Annyeong Yeorobun.....
Hari ini aku bakal double up ya...
Sorry kalo typo...
Happy reading....
.
.
.
.
.
.
."S-ssa-kkit h-hy-ungg. Appo hikssss...o-obat" jimin cemas dan bingung obat apa yang dimaksud taehyung.
"Obat? Dimana?" tanya jimin panik
"Laci" jimin pun segera mengobrak abrik laci nakas, tak peduli dengan barang yang berserakan dari laci itu yang penting obat yang dimaksud taehyung ketemu. Akhirnya jimin menemukan botol kecil yang berisi butiran obat di dalamnya.
Jimin langsung memberikan obat itu kepada taehyung, dengan tangan bergetar taehyung mengeluarkan dua butir obat dan meminumnya.
Perlahan rasa sakit yang taehyung rasakan mulai berkurang. Beberapa menit kemudian taehyung terlelap tidur.
Jimin menatap taehyung dengan curiga. Apa yang sebenarnya terjadi pada taehyung? Kenapa dia terlihat sangat kesakitan? Dan obat apa yang diminum oleh taehyung? Masih banyak pertanyaan lagi yang ada dipikiran jimin.
"Jangan sakit lagi tae" bisiknya
Jimin menarik selimut sampai leher taehyung. Jimin membaringkan tubuhnya disamping taehyung dan tidur disamping taehyung.
*******
Cahaya pagi mengusik jimin perlahan mata sipitnya terbuka. Pertama kali yang dilihatnya adalah wajah pucat taehyung. Perlahan tangannya menyentuh pipi taehyung yang mulai tirus, jimin sangat ingat kalau dulu taehyung suka makan dan memiliki pipi gembul seperti bapau. Namun sekarang dimana pipi gembul milik taehyung itu. Apa anak ini tidak makan dengan baik?
Taehyung yang merasa terusik ia membuka matanya dan mendapat jimin tengah menatapnya penuh kasih.
Ini untuk pertama kalinya taehyung melihat jimin dengan tatapan itu setelah sekian lama. Taehyung tersenyum dan tubuhnya terasa lemas sekali, ingin sekali rasanya taehyung bolos sekolah tapi ia sudah 3 hari tidak masuk sekolah dia yakin jungkook akan mengomelinya karena taehyung tak mengangkat panggilan anak itu.
Taehyung duduk dengan perlahan kepalanya terasa berat.
"Apa kau sehat tae?" tanya jimin yang duduk disebelahnya
"Nee hyung, nan gwenchana" jawab taehyung sambil tersenyum, ia tak ingin hyungnya khawatir.
Taehyung berjalan ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya, setelah selesai ia keluar dari kamar mandi dan taehyung melihat jimin masih ada dikamarnya.
"Hyung aku akan membuatkan sarapan, turunlah ayo sarapan bersama jin hyung dan yoongi hyung" taehyung pun turun ke dapur dan mulai memasak.
"Biar ku bantu" jimin mengambil alih
"Hyung duduklah, sudah biar aku saja"
"Kau sedang tidak sehat tae. Biarkan aku membantumu" taehyung pun akhirnya mengalah dan memasak berdua bersama jimin.
Setelah selesai memasak taehyung seperti biasa membangunkan semua hyungnya, dan satu persatu hyungnya sudah duduk dimeja makan.
"Tae, kemarilah duduk disampingku. Mari kita makan bersama" ucap jimin dan membuat semua menatap padanya
"Kenapa dia harus makan disini?" tanya jin
"Aniya, aku akan makan ditempatku saja" taehyung menolak dengan halus
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae-ah Kim Taehyung (TAHAP REVISI)
Fiksi Remaja"Aku membenci mu Kim taehyung." "Kau anak pembawa sial." "Dasar kau pembunuh." "Hyung maafkan aku, tapi itu murni sebuah kecelakaan yang terjadi hyung. Tolong maafkan aku hyung, mianhae hyung." "Cihhh emang mudah untuk memaafkan seorang pembunuh...