Luca menangis tak henti-hentinya dalam pelukan Abi. Dia mengingat masa-masa terberat dalam hidupnya, ya walaupun kehidupan Luca hampir semuanya berat. Kenangan Luca semuanya adalah abu-abu, tetapi sekarang lebih berwarna karena dia mengenal Abi.
Abi mengelus kepala Luca dan menepuk-nepuk pundaknya, mencoba menenangkan Luca.
"Ti tidak hanya sampai hkk di si tu saja K ka Ab hkk" Luca
"Ssstttt sudah baby, ini sepertinya sangat menyakitkan untuk mu. Tak usah kau ceritakan juga tak apa" Abi
"T tidak Ka hkk Abi hkk, a aku ingin menceritakannya padamu hkk" Luca
"Baiklah sayang, aku akan mendengarkannya. Tapi jangan dipaksakan ok?" Abi
Luca pun mengangguk dan dia kembali menceritakan salah satu kejadian yang palinh tidak mengenakan menurutnya.
#FlashbackOn
Setelah Kotaro meninggalkannya di kamar mandi dalam keadaan terikat dan susah bernafas, Luca menangis sejadi-jadinya tanpa suara. Hanya ada isakan tertahan dari mulutnya yang tersumpal, apalagi saputangan basah yang masih melekat pada hidungnya itu membuatnya semakin kesulitan bernafas dan semakin tertekan. Tak lama, Luca pun tak sadarkan diri.
Beberapa jam kemudian, Kotaro pulang dan dia langsung menuju kamar mandi untuk melihat kondisi Luca, ternyata Luca tak sadarkan diri. Langsung saja Kotaro melepaskan semua ikatan dan sumpalan pada Luca, lalu menggendongnya ke kamar. Luca demam, badannya panas tinggi. Kotaro mencoba sedikit merawatnya, namun Luca tak tau akan hal itu.
Kotaro sebenarnya adalah orang yang baik, namun karena pergaulannya yang salah, Kotaro menjadi anak yang kejam dan ditakuti di sekolah, terutama oleh Luca. Kotaro juga sebenarnya menyukai Luca, tapi dia merasa malu jika teman-temannya mengetahui akan hal itu, jadi dia memendam sendiri rasa itu.
Kotaro sangat menyukai Luca, maka dari itu Kotaro memperkosa Luca dan yang disadari oleh Kotaro sejak awal adalah kenikmatan akan tubuh Luca. Luca seperti candu baginya, tapi seperti kisah awal ini bermula, bahwa Kotaro meninggalkan Luca di gedung olahraga kosong dan meninggalkan- nya begitu saja setelah diperkosa.
Ya~ Kembali ke flashback°
Kotaro mengeringkan tubuh Luca dan memakaikannya baju hangat, tapi Kotaro ingin memiliki Luca hari itu, jadi Kotaro mengikat kedua tangan dan kaki Luca agar dia tak dapat kabur dari kamar itu. Keadaan itu didukung juga karena hari itu adalah hari jumat, dimana itu adalah hari terakhir sekolah karena sabtu dan minggu libur.
Setelah mengikat kedua tangan dan kaki Luca, Kotaro juga menyumpal mulut Luca dengan kaus kaki, tak lupa Kotaro melilitkan syal rajut panjang pada hidung dan mulut Luca agar suaranya teredam. Dan yang terakhir, Kotaro memakaikan dahi Luca byebyedemam hingga dua lembar, tak lupa Kotaro menyelimuti Luca hingga dua lapis. Lalu Kotaro pergi ke sekolah dengan mengunci kamar itu.
"Hhmmpt" Luca
Luca mengerang dan mendapati mulutnya tak dapat berbicara karena sumpalan di mulutnya itu. Luca merasa badannya sangat tak bersahabat. Dia merasa panas namun disaat yang bersamaan dia merasa kedinginan yang amat sangat. Luca ssdikit merasa nyaman dalam keadaan seperti itu, dia merasa tenang.
Sesaat dia bersyukur karena Kotaro menyekapnya hari ini, karena Luca tak perlu mendapatkan bullyan dari teman sekelasnya dalam keadaan sakit seperti itu.
Sore pun menjelang, Kotaro pulang dan membawakan bubur untuk Luca. Dia membuka ikatan di tangan dan sumpalan di mulut Luca.
"Makan" Kotaro
Kotaro memberikan sebuah kantong plastik yang berisi bubur dan obat.
"Te terima kasih K kotaro" Luca

KAMU SEDANG MEMBACA
HOPELESS (MALE&FEM DOM)
AcakDIINGATKAN CERITA INI MENGANDUNG ADEGAN 26++ HARAP YG DIBAWAH UMUR TIDAK MEMBACA STORY INI. _________________________________________ Apa sebaiknya aku mati saja?