Allo gaes happy reading ya!
Jangan lupa vote nya^^
"Azar! Azar! Itu ada yang jual tahu Sumedang!" Ucap Sesa girang, tangannya menepuk pundak Azar berkali-kali.
Azar menoleh kearah tunjuk Sesa, lalu mendekat meminggirkan motornya di depan tempat penjualan tahu itu.
Azar hanya heran, kenapa Sesa sangat sekali suka dengan makanan berjenis tahu? Padahal banyak sekali makanan lain yang lebih enak ketimbang tahu menurut Azar."Pak, saya mau beli 20 ribu,"
"Siap neng" ucap si penjual.
Setelah di bungkuskan penjual memberikan pesanan Sesa.
"Pak, cabe nya boleh tambah lagi ga?"
"Oh iya boleh"
"Gak usah pak" potong Azar cepat, Sesa menatap Azar serasa ingin protes.
"Azar, nanti aku kurang" ujar Sesa.
"Itu udah banyak Ca, nanti sakit perut yang ada." Ujar Azar lalu menyerahkan uang kepada si penjual "kembalinya ambil pak"
"Iya makasi den"
"Aku mau bayar sendiri!"
"Diem" sarkas Azar membuat Sesa bungkam.
"Azar, aku kurang banget cabe nya"
"Ca, itu udah banyak, nanti kamu ngeluh sakit perut lagi," ucap Azar lembut.
Sesa mengembungkan pipinya, ia menatap tahu itu dengan kecewa lebih tepatnya menatap cabai nya yang hanya sedikit, bagi Sesa. Padahal Azar yang melihat cabai itu meringis.
Apaan banget ni cewe, cabe segitu banyaknya.
Setelah sampai, Azar mengantar Sesa sampai depan pintu rumah, sebenarnya Azar ingin sekali mengajak Sesa jalan-jalan hari ini, Namun lelaki itu di sibukkan dengan urusan pondok.
"Kamu masuk, tutup pintu rapat, jangan kemana-mana." Pesan Azar.
"Iyaaa ih! Dari tadi perasaan" ucap Sesa yang lama-lama jengah.
Azar tersenyum simpul, ia kemudian mendekat lalu mencium pipi Sesa. Sesa melotot tak percaya, kenapa Azar jadi begini? Dulu cowok itu sangat amat dingin.
"Aku pulang ya, kamu jaga diri di rumah" ucap Azar lalu melangkah kan kakinya keluar perkarangan rumah Sesa.
"AZAR AKU SAYANG KAMU!" Teriak Sesa, saat Azar sudah menaiki motornya.
Azar hanya tersenyum dan mengangguk, kemudian menyalakan mesin motor nya dan pergi dari sana.
Sesa menganga, "kok dia gak bales?! Dasar nyebelin!" Ucap Sesa lalu membuka pintu dan membanting pintu itu kuat.
Sesa sudah bersiap-siap akan pergi bekerja di cafe ayah Yohanes. Menurutnya ayah Yohanes terlalu baik dan juga sering sekali memberi Sesa keringanan. Setelah menghabiskan semua tahu nya, Sesa langsung bergegas. Dan mengunci pintu rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA DAN SEMESTA
Teen FictionKejadian yang tidak benar adanya itu mampu merenggut kebahagiaan Sesa. *** "Tapi waktu itu kamu bilang ke aku, kalo kamu beneran sayang sama aku, dan kamu selalu baik sama aku." "DENGER YA! GUE ITU GAK SUKA SAMA LO! GUE BAIK SAMA LO KARENA GUE KASIA...