"Haii Zheya!"
"Eh? Haii Alyn!"
"Lagi beli apa?"
Tanya Alyn dengan wajah penasaran."Sabun cuci wajah Lyn! Kamu?"
Ucap Zheya."Ini aku mau beli masker wajah. Sekalian aja yok!"
Ucap Alyn sambil tersenyum lebar."Ayok!!"
Ucap Zheya.Keduanya berjalan dengan perlahan. Alyn pun tampak tersenyum sambil sesekali menanyakan keadaan kaki Zheya. Keduanya sudah tampak akrab beberapa hari yang lalu.
Kedekatan keduanya dipandang heran oleh banyak murid disekolah. Pasalnya Alyn tak pernah dekat dengan siapapun dan hanya berbicara jika dirasa perlu saja.
Zheya pun tak terlalu menanggapi omongan orang tentang kedekatannya dengan Alyn. Ia sangat senang berteman dengan wanita itu. Alyn sangat baik dan juga ramah.
"Aku cari masker wajah dulu ya Zhe. Nanti kalau udah aku samperin kamu!"
Ucap Alyn."Sipp!"
Keduanya berpencar untuk mencari kebutuhan masing-masing. Setelah 20 menit berlalu,Alyn tampak menuju ke arah Zheya. Ia membeli begitu banyak macam masker wajah.
"Ga ada yang mau dibeli lagi Zhe?"
Tanya Alyn."Humm,nggak ada kayaknya Lyn. Kamu ada yang mau dibeli lagi?"
Tanya Zheya."Iyanih. Kayaknya bakalan lama deh,soalnya mama aku nitip barang juga Zhe"
"Kamu pulang duluan aja. Aku antar cari taxi yok!"
Ucap Alyn."Nggak usah,kamu jalan aja. Nanti aku dijemput sama supir kakek aku kok Lyn!"
Ucap Zheya sambil tersenyum."Maaf banget ya Zhe. Aku duluan ya!"
Ucap Alyn sambil menjauh dari arah Zheya.Sesampainya dirumah,Zheya tampak sibuk mengacak barang belanjaannya.
Zheya merebahkan tubuhnya di atas kasur. Zheya menutup matanya perlahan dan merasakan hembusan angin yang masuk melalui jendela kamarnya. Sangat sejuk.
"ZHEYA !!! ADA PAKET SAYANG !!!"
Teriak sang Nenek memanggil Zheya.Zheya yang sudah masuk kedunia mimpi tak mendengar ucapan sang nenek. Ia terlelap.
Nenek Zheya menaruh paket itu di meja belajar Zheya. Paket yang lumayan banyak.
"Astaga! Ini anak belanja mulu kerjaannya!"
Gerutu sang nenek saat melihat empat kotak paket.Zheya membuka mayanya ketika jam sudah menunjukkan pukul 17.00,ia sudah tidur siang terlalu lama. Zheya mengucek matanya yang masih terasa berat.
Ia mengambil kedua tongkat kruk nya dan berjalan perlahan menuju kamar mandi. Zheya mengguyur tubuhnya dengan air yang cukup dingin.
Zheya kini sudah siap dengan pakaian tidurnya. Ia tak mempunyai rencana apapun malam ini. Pandangannya terfocus saat melihat kotak paket dimeja belajarnya.
Zheya mengerutkan dahi nya. Perasaan ia hanya memesan tiga barang,tapi kenapa ada empat barang? Zheya tak ambil pusing,jika kurir nya salah kirim ia akan kembali menjemput barang itu.
~•~
"Wooii!!"
"Gak usah teriak!"
"Yaelah,lo sensian amat Woo!"
Ucap Sungchan sambil menepuk pundak Jungwoo."Ada perlu apa lo sama gua?"
Tanya Jungwoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA || HUANG RENJUN
Romance"Pa? Ma? Jangan bangunin Renjun. Renjun mau istirahat,Renjun capek!!" Ucap Renjun kepada sang papa dan mama dengan wajah sayu. "Njun!!! Kenapa lo ga ngomong sama gua huh?!!" - Jaemin. "Kamu ga bakal ninggalin aku kan Junn" - Zheya. "Bangsat!! lo mau...