Sudah satu bulan berlalu kejadian Rava dan Ilana yang memergoki Ervan tengah berselingkuh dengan perempuan lain. Kini Ilana sudah lebih ikhlas dan sadar bahwan Ervan tidak baik untuk diri nya.
Sudah satu bulan sejak kejadian itu pun, Ervan tidak ada menghubungi Ilana sampai detik ini juga. Entah lah, mungkin saja Ervan juga lebih memilih selingkuhannya dari pada Ilana. Nomor telepon Ervan di handphone Ilana pun juga sudah di hapus, dan sosmed nya juga sudah di block oleh Rava.
Kini mereka pun sudah jarang bermain berkumpul, karena tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Kelulusan Sekolah yang seminggu lagi akan diselenggarakan. dan mereka juga sedang berada di tahap ambisius dengan pilihan Universitas yang mereka inginkan masing-masing.
"wahh sebentar lagi kita bakal pisah guysss" keluh Lauren sambil meregangkan otot lengannya
"jaman udah canggih ada handphone, gausah lebay dah" sudah pasti Arkan yang akan menjawab dengan omongan yang menyebalkan
"emang nih manusia kagak bisaa kalo kagak merusak suasana kaya nye" balas Ilana sambil mencubit kecil lengan Arkan.
"udah lamaa nih kita kagak maen, sekarang yu maen" ajak Danu kepada teman-teman nya.
"gue skip dulu, udah ada janji sama Enggar" - Rava
"bucin teross" - Ilana
"iri bilang" - Rava
"yaudah kalo gitu besok aja sekalian kita malem mingguan di tampo" - Danu
"gasss"
kemudian Rava mengambil tas nya dan memakai nya "lo balik ati-ati, kalo ada apa-apa langsung telfon gue" Rava memberi peringatan kepada Ilana.
Ilana hanya merespon dengan mengacungkan kedua jari jempol nya kepada Rava.
"gue duluan" ucap Rava kepada teman-teman nya lalu ia pergi meninggalkan teman-temannya.
"yakin lo ngga ada apa-apa ama tu si curut?" tanya Danu kepada Ilana
"apaan si lo gajelas, kaya baru kenal gue sama Rava aje" tegas Ilana
"kita liat aja nanti kedepannya nu, sekarang mah masih teman, ngga tau kalo besok" elak Arkan. Ilana hanya memutarkan bola mata nya, jengah dengan Arkan.
***
Rava POV
Setelah sampai di rumah, Rava langsung membersihkan tubuh nya dan bersiap-siap untuk pergi lagi menemui Enggar.
Seperti biasa, Rava menggunakan setelan kaos hitam lengan pendek dan celana levis panjang nya lalu menggunakan sepatu convers abu yang sudah lusuh.
Rava berehenti di depan rumah yang tidak terlalu besar yang berwarna putih dengan dikelilingi nya tumbuhan hijau yang segar.
Terlihat dari sela pintu pagar, ada seorang gadis yang tengah duduk sambil memperhatikan handphone nya
"heii"
"ehh udah sampe, yu langsung jalan aja" dibuka nya pintu pagar oleh Enggar. Kemudian Rava memberikan satu helm yang ia bawa untuk Enggar, lalu menaiki motor nya.
Selesai memakai helm nya sendiri, kemudian Enggar ikut menaiki motor nya Rava dan berpegangan kepada pinggang Rava. Setelah itu ia melajukan motor nya pergi meninggalkan halaman komplek rumah Enggar.
"kita mau kemana Ravaa?''
"ke tempat ngopi biasa aja ya"
"okeyyy"
Setelah memakan waktu selama 15 menit di perjalanan, akhirnya sepasang kekasih itu sampai di tempat tujuan. Enggar turun dari motor Rava kemudian melepaskan helm nya lalu disusul oleh Rava.
"kamu duduk aja duluan, aku yang pesen. Kamu mau apa?" tawar Rava
"matcha latte aja deh sama croffle coklat"
"oke tunggu sebentar yaa"
setelah memesan, Rava menyusul Enggar yang tengah duduk sambil menunggu kedatangan Rava. Lalu Rava duduk di samping Enggar.
"Rav, kamu seneng ngga ketemu aku?"
"seneng dong"
"ko jawab nya lesu banget kaya ngga seneng, kaya biasa aja"
kemudian Rava menghadapkan badannya ke arah Enggar dan menatap bola mata Enggar "masa ketemu sama pacar ngga seneng" kemudian Rava menggusak puncak kepala Enggar dan tersenyum manis, seakan Enggar terhipnotis dengan senyuman maut Rava.
Tiba-tiba saja mas waiters datang membawa pesanan mereka dan meletakkannya di meja.
Ketika Rava dan Enggar sedang asik meminum minuman mereka, handphone Rava bergetar.
-Bayong🥀 is calling-
"hal- loh na kenapa nangis?"
"........."
"oke gue kesana sekarang, lo jangan kemana-mana diem disitu"
-Call Ended-
Dengan ekspresi Rava yang lumayan panik membuat Enggar pun bertanya-tanya.
"kenapa Ilana Rav?" tanya Enggar yang sedikit bingung dengan tingkah Rava yang sedang terburu-buru membereskan barang nya.
"sayangg kamu gapapa aku tinggal yaa? maaf - maaf banget"
"iya kasih tau dulu ada apa sih?!" Enggar sedikit membentak Rava
"Ilana keserempet motor, aku buru-buru"
"teruss aku gimana?"
"nanti aku suruh Danu jemput kamu, okeyy"
Enggar tak habis pikir, ia hanya mengangguk lemah dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.
"aku duluan ya sayangg, next time kita date lagi. jangan kemana-mana nanti Danu dateng jemput kamu. aku duluan yaa"
kemudian Rava meninggalkan Enggar sendirian. Enggar hanya bisa menahan tangis nya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My (Boy)Friend
Teen FictionHiii, nama gue Ilana Agisti. Duduk dibangku kelas 12. Gue punya sahabat nama nya Rava Satriana, dia cowo terpopuler di sekolah karena ketampanannya banyak perempuan yang mendekatinya. Gue sama Rava udah sahabatan dari jaman SD, maka dari itu gue sam...