Pejantan Tangguh [END]

32. Kesadaran

support me with vote and comment ❤️

Pernikahan Sehun dan Hayoung yang dilangsungkan hari itu akhirnya gagal karena sang mempelai pria tiba-tiba saja ambruk dan tak sadarkan diri.
Beruntung nya Sehun mendapatkan pertolongan pertama yang membuat nyawa nya terselamatkan. Pria itu kini tidur di ranjang rumah sakit ditemani oleh Renna dan Hayoung disamping ranjangnya.

"Tante Renna bisa saya bicara dengan anda sebentar ?"

Renna menoleh ke sumber suara melihat Kai sahabat anaknya berada diambang pintu "Tentu saja, Hayoung jaga Sehun ya..."

"Iya Ma..."

Kai mengajak Renna pergi ke cafe rumah sakit, tempatnya sepi karena hari sudah mulai malam. Peka jika Renna kedinginan, Kai membuka jasnya dan memberikan nya kepada mertua Sejeong itu.

Kai memberikan satu cup susu cokelat untuk Renna dimeja
"Sehun adalah anak yang baik, Tante. Sehun nggak pernah bantah apapun perintah Tante. Bahkan dia terpaksa menikah dengan wanita pilihan Tante.."

"Kai, jangan bahas itu. Itu keinginan Sehun sendiri..."elak Renna ia tak mau membahas masalah perjodohan yang telah ia lakukan.

"Tante tau nggak sebelum ambil keputusan berat itu, Sehun mabuk dan nangis-nangis ke saya. Dia bilang kalau dia kecewa sama Tante..."ujar Kai mengingat kejadian Sehun yang tak ingin melepas Sejeong tapi dilema dengan keinginan terakhir ibunya.

"Kecewa ? Saya nggak pernah memaksa kehendak Sehun, Kai. Kamu ini ngomong apa sih ?"

Kai kembali menjelaskan ia adalah sahabat Sehun dan mengenal kepribadian Sehun dari sudut yang berbeda
"Sehun kecewa sama Tante, karena Tante dulu pernah bilang sama Sehun buat jadi cowok yang baik dan tanggung jawab nggak kaya Papa nya. Tapi sekarang, Tante sendiri yang buat Sehun jadi cowok brengsek yang ninggalin isterinya karena alasan Sejeong susah hamil.."

"Kamu nggak tau Kai, umur Tante nggak lama lagi..."

"Oh jadi karena umur Tante yang nggak lama lagi, Tante bisa seenaknya hancurin kebahagiaan anak Tante sendiri ? Tante mungkin bisa meninggal dengan tenang tapi Sehun ? Sehun akan kehilangan hidupnya tanpa Sejeong ..."ucap Kai membuat Renna bagai dipukul ia memang jahat karena egois.

Tapi Renna punya alasan untuk melakukan itu
"Tante cuma mau punya cucu..."

Kai menghela nafas ia merasa kasihan pada Sejeong karena harus tertekan dengan keinginan mertua nya
"Sejeong masih bisa Tante...,masih ada 30 % harapan. Setidaknya ada harapan dari pada nggak ada sama sekali. Iya kan ? Kai berharap Tante bisa nerima Sejeong karena dia udah jadi kebahagiaan Sehun..."

Renna tertunduk merenungi kesalahan dam keegoisan nya selama ini pada sang anak. Wanita tua itu juga merasa bersalah karena memperlakukan menantunya dengan sangat buruk.
Kai yang melihat Renna tengah menangis perlahan pergi dari cafe membiarkan Renna merenungi kesalahan nya.