-31-

6.1K 509 225
                                    

WARNING!
Part ini mengandung emosi berkepanjangan! Harap komen setiap paragraf. Jangan jadi silent reader! Keluarin unek-unek kalian di sini😎👍

Jangan lupa vote ya, vote kalian berharga banget dan buat aku semakin semangat rajin up! ^^

Tega banget gak kasih vote 😏👎

Btw kasi komen "next" oghe? Biar aku cepet up!!!

Sesa di beritahu oleh Geza, bahwa Azar masih berada di sekolah, ia bilang masih ada urusan dengan anak basket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesa di beritahu oleh Geza, bahwa Azar masih berada di sekolah, ia bilang masih ada urusan dengan anak basket. Jadi Sesa memutuskan untuk menghampiri Azar kelapangan basket, tanpa peduli dengan apa yang di katakan oleh teman-teman Azar.

Sesa berdiri di pinggir lapangan, matanya menyaksikan Azar yang tengah berbincang-bincang. Saat melihat mereka semua sudah bubar untuk pulang, Sesa mulai berlari pelan ke arah Azar.

"Azar?" Panggil Sesa sambil mengikuti langkah Azar.

Azar sebenarnya tau, jika Sesa berada di sini untuk menunggunya, namun ia berusaha mengabaikan Sesa.

"Azar, aku mau ngomong bentar, boleh ya?" Tanya Sesa lagi, namun Azar masih diam dengan langkah yang masih berjalan.

Karena kesal Azar tidak menyahut, Sesa meraih lengan Azar, membuat cowok itu berbalik badan, dan menatap Sesa dengan malas.

"Dengerin aku ngomong dulu ya?"

"Apa si yang mau Lo omongin?" Tanya Azar sedikit ketus.

"Yang masalah kemarin, aku gak mau selesai sama kamu Zar," ucap Sesa dengan mata memohon.

Azar terkekeh ringan "kalo gue mau gimana?"

"Zar, kamu salah paham. A-aku gak lakuin itu semua Zar, kenapa kamu jadi berubah gini sama aku?" Tanya Sesa.

"Udah lah Sa, anggap aja kita gak pernah kenal"

"Kenapa gitu Zar? Kita udah perna habisin waktu bareng" ucap Sesa melirih.

"Karena gue nyesel kenal Lo! Lo denger kan? Gu.e nye.sel ke.nal. Lo!" Azar menekankan kalimat nya di akhir.

Tanpa terasa air mata Sesa menetes, dan Azar benci hal itu. Ia sangat benci melihat Sesa menangis apa lagi karena nya.

"Aku gak pernah nyesel Zar kenal kamu, aku selalu bersyukur, aku tau, aku sama kamu gak akan pernah bersatu, tapi kamu bilang, kamu gak mau kehilangan aku. Begitupun aku Zar."

"Udah ngomong nya?" Ucap Azar membuat dada Sesa kian terasa sesak.

"Cewek gue udah nungguin gue, sekarang Lo pergi dari sini!" Ucap Azar mampu membuat jantung Sesa mencelos.

KITA DAN SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang