-3-

6.4K 473 73
                                    

Pren jangan lupa vote ya hehe ^^

Azar segera menarik Sesa meninggalkan kerumunan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azar segera menarik Sesa meninggalkan kerumunan. Yang Azar pikirkan saat ini adalah kondisi Sesa. Karena ia sempat melihat bagaimana Della menyiram kuah bakso yang masih panas tadi.

"Ada yang luka gak?" Tanya Azar saat mereka sudah berada di ruangan milik Azar, kakek nya yang menyiapkan ini semua untuk cucu kesayangannya itu.

Sesa menggeleng "udah gak panas juga."

"Kamu ganti baju ya? Aku ada Hoodie, tunggu sebentar." Terlihat gupek, namun ini semua hanya demi Sesa.

Azar Kembali dengan Hoodie berwarna hitam di genggamannya "nih, kamu ganti di ruang salin itu," ucap Azar sambil menunjuk ruang yang ada di pojok dekat kamar mandi.

Sesa mengangguk menuruti perintah Azar. Beberapa menit kemudian Sesa keluar lalu duduk di sebelah Azam.

"Gak ada yang sakit? Yakin?"

Sesa mengangguk "yakin ih."

"Iyaudah, kamu istirahat dulu, tadi aku udah nelpon wali kelas kamu, kalo kamu lagi sakit. "

"Ihh kok kamu gitu? Aku kan mau belajar."

"Engga, istirahat dulu." Titah Azar membuat Sesa tak berani melawan lagi.

Azar sibuk bermain game, sedangkan Sesa mulai di serang rasa bosan. Sudah hampir setengah jam Seperti ini, namun Azar belum peka sama sekali. Sesa sengaja menghembuskan nafas dengan kuat agar terdengar oleh Azar.

Sesa melonjorkan kaki nya ke arah Azar, namun cowok itu tetap bergeming.

"Azar ih,"

"Hm." Cowok itu masih fokus pada game nya.

Karena kesal Sesa tetap mengganggu Azar dengan kaki nya. Azar yang sedari tadi sabar meletakkan ponsel nya lalu menatap tajam Sesa, Sesa yang di tatap tajak seperti itu langsung diam dan tersenyum yang sangat menyebalkan bagi Azar.

Demi apapun Azar tak bisa melihat Sesa seperti itu.

Azar hendak menyingkirkan kaki Sesa, namun saat ia pegang, kaki Sesa terasa sangat dingin.

"Kamu kedinginan?" Tanya Azar.

Sesa mengangguk.

"Tunggu sebentar,"

Azar berdiri lalu mengambil selimut yang ada di lemari. Lalu menyelimuti Sesa di bagian kaki. Azar duduk di samping Sesa, kemudian menarik Sesa ke dalam pelukannya

KITA DAN SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang