Sembilan

6 0 0
                                    

Sejak kejadian tadi malam, Ilana tidak bisa tidur sampai pagi ini. Pasal nya, ia terus memikirkan Ervan. Sampai pagi ini tidak terlihat notifikasi dari Ervan di layar ponsel Ilana. Entah karena tidak niat menghubungi nya atau karena malu sudah ke-gep oleh Ilana atas semua kelakuan Ervan dibaliknya. 

~flashback on~

Setalah Lauren, Salsa, dan Ilana pergi ke mall. Pada saat jalan pulang, Lauren mengeluarkan skill mengestalk Ervan lewat fake account instagram nya. Mencari tahu dibalik Ilana, Ervan itu seperti apa. 

Awal nya Ilana tidak mau dengan tawaran teman nya itu, tetapi ia di paksa. Jadi lebih cepat di-iyakan saja oleh Ilana. Ia pikir tidak akan gampang stalk sang kekasih nya. Tapi Ilana ternyata salah, Ilana terlalu meragukan skill Lauren. 

Lauren menemukan account teman Ervan, disitu terlihat di insta story nya Ervan kini tengah ditempeli dengan dua wanita temannya, Ervan hanya merangkul dua wanita itu sambil tertawa. Tampak happy. Kemudian Lauren membuka profil dua wanita itu, ternyata masing-masing dari mereka mengepost foto berdua dengan Ervan. 

"teman rasa pacar checkkk" begitulah captionnya. dan satu nya lagi "fwb gue nii" 

Lauren langsung screenshot foto nya, ketika ia ingin mengirimkannya ke Ilana, Ilana malah menolak. Biar saja disimpan di Lauren, ia tidak mau sakit hati melihat foto itu terus. 

~flashback off~

Kini Ilana sudah bersiap berangkat ke sekolah nya. Terlihat kusut, dengan mata yang sedikit merah dan kantung mata yang beler. Niat nya Ilana hari ini tidak mau masuk sekolah, tetapi ada ujian lisan biologi. Jadi mau tidak mau ia harus tetap berangkat sekolah. 

Setelah selesai sarapan bersama keluarga nya di meja makan, ia berangkat sekolah bersama dengan Ali yang akan berangkat ke kampus nya. Sekitar 20 menit, ia sudah sampai di lingkungan sekolah. Ilana mencium punggung telapak tangan Ali. Setelah aman masuk kedalam sekolah, kemudian Ali mengendarai mobil nya dan meninggalkan area lingkungan sekolah untuk berangkat ke kampus nya. 

Kini Ilana sudah berada didalam kelas nya, dan duduk di bangku nya sambil menundukkan kepala nya di meja. Jam masih menunjukkan pukul 06.40, berarti masih ada 20 menit lagi bel masuk. Jadi Ilana memutuskan untuk mencoba tidur, pikir nya kali saja di sekolah ia bisa tidur dan melupakan sejenak masalah hati nya. 

Teman-teman Ilana belum sampai di sekolah, kelas pun masih terlihat sepi. Belum banyak siswa 12 ipa 2 yang sudah datang. Tapi satu per-satu teman nya datang ke kelas. Kini kelas sudah ramai, tidak lagi sepi. Padahal kelas sangat berisik, tetapi Ilana tidak terbangun dari tidur nya itu. 

Teman-temannya heran dengan Ilana karena ia sudah sampai di kelas duluan, biasanya ia datang selalu mepet bel masuk. Sambil menatap wajah Ilana, teman nya memikirkan ada angin apa Ilana datang sepagi itu. 

Dengan warna kulit sawo matang yang mulus, bulu mata yang lentik dan panjang, alis yang sedikit tebal, pipi yang chubby, dan bibir yang dipoles dengan liptint berwarna rada ke pink-an. 

manis 

batin Rava yang tanpa sadar kini ia tengah mengikuti temannya yang sedang memerhatikan Ilana. senyum tipis tercetak di wajah nya Rava. Tanpa Rava sadari, ternyata ada dari salah satu temannya tengah memerhatikan Rava yang sedang tersenyum tipis sambil memerhatikan Ilana. 

tringggg

Bel masuk kini telah berbunyi. Ketika Rava berniat ingin membangunkan Ilana, tetapi lengan nya di tahan oleh teman-temannya. Lalu Rava ditarik oleh Danu untuk duduk di bangku nya. Teman-temannya sengaja tidak membangunkan Ilana, agar ia diomeli oleh Bu Harni selaku guru biologi mereka. 

Tidak lama kemudian Bu Harni masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku yang tersedia di depan, bangku guru. Kini Bu Harni sedang meng-absen kelas.

Ketika nama Ilana di sebut "Ilana Agisti" panggil Bu Harni, tetapi tidak ada yang menyaut nya

"apakah Ilana Agisti hadir?" lagi Bu Harni memanggil nama Ilana dan masih belum juga ada jawaban. Kemudian Bu Harni mengedarkan pandangannya dan melihat ke arah bangku Ilana. Ternyata sang pemilik nama sedang tertidur pulas. Bu Harni jalan kearah meja Ilana. Digerakkan lengan Ilana sedikit

"enghhh" sambil membalikkan wajah nya ke sebelah kanan dengan kelopak mata yang sedikit terbuka.

"Ilanaaa"

Ilana tidak sadar dengan pemilik suara tersebut, nyawa nya belum terkumpul. 

"mau saya guyur dengan air atau  kamu ke kamar mandi sendiri untuk cuci muka?"

Dengan sigap, Ilana langsung menegakkan tubuh nya dan menampilkan deretan gigi nya.

"siap buu, saya izin ke toilet dulu bu" langsung ia berlari keluar kelas menuju toilet untuk membasuh wajah nya agar tidak terasa ngantuk lagi. 

Teman sekelas nya hanya tertawa melihat tingkah Ilana. Lalu Bu Harni melanjutkan absen nya. Tak lama, Ilana kembali kedalam kelas nya dan duduk di bangku nya.

"lo pada kenapa kagak bangunin gue sihh" kesal Ilana kepada teman-temannya yang hanya meresponnya dengan tawaan.

"lo juga, biasanya bangunin gue ko tadi kagak sih elah" tanya nya kepada Rava

"biar diomelinn ahahaha" jawab Rava

"baik anak-anak, kita mulai ujian lisannya yaa, dari absen nomer pertama. Anindya" 

*****

Kini Rava, Arkan, Danu, Salsa, Lauren, dan Ilana sudah berada di kantin. Dimeja yang biasa mereka tempati. Sekarang sudah jam istirahat. Mereka juga sudah memesan makanan dan minumannya. 

"lo tumben tadi udah di kelas dari pagi, kesambet lo?" tanya Lauren 

"gue tadi berangkat bareng bang ali, dia harus pergi pagi jadi yaa harus mau gue" 

"make acara tidur segala lagi lo" - Lauren

"gue semalem kagak tidur, baru tidur tadi pagi doang pas dikelas" jelas Ilana

"gaya-gayaan begadang lo bocil" - Arkan

"jangan bilang lo gabisa tidur gara-gara Ervan" - Salsa yang kini malah dapat pelototan dari Ilana. Bahwa Ilana tidak mau sampai Rava tahu penyebab ia tidak tidur semalaman.

Rava langsung tertarik dengan arah obrolan mereka, lalu mereka menatap Ilana sambil menunggu jawaban dari Ilana.

"ahhh iyaa dong kann guee ituu hmm senengg yaa seneng soalnya kan abis double date, masa iya ngga seneng kann" bohong Ilana. Rava tau bahwa Ilana kini sedang berbohong, tetapi Rava diam saja tidak ingin menanyakan lebih dalam, tunggu saja sampai Ilana bercerita kepada nya. 

"oiyaa ini kan baru aja ada yang jadian, diem-diem bae ni ah kagak mau makan-makan ape niii" Danu menyindir Rava, yang disindir tidak peka. Hanya diam saja.

"peka kek lo kulkas elahhh" jelas Salsa sambil menyenggol lengan Rava.

"okee besok tanggal merah, kita makan-makan dirumah gue" ajak Rava

"akhirnya perut gue menerima makanan gratis lagiii"- Danu


TBC

He Is My (Boy)FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang