[✓]Dimitriza Family (END)

38🌼 (end)

Dimitriza Family

Eunsang menatap diri nya di pantulan kaca yang berada di dalam kamar mandi. Ntah apa yang terjadi dengan Eunsang saat ini. Terkadang ia melihat diri nya tertawa namun disisi lain diri nya terdiam. Eunsang menghela nafas nya kemudian ia menyalakan keran dan membasuh wajah nya itu.

Keran air kembali ditutup, Eunsang berjalan ke arah kasur nya dengan kondisi kaki yang pincang. Setelah sampai di kasur, eunsang membuka hp nya. Ia melihat notifikasi pesan yang masuk. Eunsang menatap hp nya cukup lama namun tidak ada niat untuk membalas nya sama sekali.

Lelaki itu justru memikirkan nasib nya 2 hari ke depan. Karena 2 hari lagi Eunsang akan di panggil oleh pengadilan atas kasus penculikan gevhin dan percobaan pembunuhan pemilik perusahaan Dimitriza.

Bodoh, memang. Eunsang pun gak ngerti sama diri nya saat ini. Kenapa ia masih gak bisa terima kalau Nara telah menjadi milik Taehyung.

"Seandainya Nar dari dulu gua jujur. Mungkin lo bakal hidup sama gua. Gak sama Taehyung"

Namun bagaimana pun kenyataan nya tetap Taehyung yang menang dalam memperluluhkan hati Nara.

🌌🌌

Jeka bergegas memasuki ruangan Taehyung bersama Gevhin, di dalam udah ada hyunjin. Jeka benar-benar kaget saat ia mendapatkan kabar dari Gevhin kalau Taehyung mulai sadar. Bahkan dengan cepat jeka menunda urusan kantor nya dan langsung bergegas ke rumah sakit.

Seungwoo juga tadi nya mau kesini, tapi ia harus meeting dengan clien yang bekerja sama dengan perusahaan Dimitriza mewakili Taehyung.

"Jin, gimana Bang Taehyung udah sadar?"

Hyunjin menatap jeka yang baru datang itu dengan kondisi nafas terengah-engah. Hyunjin mengangguk.

"Seperti yang lo liat. Tapi bang Taehyung masih susah di ajak komunikasi jek. Racun itu masih ada di dalam tubuh bang Taehyung, sehingga mempengaruhi pita suara nya"

"Maksud lo?"- tanya Jeka

"Bang Taehyung gak bisa di ajak komunikasi. Gak ada suara yang keluar dari mulut nya"-Hyunjin

"Kok bisa sih jin?"-Jeka

"Jek lo lama-lama gua suntik mati ya anjirrr"

"Ampun dokter, ini pengaruh racun yang eunsang kasih kemarin?"-Tanya jeka yang membuat Hyunjin kembali menganggukkan kepala nya. Lelaki itu berjalan ke arah nakas. Mengambil hasil yang ia bawa tadi untuk menunjukkan nya kepada jeka.

"Ini apaan?"

"Lo nanya mulu ya kaya dora, bisa gak sih di baca dulu kalo gak paham baru tanya gua"-Hyunjin

"Emosian banget lo. Gua kalau jadi pasien lo kaya nya udah stres"

Hyunjin tidak menjawab lekaki itu hanya mendelik malas, menurut nya meladeni jeka tidak akan ada habis nya.

"Surat panggilan pengadilan?"-tanya Jeka

"Iya"

"Punya nya Eunsang?"

Hyunjin mengangguk "tadi Polisi kesini datang nemuin gua sambil kasih surat tuntutan itu ke gua. Berhubung kondisi eunsang udah membaik polisi minta 2 hari lagi eunsang datang ke pengadilan dalam tuntutan kasus penculikan dan percobaan pembunuhan"