Jaemin tampak mengacak rambutnya frustasi,ia sangat khawatir saat ini. Renjun tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Ia seperti hilang ditelan oleh bumi.
Mereka tampak sangat panik—kepanikan mereka membuat fikiran buruk melintas tanpa permisi di dalam otak mereka.
Haechan pun sudah sangat khawatir dan berkali-kali melakukan panggilan kepada Renjun. Tapi nihil,lelaki itu sama sekali tak menjawab.
Hari sudah menunjukan pukul 18.45 tetapi Renjun tak kunjung datang. Berbagai pihak sudah mereka hubungi,tetapi tak ada satupun yang mengetahui keberadaan Renjun.
"Jaem? Gimana nih?"
Tanya Haechan dengan wajah yang panik."Gua gak tahu lagi Chan! Gua pusing!"
Ucap Jaemin dengan wajah kesal. Fikirannya sudah melayang-layang,takut hal buruk terjadi kepada Renjun."Haish! Ni anak kemana!"
Ucap Haechan dengan kesal. Ia semakin khawatir dengan Renjun. Posisi lelaki itu tak mereka ketahui sedikitpun.Jisung hanya diam sambil mengacak rambutnya. Ia tak tahu harus apa,kejadian Renjun saat hilang terus berputar dalam memory nya.
Kejadian saat Renjun ditabrak mobil. Jisung tak dapat melupakan hari itu. Renjun hilang,apakah ia harus memberitahukan hal ini kepada orangtua nya? Jisung bingung.
Ditabrak mobil? Ya! Semua orang menganggap Renjun ditabrak mobil. Hanya Renjun yang tahu kebenaran atas pertunjukan yang dibuat Guanlin.
"Gua mau ngasih tau papa sama mama gua!"
Ucap Jisung. Perkataannya membuat ketiga lelaki itu sontak menatap Jisung dengan tajam."Lo gila huh? Gak gini juga Chung!"
Ucap Chenle dengan tegas."GILA? IYA!! GUA UDAH GILA! GUA NGGAK MAU KEJADIAN WAKTU ITU NIMPA HYUNG RENJUN LAGI!!!"
Ucap Jisung dengan keras dan mata yang sudah memerah."LO JANGAN EGOIS JISUNG!!!"
Bentak Chenle. Jaemin dan Haechan hanya diam menatap keributan yang dibuat oleh keduanya."LO MAU ORANGTUA RENJUN KHAWATIR? LO MAU BIKIN MEREKA JAUH-JAUH BALIK KESINI? LO MAU BIKIN RENJUN KECEWA HUH?!!"
Ucap Chenle dengan nafas yang memburu. Ia menatap Jisung dengan tajam."Chung?? Ingat! Jangan buat kekhawatiran lo sama Renjun bikin semua orang tambah khawatir! Cukup kita aja ok? Kita cari tahu dulu keberadaan Renjun,kalau belum ada kabar sampai tengah malam,kita lapor kantor polisi,jangan sama orangtua lo,jangan bikin mereka khawatir dan panik ok?"
Ucap Chenle dengan nada yang memelan. Ia menatap Jisung dengan hangat.Chenle sangat memahami Jisung,persahabatan keduanya sudah sangat berlangsung lama,sama seperti Renjun dan juga Jaemin yang sama eratnya. Chenle memahami rasa khawatir Jisung kepada kakak sepupunya itu.
"Humm yaudah,kalian berdua coba cari Renjun ditempat biasa kita nongkrong. Gua sama Haechan bakalan cari disekitar sini dulu!"
Ucap Jeamin."Oke! Nanti kalau Renjun udah ketemu lo langsung kabarin kita Jaem!"
Ucap Chenle."Pasti!"
Ucap Jaemin.Jisung dan Chenle melajukan mobil mereka meninggalkan rumah Renjun. Mobil dilajukan oleh Chenle dengan kecepatan yang cukup tinggi.
"Kita kemana dulu Jaem?"
Tanya Haechan."Kita mencar aja Chan. Lo ke kanan gua ke kiri ok?"
Ucap Jaemin."Oke! Lo hati-hati!"
Ucap Haechan sambil berlari menjauhi Jaemin."LO JUGA CHAN!!"
Teriak Jaemin. Haechan hanya menyunggingkan senyumannya ke arah Jaemin.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA || HUANG RENJUN
Romantik"Pa? Ma? Jangan bangunin Renjun. Renjun mau istirahat,Renjun capek!!" Ucap Renjun kepada sang papa dan mama dengan wajah sayu. "Njun!!! Kenapa lo ga ngomong sama gua huh?!!" - Jaemin. "Kamu ga bakal ninggalin aku kan Junn" - Zheya. "Bangsat!! lo mau...