Tiga

8 1 0
                                        

Meski bibir ini tak berkata
Bukan berarti 'ku tak merasa
Ada yang berbeda di antara kita 
Dan tak mungkin 'ku melewatkanmu hanya karena
Diriku tak mampu untuk bicara
Bahwa aku inginkan kau ada di hidupku

-HIVI_Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta-

Suasana rumah Danu sekarang telah ramai dengan teman-temannya yang sedang bernyanyi sambil memakan cemilan yang telah disediakan oleh Danu. Ada Arkan yang sedang memetik sinar gitar nya, Danu dan Lauren yang sedang menyanyi sambil memeragakan gerakannya seperti sedang konser, Salsa yang sedang mengemil sambil bernyanyi, dan Rava yang sedang memerhatikan handphone nya seperti sedang menunggu sesuatu. Ilana? sudah bisa ditebak bukan ia sedang bersama dengan siapa?

Perkumpulan mereka ini dinamakan 'Together-gether'. Tentu saja yang memberi nama ini siapa lagi kalau buka Ilana dengan Lauren. Karena menurut mereka, bagaimanapun juga mereka akan tetap harus bersama-sama walaupun hubungan mereka LDR. 

Jam sudah menunjukkan pukul 17.15  tetapi Ilana belum juga mengabari nya di grup. Tadi sebelum jam pulang sekolah padahal Ilana memberi tahu jika ia sudah pulang maka ia akan  mengabari nya di grup dan menyusul ke rumah Danu, Tetapi tidak ada. 

Jelas saja Rava pasti merasakan resah, karena Rava khawatir jika Ilana pergi bersama Ervan. Bahwasannya Ervan ini selalu bersikap seenak nya saja terhadap Ilana, itu alasan Rava membenci Ervan. 

"haii gaiss, gue dateng bawa minuman niii" Ilana datang sambil membawa beberapa minuman untuk teman-teman nya, lalu ia duduk di samping Rava. Direbut nya kantong plastik dengan Salsa.

"ihhh Danuu jangan ambil teh otoll guee, itu punya gue ahh lo yang lain ajaa" rengek Ilana.

 "yaailahh bocil-bocil, nihh" 

"yang lemon juga dong tolongg ehehe itu buat Rava" 

Danu memberikan teh otol nya kepada Ilana dan yang lemon kepada Rava. Tentu saja yang lainnya rebutan.

"ngapain lo kesini?" tanya Rava kepada Ilana. 

"kan gue mau ikutan main, galak banget sih lo"

"maen aja sama Ervan" kemudian Rava berdiri dan mengambil jaket nya yang berada di kursi, lalu

"gue balik duluan ya" pamit Rava kepada teman-temannya, tetapi tidak dengan Ilana. 

"mau kemana lo? tumben, Ilana juga baru dateng" tanya Arkan

"ke laut" sambil memakai sepatu, kemudian menyalakan motor nya dan meniggalkan pekarangan rumah Danu. 

Ternyata mood Rava belum juga bagus. Apakah sekarang Rava khawatir kepada Ilana? tentu saja tidak, karena pikir Rava Ilana sudah ada di rumah Danu dan bersama dengan teman-temannya sudah pasti aman, dan pulang nya pasti diantarkan oleh Danu. Kenapa mesti Danu? kenapa tidak Arkan? ya karena Ilana lebih memilih dengan Danu dibanding Arkan yang selalu mengajak adu mulut, bukannya tenang dijalan tapi malah emosi, bisa bahaya kan. 

"Rava masih marah ya sama gue?"

"yaa menurut lo" balas Salsa.

"lo sih lagian ngapain ketemu si Ervan, masi mau aje ni anak heran" - Danu

"kamu tuh tolol" - Arkan sambil menoyor jidat nya Ilana. 

"jangan lama-lama berantem nya, ngga enak tau apa lagi kalo lagi ngumpul gini. Minta maap sonoh lu" - Salsa

"tadaaa mie goreng nya udah matengg nii frenn" Lauren datang dan  mebawa dua piring yang berisi mie goreng. 

Salsa memang pandai sekali memasak, makanannya selalu enak. Maka dari itu setiap mereka main pasti saja Salsa selalu masak dengan bahan yang ada di dalam kulkas, simple tapii mantap. Mereka pun menyantap mie goreng buatan Salsa. 

"beuhh enak bener dahh, cocok bat dah lo jadi kokii, gue doain deh biar lo buka restoran. Biar nanti kita makan gratis ahahahaha" -Danu

"yee itu sih mau nya lo! gadaa kata harga teman yaa awas aje lo semua" ancam Salsa. 

Kemudian mereka asik makan sambil diselipkan gurauan. Setelah 10 menit menghabiskan makanannya, akhirnya mereka rebahan, tanda sudah kekenyangan. 

"aduhh naa lo balik sama Arkan aje yee, perut gue begah bangett nih" pinta Danu kepada Ilana

"ogahh" jawab Ilana dan Arkan dengan bersamaan. 

"yaudah kalo lo ngga mau nganterin gue balik, gue naek ojol aje"

kemudian Danu refleks bangun dan "jangann, udah gue aja yang nganterin. Bisa abis gue sama Rava kalo ngga nganterin lo balik" 

"dah ah gue mau balik yaa sama Salsa, udah mau magrib juga nih" - Lauren

"yaudah kalo gitu balik semua aja dah, bangun lo ayo gua anter"-Danu

"lo ngusir gue?" tanya Ilana

"lo mau nginep dirumah gue ha?"

Dengan terpaksa Ilana bangun dari duduk nya. lalu mereka semua berish-bersih,  piring dan gelas kotor bagian Ilana yang mencuci nya, yang merapihkan toples cemilan Lauren dan Salsa, yang melipat karpet Arkan. Sudah menjadi rutinitas mereka jika selesai main, pasti akan dibereskan. Karena mereka juga tahu diri walaupun basecamp, tetapi sama saja menumpang di rumah temannya. 

"coy gue balik duluan" pamit Arkan dengan yang lainnya 

"mati-mati dijalan yaaa Arkan" dilambaikannya telapak tangan Ilana kepada Arkan. Dan dibalas nya dengan acungan jari tengah Arkan kepada Ilana. 

Ketika sudah rapih semua nya, akhirnya Lauren dan Salsa menaiki motor nya. Ilana dan Danu juga menaiki motor nya. berpisah dijalan. 

di perjalanan Danu memberi saran kepada Ilana 

"naa, lo buruan deh jelasin sama Rava biar tu anak balik mood nya, kayanya dia juga sayang banget sama lo"

"lo juga semua sayang kan sama gue, ngga Rava doang"- Ilana

"bedaa bayongg, dia kalo sama lo beda ngga kaya ke Lauren sama Salsa" - Danu

"ah saama aja. yaudah iya nanti malem atau besok gue ngomong sama dia" - Ilana

****

Dari tadi Ilana sudah seperti setrikaan, maju mundur, bolak-balik sambil memegang handphone nya. 

"gue harus minta maaf lewat apa yaa? secara langsung, atau lewat telfon, atau lewat chat yaa? lagi Rava kenapa sihh benci banget sama Ervan. Kaya gaboleh banget gitu gue sama si Ervan, kan gue gabisaa pisah sama belahan jiwa guee"

Kemudia Ilana memutuskan membuka kontak Rava, berniat hati ingin menghubungi Rava. Tapi tiba-tiba saja Ervan menelfonnya. Senyum manis tercetak diwajah nya. Tanpa pikir panjang, diangkat lah telfon dari Ervan oleh Ilana. 

- Ervan is Calling-

"ehh belom tidur nih pacar akuu" - Ervan

"belumm nihh, aku gabisa tidurr" - Ilana

"kenapaa sayangg?" - Ervan 

"belum ngantuk ajaa, aku juga lagi nonton film" - bohong Ilana

"ohh yaudah lanjut nontonnya gih, aku mau tidur duluan yaa" - Ervan

"okeyy, night sayangg" - Ilana

- Call Ended -

yapp benar, Ilana balikan dengan Ervan. Sama dengan Rava, Ervan pun suka cemburu dengan kedekatan Ilana dengan teman se- geng nya apa lagi dengan Rava. Maka dari itu tadi Ilana berbohong. Padahal dari tadi Ilana hanya memikirkan Rava, bukan menonton film. 

Karena jam sudah berlarut malam, akhirnya Ilana memutuskan untuk berbicara dengan Rava besok di sekolah. Ia tidak mau mengganggu Rava pada malam hari. Karena Rava jika sudah malam hari pasti ia sedang memainkan game nya. 

Kemudian Ilana mematikan lampu kamar nya diganti dengan lampu tidur yang biasa ia pakai, kemudian ia merebahkan tubuh nya di atas kasur nya dan memejamkan mata. Tanda Ilana ingin segera tertidur. 


TBC

He Is My (Boy)FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang