Saat sudah hampir sampai kerumahnya wonwoo dikejutkan dengan suara jeritan ibunya, segera ia berlari sekencang mungkin. Saat sudah sampai ia melihat adik laki laki nya jungkook sudah pingsan dengan darah yang sangat banyak mengucur didahinya.
"Appa!!! Apa yang kau lakukan, berhenti meminum ini!" Ucap wonwoo membentak ayahnya sambil membantingkan botol minumam keras yang sedang ayahnya minum.
"Dasar anak sialan!! Wonwoo kau tahu aku sangat muak dengan anak so jagoan itu! Dia sudah membuatku marah aku harus apa untuk menyingkirkannya?? Aku pukul dengan botol kesukaanku ini" ucap ayahnya terenyum sambil menunjukan kepada wonwoo botol yang baru lagi ia ambil, sambil berdiri gontai dan jatuh kembali ke kursi yang ada di luar rumah wonwoo, wonwoo sudah berkaca kaca melihat ayahnya yang begitu kejam memukul jungkook.
Lalu wonwoo menghampiri ibunya yang sedang memaku kepala jungkook, dan juga somi adik perempuannya yang terus menangis.
"Eomma, ayo kita bawa jungkook kerumah sakit ayo, aku akan mengangkat jungkook" tetapi wonwoo ditarik oleh ayahnya.
Membuat somi semakin menjerit, dan jungkook sedikit sadar dari pingsannya ibunya terus saja memeluk jungkook."Hyu...hyung mi..mianhae" ayahnya sudah menarik leher wonwoo dan menyeret wonwoo ke dalam rumahnya, ibunya menyenderkan jungkook ke tembok lalu ia berdiri dan menarik wonwoo dari jeratan ayahnya, melihat wonwoo yang sudah kesulitan ibunya sungguh tidak tahan ia lalu memukul lengan ayahnya menggunakan bekas kaca botol minuman tersebut, membuat ayahnya semakin geram dan melapaskan tangannya dari leher wonwoo.
"Yak!!! Beraninya kau Kang Min hae!!!" Saat ayahnya akan memukul kepala ibunya menggunakan tangan besarnya wonwoo melerai itu dan pada akhirnya terkena wonwoo pukulan itu sangat keras membuat kepala wonwoo sakit tapi wonwoo tidak bisa diam saja.
"Eomma eomma pergilah bawa jungkook dengan somi ke rumah sakit terdekat, aku akan menyusul cepatlah ibu" ibunya pun langsung berlari dan membawa jungkook yang sudah setengah sadar sambil mengeluarkan air mata jungkook dan ibunya mengangjat jungkook untuk berdiri lalu junhkook merangkul ibunya sambil berjalan perlahan dan tertatih juga diikuti oleh somi yang terus memeluk tangan jungkook. Jungkook melirik wonwoo dengan begitu sedih dan mereka berharap semoga wonwoo masih hidup dan baik baik saja, wonwoo sedikit meneteskan matanya saat ibu dan kedua adiknya pergi.
"Sialan!! Wonwoo kemari kau! Aku sudah sangat marah..... kau tahu apa yang harus kau lakukan ketika aku marah!"
"Ambilkan minuman ku! Cepat" wonwoo tidak menggubrisnya ia hanya diam terus ditempat, wonwoo sungguh sangat sakit melihat ayahnya seperti ini
"Kau tidak mau mengambilnya! Kemari kau anak sialan" wonwoo ditarik lalu kepalanya di jedugkan ke tembok rumahnya, ia terus dipukuli hingga biru biru, dibawa kedalam kamar mandi dan disiram oleh air dingin, wonwoo hanya bisa menangis ia sudah tidak bisa melawan ayahnya yang wonwoo pikirkan saat ini ibu dan juga adiknya.
Ayahnya pergi meninggalkan rumah, seperti biasa ayah wonwoo akan pergi ke tempat perjudian sambil memesan minuman dan pulang dengan amarah hanya untuk meminta uang lalu jika tidak diberikan ia akan seperti ini mengamuk memukul kedua adiknya atau ibu dan dirinya kemudian, dahulu ayahnya tidak seperti ini keluarga wonwoo saat itu masih baik baik saja, ayahnya bekerja dibank dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa dan sedang mengandung kungkook saat itu mereka adalah keluarga yang lumayan berkecukupan, wonwoo yang masih berada disekolah dasar, saat itu mereka cukup bahagia namun saat ayahnya terkena phk karena difitnah oleh teman kerja nya, hingga ayahnya dijerati hukuman dan harus mengganti rugi semua kerusakaan yang terjadi dan akhirnya keluarga wonwoo menjadi miskin.
Ayahnya jadi sering keluar rumah dan mabuk mabukan lalu terkadang juga ayahnya akan memarahi wonwoo, pokoknya ayahnya seperti mengalami stress berat bayangkan anaknya yang akan lahir tahun ini dan wonwoo yang harus memasuki sekolah kejenjang selanjutnya dan itu semua membutuhkan banyak biaya, mulai saat itu wonwoo terus mencari beasiswa ibunya juga mulai bekerja serabutan terkadang ibunya dipanggil oleh beberapa orang untuk membantu pekerjaan rumah atau terkadang ibunya berjualan keliling, tapi itu semua hasilnya sangat kurang untuk biaya sekolah maupun bersalin hanya cukup untuk kehidupan sehari hari belum lagi ayahnya yang malah terus menerus berjudi dan mabuk mabukan membuat keluarga wonwoo semakin kesulitan.
Saat sedang melalui fase tersulit itu ibunya melahirkan dan mereka beruntung karena ibunya melahirkan secara normal juga mereka memiliki biaya gratis dari pemerintahan, saat ibu wonwoo selesai melakukan persalinan ia todak bisa bekerja, alhasil wonwoo menggantikan ibunya untuk bekerja karena wonwoo yang sudah SMP membuat ibunya juga tidak begitu khawatir walau wonwoo hanya bekerja parttime di minimarket dekat rumahnya tapi setidaknya dari uang itu mereka bisa makan, ditengah kesibukkannya mencari uang wonwoo juga terus belajar guna mempertahankan beasiswanya, wonwoo harus banting tulang bekerja larut malam demi menafkahi ibu dan adiknya.
Tapi wonwoo tumbuh menjadi anak yang baik, kebanyakan anak biasanya jika sedang terpuruk pasti ia akan sangat down berakhir dengan bersikap berontak kepada orangtuanya atau berakhir dengan merokok mabuk mabukan, tapi wonwoo tidak ia terus berpikir jika ia tidak belajar ia tidak akan mendapatkan pekerjaan yang baik, ia memikirkan masa depan nya bukan untuk dirinya tapi untuk adik dan ibunya.
Wonwoo sempat berpikir jika ia sudah memiliki cukup uang ia akan membawa adik dan ibunya pergi dari rumah itu meninggalkan ayahnya, tapi semua itu tidak mudah seperti di film film atau buku cerita pada akhirnya wonwoo sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, wonwoo siswa berprestasi tapi ia tidak bisa melanjutkan kejenjang universitas karena ia harus bekerja untuk membiayai sekolah adiknya.
Dan ia harus berhenti di pendidikan terkahirnya saja yaitu SMA karena biaya yang cukup besar untuk berkuliah serta mendapatkan beasiswa full sangat sulit, alhasil impian wonwoo untuk bekerja disebuah perusahaan besar yang semua orang idam idamkan itu pupus jelas perusahaan besar tidak mungkin merekrut karyawan dengan pendidikan hanya sebatas SD SMP SMK jelas mereka lebih menginginkan S1 dan seterusnya.
Ditengah pertumbuhan jungkook ibunya pun mengandung anak ketiga yang membuat semakin kesulitan namun mereka tidak menyerah ayah wonwoo masih saja mementingkan dirinya sendiri masih dengan kebiasana berjudi dan mabuk mabukkan, meninggalkan istri yang mengandung dan kedua anak lelakinya, wonwoo sangat terpuruk namun ia tetap semangat bahkan ibunya yang tengah mengandung besar pun tetap memaksakan untuk bekerja, saat adik ketiga wonwoo akan lahir ibunya mengalami kesulitan pendarahan yang terus menerus membuat ibunya harus melakukan operasi beruntung untuk kedua kalinya biaya operasi gratis karena mereka memiliki kartu pemerintahan.
Singkat cerita wonwoo sekarang harus menafkahi kedua adiknya dan juga ibunya walau ibunya masih melakukan pekerjaan serabutan namun itu cukup membantu finansial keluarganya, walau diterpa begitu banyak cobaan tapi wonwoo tidak patah semangat ia terus bekerja keras agar adik adiknya bisa masuk universitas yang baik dan bisa menaikan derajat keluarganya, maka ia terus saja memberikan pengertian kepada adik adiknya untuk terus fokus belajar.
~~~~
Jungkook sudah tidak kuat berjalan, rumah sakit cukup jauh dari rumahnya jika harus sambil berjalan, jungkook juga sudah tidak bisa lagi melihat dengan jelas semua begitu buram dan akhirnya ia jatuh pingsan, ibunya berteriak dan adiknya menangis.
"Tolong.... tolong kami" semua orang tidak hanya melihat mereka dengan rasa iba tanpa ingin membantunya ada juga yang tidam perduli dan terus saja berjalan seolah mereka tidak ada.
~~~~
"Chagi tunggu!!"
"Wae?! Kau membuatku terkejut ini bahaya sayang kita sedang berada dijalan"joshua terus saja melihat ke depan kaca mobil dan melihat kesisi kanan, deokyeom pun ikut melihat apa yang dilihat istrinya itu.
"Kasian mereka ayo bantu mereka" ucap joshua, tapi belum sempat deokyeom menjawabnya joshua sudah pergi untuk menghampiri mereka.
"Hei sayang tunggu jangan terburu buru, nanti kamu jatuh" deokyeom berlari untuk mengimbangi gerakan joshua yang buru buru menghampiri tiga orang yang sedang mengalami kesulitan itu.
Sepertinya mereka layaknya keluarga karena ada anak laki laki juga perempuan serta wanita yang sedang memangku anak laki laki itu.
"Kalian kenapa?? Astaga?! Ada apa dengan anak ini?"
"Tolong kami, aku mohon nanti anakku akan mengganti ongkos kendaraan" "dia harus segera dibawa kerumah sakit". joshua segera mengangguk dan membantu ibu itu deokyeom yang melihat itu segera berlari dan ikut membantu.
"Hei hei kenapa dia, biarkana aku saja yang mengendongnya, sayang buka kan pintu penumpang untuk mereka" ucap deokyeom pada istrinya itu, lalu joshua segera berlari ke mobil untuk membukakan pintu.
Mereka semua masuk dan segera melaju kerumah sakit terdekat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote,Comment&Follow
KAMU SEDANG MEMBACA
my favorite secretary (Meanie/Minwon)
RomanceMengisahkan tentang kehidupan seorang jeon wonwoo yang begitu terpuruk, keluarga yang miskin dan ayah yang tak bertanggung jawab juga ibu yang sakit sakitan dan adik adiknya yang sering terkena pukul ayahnya yang jahat, tiba tiba dipertemukan dengan...