38. APA KATA TAKDIR?

302 25 14
                                    

Ruangan operasi sudah dipersiapkan sedari tadi, berbagai alat operasi pun sudah tertata rapi diruangan itu. Ruangan yang bisa disebut sebagai tempat yang cukup keramat.

Para dokter dan perawat yang akan melakukan operasi tampak sibuk, mulai dari memasang baju operasi, masker, sarung tangan operasi dan ada juga yang sibuk mengecek alat-alat yang nantinya akan digunakan.

Dokter anastesi pun sibuk dengan pekerjaannya, memastikan semuanya sudah siap dan tak ada yang terlewat, seperti yang kita tahu, anastesi cukup berperan tinggi saat melakukan operasi.

Om suho?
Ya, dia sangat sibuk sekarang, beberapa menit lagi operasi akan segera dilaksanakan.

"OPERASI SEDANG BERLANGSUNG"

Tubuh mungil yang tampak pucat itu terkulai lemas tak berdaya, wajahnya terlihat seperti orang yang sudah tak bernyawa.

Apakah operasinya akan berjalan lancar?

Dokter anastesi sudah memulai pekerjaannya dengan memberikan anestesi kepada tubuh mungil itu, ia sibuk memperhatikan layar monitor untuk melihat kondisi pada tubuh pasien itu.

Dada lelaki itu dibelah kembali, sayatan demi sayatan dilakukan sempurna sehingga memperlihatkan organ-organ yang terdapat di dalam tubuh mungil itu.

Suho tampak sibuk melihat organ-organ penting yang terdapat didalam tubuh Renjun, mencari sumber yang membuat Renjun batuk dan muntah darah. Sesuai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, Hati, jantung dan ginjal Renjun mengalami kerusakan yang parah.

Operasi yang sebelumnya telah dilakukan ternyata tidak mampu memulihkan kondisi Renjun, kerusakan ketiga organ itu ternyata sangat parah.

Suho dibantu oleh asisten dokter utama untuk melihat ketiga organ tersebut, ia memegang ketiga organ tersebut secara bergantian, dan memeriksanya dengan hati-hati.

Saat ini Suho memilih untuk menjahit ginjal Renjun sebelah kiri yang tampak robek, cukup dalam, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama bagi Suho untuk menjahitnya. Ia fokus dengan pekerjaannya, hingga sebuah suara yang cukup keras dari asisten dokter utama menyadarkannya

BIPPP BIPPP BIPP

"DOKTER SUHOOO!"
"KONDISI PASIEN DOKKK!"

Suho segera melirik, dan mengikuti sorot mata asisten dokter itu, yahh, diapun juga terkejut, "apa yang salah?" fikirnya.

Dokter anastesi pun tampak bergegas melihat layar monitornya.

"KONDISINYA KRITIS DOK!"

Deggg
Jantung Suho berdetak semakin kencang.

Perawat pun dengan sigap memberikan kain kasa kepada asisten dokter untuk menghentikan aliran yang cukup banyak itu.

Mulut Renjun mengeluarkan darah yang cukup banyak, darah itu mengalir begitu saja tanpa henti, tanpa aba-aba, sehingga mampu membuat semuanya kebingungan, situasi seperti saat ini sangat jarang terjadi saat di ruang operasi.

Suho dengan sigap mencari sumber yang membuat mulut Renjun mengeluarkan darah yang cukup banyak.

Sudah berjalan selang 7 menit, tapi nihil, Suho belum menemukan penyebabnya. Ia panik, tangannya menjadi gemetar, keringat bercucuran begitu saja.

"Biar saya saja Dok!"
Ucap asisten dokter, ia yang melihat kepanikan pada Suho berinisiatif menggantikan Suho untuk mencari sumber itu.

Dia kenal Suho, mereka berteman baik dan juga partner saat melakukan berbagai operasi. Ia tahu jika saat ini Suho tengah khawatir, bagaimana tidak, ia tengah mengoperasi seseorang yang sangat berarti bagi sahabatnya sendiri, ya anak dari Chanyeol.

LUKA || HUANG RENJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang