penisnya hingga dia mengalami orgasme dan tentunya Luca juga mengalami hal yang sama.
Kenan lelah, dia melepaskan penisnya dari Luca dan Kenan berpindah dengan duduk diatas tempat tidur. Kenan membangunkan Luca ke posisi duduk dan sedikit mengangkat Luca agar penisnya dapat masuk ke anusnya Luca.
Penis Kenan pun sudah bersarang di anus Luca. Kemudian dia membuka semua saputangan masker pada Luca dan menyisakan sumpalannya saja.
Kenan kemudian mengambil handuk kecil dan obat perangsang di nakas, dia menuangkan obat perangsang itu hingga handuknya menjadi basah dan kemudian dengan tangan kiri dia membekap Luca dan tangan kanan mengocok penis Luca.Luca pun tak bisa berbuat apa-apa dan merasa tubuhnya sangat panas, Kenan pun akhirnya menggerakkan pantatnya agar penisnya bergerak dalam anus Luca. Entah kenapa Luca merasakan nikmat luar biasa hingga bola mata hitamnya naik keatas dan menyisakan hanya bagian putih saja.
Tak lama penis Luca mengeras dan Luca pun orgasme, berbeda dengan Kenan yang masih belum orgasme. Kenan membekap Luca dengan sangat kuat dan akhirnya dia orgame. Tapi Luca pingsan karena kehabisan oksigen, melihat itu Kenan tertawa sangat keras dan puas karena sudah memperkosa Luca.
"HAHAHAHAHHAHAHA pantas saja Miss sangat suka padamu Luu!! Kau sangat memuaskan!! Hahahaha" Kenan
_______________________________________
Hai Gengs!! Terima Kasih sudah membaca cerita Hopeless chapter ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian dalam bentuk apapun untuk MA. Karena jejak kalian sangat berarti untuk MA dan juga menjadi penyemangat untuk MA dalam melanjutkan cerita-cerita yang MA tulis. Happy Reading Gengs!!!
🥰🥰🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPELESS (MALE&FEM DOM)
SonstigesDIINGATKAN CERITA INI MENGANDUNG ADEGAN 26++ HARAP YG DIBAWAH UMUR TIDAK MEMBACA STORY INI. _________________________________________ Apa sebaiknya aku mati saja?