-10-

4.5K 341 172
                                    

Vote nya qaqa...

Tandai typo

Sesa duduk di pinggir trotoar yang sepi, dari tadi tidak ada kendaraan yang lewat jalan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesa duduk di pinggir trotoar yang sepi, dari tadi tidak ada kendaraan yang lewat jalan ini. Tatapannya kosong namun air matanya terus mengalir.

Semesta seperti mengerti suasana hati nya hingga menurunkan hujan. Darah dari lututnya terus mengalirkan darah, kepala Sesa semakin terasa sakit, namun gadis itu tetap menikmati rasanya.

Seketika tangis nya kembali pecah saat mengingat perlakuan Jones kepadanya, ia menangis sejadi-jadinya.

"TUHAN KENAPA KEBAHAGIAAN KU DI RENGGUT OLEH DUA MANUSIA ITU?" Sesa berteriak, Kepalanya mendongak menatap ke arah langit yang menurunkan hujan.

"Jemput aku tuhan.. aku sudah tidak berguna lagi..."

Sesa menggenggam kalung liontin pemberian Jones saat ia berumur 9 tahun, Jones bilang liontin itu adalah liontin istimewa, karena hanya keturunan keluarga nya saja lah yang boleh memakainya.

Di sisi lain Azar panik setengah mati, ia sedang berada di depan rumah Sesa, cowok itu sudah berulang kali menghubungi Sesa namun tidak di jawab sama sekali.

"Shit!" Umpatnya karena kesal.

"Eca kamu di mana? Jangan buat aku takut.."

Azar terus memperhatikan hujan yang tidak ada tanda-tanda akan segera berhenti.

Tak ada pilihan lain, Azar mengendarai mobilnya, menerobos lebatnya hujan, untuk mencari Sesa. Ia sangat menghawatirkan gadis itu.

Sesekali Azar memukul stir mobil, karena tidak berhasil menjaga Sesa. "Aaarrghhh! Sesa jangan buat aku khawatir gini!"

Sesa masih bergeming di tempat, hari ini sungguh sia-sia, bahkan harapannya pupus. Saat kemaren bertemu dengan Jones, pria itu baik sekali, namun sekarang ia berbeda.

"Aku udah gak punya siapa-siapa.." ucap gadis itu.

Mata Azar langsung terfokus saat melihat seorang gadis tengah duduk sendiri di pinggir trotoar, dan ia yakin bahwa itu adalah Sesa.

Azar segera keluar dari mobil dan berlari kecil menghampiri Sesa.

"Eca!" Panggil Azar.

Merasa di panggil Sesa mengdongak lalu melihat Azar yang sedang berdiri di hadapan nya.

Seketika Sesa berdiri "Azar!" Sesa langsung lari ke pelukan Azar, ia kembali menumpahkan semua air matanya.

"A-azar...."

"Eca kamu kemana aja? Ngapain di sini."

"Zar..papa jahat.." racau Sesa dengan mata hampir tertutup.

"Kamu di apain Ca?"

KITA DAN SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang